Hero Blog HR Tips

Mentoring: Jenis, Tipe, Tahapan dan Bedanya dengan Coaching

Februari 9, 2023

Article by Ricky Caesar Sam

Jumlah perusahaan yang mulai menggunakan kegiatan mentoring yang ditujukan untuk para pekerjanya terus meningkat. Ini tak lepas dari dampak mentoring itu sendiri yang efektif meningkatkan wawasan, keahlian dan mengembangkan karier profesional, sehingga mampu menambah nilai bisnis perusahaan.

Key Takeaways

  • Mentoring atau pendampingan adalah suatu kegiatan pembelajaran atau pelatihan yang membantu mengembangkan potensi suatu individu atau kelompok.
  • Selain itu mengetahui tentang perbedaan mentoring dan coaching serta berbagai jenis dan tahapan mentoring akan membantu manajemen perusahaan mempersiapkan program pendampingan yang tepat bagi para karyawan.

Tertarik untuk mengadakan program mentoring untuk karyawan di perusahaan Anda? Supaya program mentoring lebih matang dan tepat sasaran. Ada baiknya cari tahu terlebih dahulu tentang pengertian, jenis, tipe, tahapan hingga apa bedanya mentoring dengan coaching.

Pengertian Mentoring

Mentoring atau dalam bahasa Indonesia dikenal dengan sebutan pendampingan adalah suatu kegiatan pembelajaran atau pelatihan yang membantu mengembangkan potensi suatu individu atau kelompok.

Biasanya, kegiatan mentoring dibimbing langsung seseorang yang berpengalaman atau dianggap memiliki kemahiran dan kemampuan lebih dari yang lain. Untuk nantinya membagikan pengalaman atau kiat-kiat yang mereka miliki kepada satu orang atau kelompok.

Mentoring berfokus pada pengembangan pola pikir atau karakter positif mengenai karir, kehidupan pribadi, dan impian atau cita-cita yang ingin dicapai.

Tujuan utama mentoring adalah mendukung seseorang untuk memaksimalkan potensi, mengembangkan karier, serta meningkatkan kinerja agar peserta bisa menjadi orang yang lebih baik sesuai target yang ingin dicapai.

Tentunya timbal balik yang diharapkan adalah terjadinya peningkatan, baik itu soft skill atau hard skill tergantung dari pendampingan yang sedang dilakukan. Namun yang perlu dicatat, mentoring sendiri berbeda dengan coaching. Perbedaannya akan dijelaskan setelah ini.

Apa itu mentor dan mentee?

Dalam kegiatan mentoring ada mentor dan mentee. Mentor adalah seseorang yang membantu individu mengembangkan keterampilan, membuat keputusan ideal, serta mendapatkan perspektif baru tentang kehidupan dan karirnya.

Sementara mentee adalah orang yang menerima pengetahuan, keterampilan, pengalaman, dan bimbingan dari seorang mentor.

Dengan kata lain, jika mentor adalah pembimbing, guru, model, sponsor, konsultan atau pendorong. Mentee adalah murid atau siswa yang mendapatkan bimbingan atau tambahan pengetahuan agar kompetensinya dalam karier lebih berkembang.

Biasanya hubungan antara mentor dan mentee sering dijumpai dalam pengembangan karir dan bidang profesional lainnya. Sebagai contoh, karyawan membutuhkan mentoring untuk menjalani pekerjaan baru saat kenaikan jabatan. Dalam beberapa kasus, kegiatan mentoring juga bisa dilakukan dalam hal menjalankan perusahaan, membuka bisnis baru, pengambilan keputusan saham, dan sebagainya.

Baca juga: Berikut 5 Contoh Program Pelatihan Tenaga Kerja

Jenis Mentoring

Terdapat beberapa jenis mentoring yang dapat dilakukan, diantaranya adalah sebagai berikut.

1. Mentoring jarak jauh

Mentoring jarak jauh adalah jenis kegiatan mentoring yang memanfaatkan teknologi seperti aplikasi room meeting virtual semacam Zoom atau Google Meet. Mentoring jarak jauh menawarkan kemudahan seperti dapat menjangkau tempat-tempat yang sulit dan praktis dari segi waktu. Meskipun begitu, model ini membutuhkan perangkat pendukung seperti ponsel, komputer, laptop dan koneksi internet yang cukup memadai. Selain itu juga dibutuhkan keterampilan khusus dalam menggunakan perangkat dan teknologi tersebut. Model ini juga dirasa kurang spontan sehingga hubungan interpersonal yang dibangun kurang efektif.

2. Mentoring kelompok

Pada kegiatan mentoring jenis kelompok ini membutuhkan satu orang mentor dan beberapa peserta. Peserta pada jenis mentoring ini bisa dibagi menjadi dua kelompok yaitu action learning dan komunitas praktis.

Action-learning

Sebuah kelompok yang dibentuk dengan tujuan agar mampu mengatasi atau menyelesaikan masalah. dilakukan dengan cara bertemu bersama untuk membahas kesulitan-kesulitan yang dialami, bereksperimen, dan berefleksi. Action learning dipandu fasilitator yang kompeten untuk membantu memecahkan masalah.

Komunitas praktik

Kelompok orang yang ingin mempelajari sesuatu berkolaborasi dengan suatu kelompok baik secara real maupun virtual. Orang yang tergabung dalam kelompok ini memiliki tujuan atau minat yang sama dan belajar satu sama lain dengan berbagi pengalaman dan informasi.

3. Mentoring antar karyawan

Jenis mentoring ini dilakukan oleh para karyawan yang memiliki kemampuan yang setara. Adapun tujuan mentoring antar karyawan adalah agar para karyawan memiliki tingkat yang sama dan juga sebuah efektivitas.

Jenis Mentoring

4. Mentoring organisasi

Mentoring organisasi terjadi antar bisnis dengan bisnis. Kebanyakan jenis mentoring ini dilakukan pada sebuah studi kasus. Mengambil contoh kasus lingkungan. Mentoring lingkungan jadi pendekatan untuk pengalihan pengetahuan manajemen lingkungan. Mentoring lingkungan berfokus pada penanaman kinerja lingkungan yang semakin baik melalui interaksi antara sesama pelaku bisnis. Tujuan utama dari mentoring organisasi adalah membantu atau membangun sebuah organisasi baru.

5. Mentoring lintas budaya

Adanya kegiatan mentoring antar budaya ini adalah karena perbedaan latar belakang gender, usia, ras/etnik, ataupun kebangsaan. Untuk itu, mentoring antar budaya dimaksudkan sebagai kemitraan yang melibatkan perbedaan gender, usia, ras/etnik, ataupun kebangsaan.

Mentoring lintas budaya semakin dibutuhkan mengingat lingkungan kerja makin beragam dalam hal gender, usia, etnik atau kebangsaan. Setiap orang harus dapat bekerja dengan lingkungan yang beda dengannya. Lewat mentoring ini, para peserta diharapkan bisa mempelajari keragaman budaya, gender, suku, ras hingga agama sekaligus suku bangsa.

Tipe-tipe Mentoring

1. One-on-one mentoring

Dalam one-on-one mentoring, pendampingan hanya dilakukan antara 1 mentor bersama 1 mentee saja untuk membantu pengembangan karier dan potensinya. Mentor berperan sebagai penasihat sekaligus pemandu dalam bidang karier.

2. Group mentoring

Dilakukan dengan melibatkan satu mentor melakukan pendampingan terhadap beberapa mentee sekaligus dalam satu kelompok. Mentor bertindak untuk memimpin sesi diskusi. Tipe yang satu ini dinilai kurang intensif jika dibandingkan dengan metode one-on-one. Akan tetapi, mentee tetap bisa mendapatkan manfaat belajar dari mentor dan interaksi dengan teman-teman satu kelompok.

3. Team mentoring

Perbedaan team mentoring dan grup mentoring adalah kalau team mentoring melibatkan banyak mentor, bukan hanya satu orang mentor saja. Dengan kata lain, team mentoring adalah sekelompok mentor dan sekelompok mentee yang melakukan sesi pendampingan sebagai sebuah tim.

4. Peer mentoring

Hampir mirip seperti 1-on-1 mentoring, karena pendampingan ini sama-sama terdiri dari dua orang. Hanya saja bedanya kedua orang tersebut berasal dari level karier atau rentang usia yang sama. Tujuannya untuk saling berbagi pengalaman, keahlian, belajar bersama, dan saling mendukung. Biasanya, pendampingan jenis ini dilakukan antar sesama departemen atau divisi di sebuah perusahaan.

5. Distance atau e-mentoring

Dengan kemajuan teknologi, tipe pendampingan ini memungkinkan untuk diadakan tanpa harus face to face. Mentor bisa berinteraksi dengan mentee dari mana saja sekalipun ada perbedaan lokasi yang jauh, bisa antarnegara, antarkota, antarpulau, dan lain-lain. Mentoring tipe ini dapat ditawarkan kepada karyawan sebagai solusi pengembangan karier.

6. Reverse mentoring

Reverse mentoring adalah ketika seseorang junior membimbing orang yang lebih senior dalam sebuah perusahaan. Dalam konteks ini, pendampingan dilakukan untuk membantu senior mengadaptasi teknologi terbaru.

7. Speed mentoring

Mentoring ini merupakan inovasi pendampingan yang cukup unik. Biasanya dilakukan pada acara-acara tertentu. Mentee bisa berkonsultasi dengan beberapa mentor secara bergantian. Siapkan pertanyaan sebelumnya supaya bisa melakukan sesi pendampingan dengan cepat.

8. Flash Mentoring

Seperti namanya, flash mentoring adalah sesi pendampingan cepat untuk mempelajari informasi atau keahlian spesifik.

Baca juga: Mengenal Lebih Dekat Indikator & Cara Penegakan Disiplin Kerja

Perbedaan dengan Mentoring dan Coaching

Jika mentoring adalah untuk membantu seseorang dengan berbagi pengalaman atau berbagi ilmu. Sedangkan coaching adalah membantu seseorang mencapai target tertentu. Contohnya adalah sebelum para atlet melakukan sebuah perlombaan biasanya akan dilakukan coaching.

Untuk lebih jelasnya, berikut detail perbedaan coaching dan counseling yang harus Anda ketahui.

1. Aspek jangka waktunya

Coaching: Jangka waktunya pendek, hanya berkisar antara 6 bulan sampai 1 tahun, tergantung jenis coaching yang ingin dicapai.

Mentoring: Jangka waktunya panjang. Bisa berlangsung satu atau dua tahun, atau bahkan lebih lama lagi.

2. Aspek fokus

Coaching: Fokus pada kinerja, karena memang dirancang untuk meningkatkan kinerja profesional seseorang di perusahaan.

Mentoring: Fokus pada pengembangan. Tidak hanya di bidang karier profesional, tetapi juga menggunakan pendekatan menyeluruh untuk meningkatkan karier mentee.

3. Aspek struktur

Coaching: Biasanya, dijalankan secara terjadwal dan rutin. Misalnya, mingguan atau bulanan.

Mentoring: Pertemuan bersifat lebih informal, berdasarkan kebutuhan mentee.

4. Aspek keahlian

Coaching: Coach direkrut karena keahlian di bidang tertentu sesuai dengan skill yang ingin ditingkatkan. Contoh: skill presentasi, kepemimpinan, komunikasi interpersonal, penjualan.

Mentoring: Mentor lebih senior dan memiliki keahlian yang lebih di suatu bidang tertentu dibanding mentee. Memungkinkan mentee belajar dan terinspirasi dari pengalaman mentor.

5. Aspek jadwal acara

Coaching: Agenda dibuat bersama untuk memenuhi kebutuhan spesifik yang ingin dicapai.

Mentoring: Agenda ditetapkan oleh mentee dan mentor mengikuti agenda tersebut.

6. Aspek hasil

Coaching: Hasil yang diperoleh bersifat spesifik dan terukur, menunjukkan tanda-tanda perbaikan, atau perubahan positif di bidang kinerja yang diinginkan.

Mentoring: Hasilnya dapat berubah seiring waktu. Tergantung pada minat atau perilaku pada pengembangan keseluruhan dari mentee.

4 Langkah Mentoring 

4 Langkah Mentoring 

Kegiatan mentoring terdiri dari empat tahapan sebagai berikut:

1. Tahap persiapan (preparing)

Tahap persiapan adalah tahap yang bersifat kritis untuk membangun dan mensukseskan kegiatan mentoring. Fase ini meliputi situasi awal kerja untuk mencapai hubungan baik antara mentor dan mentee dan fokus pada persiapan mentor untuk peran barunya dan persiapan memulai hubungan dengan mentee.

2. Tahap negosiasi (negotiating)

Dalam tahap ini terjadi dialog antara mentor dan mentee untuk menetapkan agenda atau waktu pelaksanaan mentoring

3. Tahap kemungkinan (enabling)

Selama tahap ini mentor harus:

  • Menjalin hubungan belajar yang aktif dan mendukung,
  • Memelihara semangat dalam proses pembelajaran lewat monitoring dan proses evaluasi.
  • Mendorong terjadinya perkembangan.
  • Menilai progres atau kemajuan terhadap tujuan pembelajaran. 

4. Penutup (coming to closure)

Penutup adalah bagian yang tak dapat dilewati dalam setiap kegiatan mentoring karena mentoring adalah sebuah tujuan yang berorientasi pada proses, yang mana didorong oleh pencapaian kompetensi yang profesional.

Baca juga: Seputar Myers Briggs Type Indicator (MBTI), Skala dan Tipenya

Itulah penjelasan lengkap mengenai mentoring. Pendampingan perlu disediakan oleh perusahaan, karena dapat menjadi jalan bagi para karyawan untuk mengembangkan karirnya dengan baik. Kunjungi website Appsensi untuk cari tahu tips-tips lainnya seputar produktivitas kerja dan kembangkan sikap profesional Anda.

Ricky Caesar Sam

Head of Sales and Marketing Appsensi

Artikel Terkait

Top Artikel

Tulis Komentar

Nama

Email

Komentar

TOC Icon