Hero Blog HR Tips

Mengenal Lebih Dekat Indikator & Cara Penegakan Disiplin Kerja

November 9, 2022

Article by Marketing Appsensi

Keberadaan karyawan di dalam sebuah perusahaan memang tidak dapat dipungkiri sebagai garda terdepan sebagai penentu majunya sebuah organisasi atau perusahaan. Setiap karyawan tentunya dituntut untuk selalu menjaga produktivitas dalam bekerja, memiliki sikap pantang menyerah, serta memiliki perilaku yang baik dan disiplin.

Setiap organisasi atau perusahaan tentunya memiliki cara-cara atau peraturan untuk menjaga perusahaan untuk terus berkembang ke level yang lebih tinggi, salah satunya adalah dengan menjaga disiplin kerja karyawan dan kinerja karyawan supaya tetap sesuai dengan visi dan misi yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

Tentunya, untuk menjaga kedisiplinan karyawan dibutuhkan sederet aturan yang telah disiapkan oleh suatu departemen di dalam sebuah perusahaan, dalam hal ini adalah departemen sumber daya manusia atau biasa disebut dengan SDM. Departemen SDM memiliki peran yang cukup penting di dalam sebuah perusahaan, departemen SDM dituntut oleh manajemen untuk menjaga sekaligus meningkatkan tingkat kedisiplinan karyawan dengan menerapkan berbagai peraturan serta sanksi yang perusahaan miliki.

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang disiplin kerja, indikator disiplin kerja, serta cara penegakan disiplin kerja yang efektif. Berikut simak beberapa ulasannya.

Key Takeaways:

  • Disiplin kerja adalah kesadaran dan kerelaan seorang karyawan untuk taat serta patuh kepada seluruh peraturan perusahaan dan juga norma sosial yang berlaku. 
  • Disiplin kerja terbagi ke dalam beberapa kategori, yaitu disiplin kerja preventif, disiplin korektif, dan disiplin progresif.
  • Beberapa indikator disiplin kerja yang sering ditemui di dunia profesional adalah bekerja dengan tepat waktu, menaati seluruh peraturan perusahaan, dan bertanggungjawab atas pekerjaan yang dimiliki.

Apa yang Dimaksud Dengan Disiplin Kerja?

Ada beberapa pendapat dari para ahli mengenai definisi disiplin kerja, sebagai berikut:

1. Menurut Rivai

Disiplin kerja merupakan suatu alat yang hendak dipergunakan para manajer untuk melakukan komunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia dalam merubah perilaku serta sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang dalam memenuhi segala peraturan yang ada pada perusahaan.

2. Menurut Hasibuan

Disiplin kerja adalah kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan yang ada dan norma-norma sosial yang berlaku. Kesadaran yakni sebuah sikap seseorang yang secara sukarela mentaati semua peraturan dan pastinya sadar atas tugas dan tanggung jawabnya masing-masing. Kesedian yakni suatu sikap dan tingkah laku dalam melaksanakan peraturan perusahaan, baik yang tertulis maupun tidak.

3. Menurut Sastrohadiwiryo

Disiplin kerja, ialah suatu sikap yang menghargai, menghormati, taat dan patuh terhadap peraturan-peraturan yang berlaku dalam perusahaan, baik yang tertulis maupun tidak tertulis. Dan sanggung menjalankannya, tidak mengelak untuk menerima sanksi-sanksi yang berlaku, apabila melanggar tugas dan wewenang yang telah diberikan dalam perusahaannya.

Dari beberapa pendapat para ahli di atas, dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa disiplin kerja adalah kesadaran dan kerelaan seorang karyawan untuk taat serta patuh kepada seluruh peraturan perusahaan dan juga norma sosial yang berlaku. 

Adapun setiap sikap dan perilaku yang dianggap sebagai sebuah pelanggaran, maka setiap karyawan harus siap untuk bertanggungjawab dan mengikuti seluruh rangkaian proses hukum yang berlaku.

Baca juga: Acuan perjanjian kerja definisi dan jenisnya

Ragam Jenis Disiplin Kerja

Di dalam dunia kerja, tentunya setiap pegawai diharapkan dapat terus patuh terhadap setiap jenis aturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Salah satunya dengan menerapkan disiplin kerja bagi semua karyawan, disiplin kerja sendiri pada praktiknya terbagi ke dalam beberapa bagian, di antaranya:

1. Disiplin Preventif

Disiplin preventif adalah salah satu jenis disiplin kerja yang mengedepankan tindakan-tindakan yang bersifat preventif atau pencegahan. Jenis disiplin ini paling banyak digunakan oleh beberapa perusahaan untuk menjaga kepatuhan serta mendorong tingkat kedisiplinan karyawan.

Salah satu contoh bentuk realisasi disiplin preventif di lingkungan kantor adalah dilarang merokok, diwajibkan untuk datang tepat waktu atau paling tidak sesuai jam kerja yang berlaku, dilarang untuk memutus hubungan kerja secara dadakan.

Keberadaan disiplin preventif memang sering kali Anda jumpai di lingkungan kantor, dengan harapan dapat menekan angka pelanggaran di suatu organisasi atau perusahaan.

2. Disiplin Korektif

Disiplin korektif adalah sebuah bentuk disiplin kerja yang mengedepankan tindakan atau aksi yang harus diambil akibat dari terjadinya sebuah pelanggaran di sebuah perusahaan.

Implementasi disiplin korektif ini bisa Anda lihat dengan cara bagaimana manajemen menindak atau memberikan sanksi kepada karyawan yang membuat pelanggaran di lingkungan kantor, dengan tujuan untuk memberikan efek jera serta korektif bagi para pelanggar aturan.

Beberapa contoh tindakan korektif yang biasa Anda jumpai di lingkungan perusahaan adalah adanya sanksi denda yang karyawan harus bayar, pemberian peringatan tertulis, hingga pemberian skors dari kantor.

Pemberian sanksi yang merupakan implementasi dari disiplin korektif diharapkan dapat membantu meningkatkan disiplin kerja para karyawan agar dapat menjalankan pekerjaan dengan efektif dan efisien.

3. Disiplin Progresif

Jika sebelumnya telah membahas mengenai disiplin preventif dan disiplin korektif, kali ini akan membahas terkait dengan pengertian serta contoh dari disiplin progresif.

Disiplin progresif sendiri merupakan salah satu jenis disiplin kerja yang bertujuan untuk memberikan hukuman-hukuman yang lebih berat akibat perulangan pelanggaran yang dilakukan oleh karyawan.

Salah satu contoh disiplin progresif yang biasa Anda temui di lingkungan kantor adalah pemberian surat peringatan, biasanya surat peringatan terbagi ke dalam 3 level. Surat peringatan terdiri dari surat peringatan 1, surat peringatan 2, dan surat peringatan 3.

Tingkatan surat peringatan di atas adalah klasifikasi dari perulangan pelanggaran yang karyawan perbuat, misalnya saja surat peringatan 1 hanya berisi hukuman tertulis, kemudian surat peringatan 2 berisi sanksi skors, dan seterusnya.

Penerapan disiplin progresif ini untuk menegakkan aturan disiplin serta menjaga sikap dan perilaku karyawan agar tetap berkelakuan baik dan juga dapat memberikan efek jera.

Macam-macam Indikator Disiplin Kerja

Setelah membahas mengenai apa saja yang dimaksud dengan disiplin kerja dan contoh nyata di dalam dunia kerja, kini kita akan membahas faktor apa saja yang akan mempengaruhi disiplin kerja karyawan selama berada di lingkungan kantor.

Macam-macam Indikator Disiplin Kerja

1. Bekerja dengan tepat waktu

Ketika berbicara mengenai pekerjaan, waktu merupakan indikator penentu keberhasilan sebuah pekerjaan. Waktu sangat memainkan peran yang sangat penting di dunia kerja, sehingga setiap karyawan dituntut untuk dapat mengelola waktu secara baik dan bijak.

Ketika Anda bekerja di sebuah perusahaan sebagai karyawan, tentunya departemen sumber daya manusia atau SDM akan memberikan informasi terkait dengan jam kerja Anda. Di Indonesia, biasanya pekerja kantoran memiliki jam kerja selama 8 jam per hari + 1 jam untuk istirahat, sehingga apabila Anda memiliki jam masuk pukul 08.00 maka akan berakhir di pukul 17.00.

Contoh lainnya adalah ketika Anda diberikan tugas oleh pimpinan atau manajemen untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan dalam kurun waktu tertentu, di sini Anda diharapkan untuk menyelesaikan tugas tersebut dengan tepat waktu.

Dua contoh di atas merupakan gambaran nyata bagaimana karyawan harus bekerja dengan tepat waktu, karena dengan waktu lah kinerja Anda akan dipertimbangkan untuk kemajuan sebuah perusahaan.

Baca juga: Sudah Kenali dan Pahami Peraturan Jam Kerja Karyawan Menurut Depnaker?

2. Menaati seluruh peraturan perusahaan

Bekerja di sebuah perusahaan layaknya Anda sedang berkunjung ke sebuah tempat, sehingga Anda dituntut untuk bersikap sopan serta santun terhadap pemiliknya. Hal ini juga yang harus setiap karyawan lakukan ketika sedang berada di dalam lingkungan perusahaan, yaitu untuk selalu taat kepada aturan yang berlaku di perusahaan tersebut.

Menaati peraturan perusahaan memiliki makna yang cukup luas, bukan sekadar datang tepat waktu dan menyelesaikan tugas. Akan tetapi hal-hal yang berkaitan dengan norma sosial seperti berpakaian yang sopan serta bertutur kata yang baik juga harus Anda terapkan ketika berada di lingkungan kantor, karena Anda dituntut untuk bersikap secara profesional.

3. Bertanggungjawab dalam bekerja

Sebagai karyawan tentunya Anda dituntut untuk memiliki rasa tanggung jawab terhadap apa yang perusahaan telah percayakan, hal ini tidak terbatas dengan menyelesaikan segala tugas serta pekerjaan yang diberikan. Namun, juga berkaitan dengan segala fasilitas yang Anda dapatkan selama menjadi karyawan di perusahaan tersebut.

Salah satu contoh nyatanya adalah ketika seorang karyawan diberikan fasilitas penunjang kerja seperti laptop, sehingga Anda harus menjaga dan menggunakan fasilitas tersebut dengan sebaik-baiknya.

Bagaimana Cara Penegakan Disiplin Kerja?

Seluruh stakeholder di perusahaan termasuk di dalamnya adalah manajemen serta departemen sumber daya manusia atau SDM tentunya mengharapkan kedisiplinan karyawan yang baik, akan tetapi ada kalanya beberapa karyawan melakukan pelanggaran baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja.

Secara umum ada 2 jenis cara penegakan disiplin kerja, yaitu secara konvensional dan modern. Mari kita simak dari pendekatan konvensional terlebih dahulu.

Pendekatan Konvensional

1. Mencoba memperlakukan karyawan sebagai teman

Cara yang dapat Anda lakukan sebagai atasan atau level manajemen adalah berusaha untuk menganggap semua karyawan Anda memiliki tingkatan yang sama, walau pada kenyataannya jabatan Anda lebih tinggi dari mereka.

Sikap seperti itu akan membuat suasana antara atasan dengan karyawan terasa lebih cair dan tidak menjadi momok menakutkan ketika berada di lingkungan kantor, justru dengan sikap tersebut dapat mempererat hubungan dan pada akhirnya meningkatkan kedisiplinan karyawan dalam bekerja.

2. Membuat suasana kerja yang nyaman dan kondusif

Memiliki suasana ruang kerja yang nyaman dan kondusif adalah sebuah keharusan bagi setiap organisasi atau perusahaan supaya tercipta lingkungan kerja yang sehat dan produktif. Namun, nyatanya masih ada beberapa yang hanya berfokus pada mempercantik interior serta furniture 

Apabila Anda seorang atasan atau bagian dari C-Level, ada baiknya Anda harus menciptakan suasana kerja yang nyaman serta kondusif. Bahkan sudah menjadi rahasia umum bahwa bekerja di kantor terkesan memiliki suasana yang jenuh, kaku, dan formal antar sesama rekan kerja.

Ada baiknya Anda berinisiatif untuk mencairkan suasana dengan menciptakan hubungan kerja yang cair antar karyawan sehingga akan mendorong tumbuhnya rasa kedisiplinan karyawan.

3. Selalu mendengarkan setiap ide dan pendapat karyawan

Cara lainnya untuk meningkatkan kedisiplinan karyawan adalah dengan selalu mendengarkan setiap ide serta pendapat yang karyawan utarakan, hal ini tentu akan membuat karyawan merasa dianggap dan menjadi bagian dari perusahaan.

Dengan demikian, para karyawan akan memiliki ruang berpendapat yang lebih besar serta akan lebih aktif lagi dalam menyuarakan pendapat. Hal ini tentu berujung pada sikap dan perilaku karyawan yang cenderung tidak akan memikirkan hal-hal yang terkait dengan pelanggaran.

Jika sebelumnya sudah membahas mengenai cara penegakan disiplin kerja dengan cara-cara konvensional, kini saatnya untuk mengetahui lebih lanjut mengenai cara penegakan disiplin kerja karyawan menggunakan pendekatan yang modern.

Baca juga: Pemantauan Jobdesk Lebih Mudah dan Aman dengan Appsensi

Appsensi: Aplikasi HRIS Berbasis Cloud yang Mampu Mengelola Kedisiplinan Karyawan

Di zaman yang serba modern saat ini, banyak aspek kehidupan kita yang selalu bergantung kepada kemajuan teknologi. Hal ini tidak lepas dengan dunia perkantoran khususnya departemen Human Resource Development (HRD) yang memiliki tugas untuk mengurus segala hal yang berkaitan dengan kepegawaian.

HRD biasanya memiliki fungsi pengawasan di sebuah perusahaan, untuk memastikan bahwa seluruh pegawai taat terhadap seluruh aturan yang telah perusahaan tetapkan. Dahulu, departemen HRD akan disibukkan dengan hal-hal yang konvensional misalnya saja masih menganut sistem paper-based dan pengajuan permintaan dengan manual. Kini, Anda tidak perlu repot memikirkan itu semua, karena sekarang Anda dapat memanfaatkan Appsensi sebagai solusi HR terbaik untuk Anda.

Berbicara mengenai kedisiplinan karyawan di lingkungan kerja perusahaan, departemen HRD memiliki kewajiban untuk melakukan pengawasan terhadap sikap dan perilaku karyawan selama berada di lingkungan kerja perusahaan. Salah satunya adalah dengan melakukan pengawasan terkait dengan jam kerja karyawan.

Appsensi memiliki fitur mobile attendance yang akan memudahkan baik Anda sebagai karyawan maupun sebagai HR untuk memantau waktu kehadiran karyawan secara real-time, HR juga dapat dengan mudah untuk melihat laporan absensi karyawan secara paperless yang dapat diakses melalui mobile ataupun melalui web-based secara real-time.

Selain itu, HR juga dapat memanfaatkan fitur laporan aktivitas karyawan yang dilengkapi dengan penanda lokasi, sehingga Anda sebagai HR dapat memantau lokasi kerja karyawan secara akurat. Appsensi telah dipercayai oleh beberapa perusahaan dari berbagai industri dan lembaga pemerintah seperti Bank Indonesia, Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Waskita, MSIG Life dan masih banyak lagi.

Tertarik untuk menggunakan solusi absensi dan payroll online sebagai solusi HR Anda? Kunjungi situs resmi kami di sini dan ketahui lebih banyak informasi detail lainnya.

Marketing Appsensi

HR Software Solutions

Artikel Terkait

Top Artikel

TOC Icon