Hero Blog HR Tips

Ini Cara Menghitung Gaji Karyawan Per Jam Secara Tepat

Oktober 16, 2022

Article by Nuritia Ramadhani

Beberapa perusahaan masih menggunakan sistem kerja dengan dihitung per jam. Sistem ini diterapkan tergantung kebutuhan dari perusahaan dan tipe karyawan yang bekerja dalam instansi tersebut. Untuk memberikan gaji secara tepat kepada karyawan, HRD perlu menghitung gaji karyawan per jam dengan melihat laporan kehadiran karyawan. Seperti apa cara perhitungan gaji karyawan yang efektif? Mari kita bahas dalam artikel berikut ini.

Key Take Points

  • Terdapat beberapa jenis sistem perhitungan gaji yang berlaku di Indonesia
  • Perhitungan gaji memiliki rumus yang berbeda-beda tergantung jenisnya
  • Software payroll sangat dibutuhkan oleh berbagai industri untuk bantu perhitungan gaji karyawan per jam
Komponen gaji karyawan dengan Appsensi

Mengenal Sistem Perhitungan Gaji di Indonesia

Pemberian gaji atau upah adalah hal yang penting bagi karyawan. Umumnya penentuan besaran gaji tiap karyawan akan diatur oleh perusahaan dengan melihat kebijakan dan perkembangan dari perusahaan itu sendiri. Apabila karyawan diberikan gaji yang sangat kecil dan tidak sesuai beban kerjanya, maka karyawan bisa merasa tidak betah dan tertekan saat bekerja. Tentunya hal ini dapat mempengaruhi produktivitas perusahaan. 

Untuk itu perusahaan perlu mengatur gaji yang diberikan kepada karyawan sedemikian rupa, agar karyawan memiliki kesejahteraan yang baik serta mampu meningkatkan rasa loyalitas kepada perusahaan. 

Di Indonesia sendiri terdapat beberapa sistem perhitungan gaji yang bisa digunakan pada beberapa instansi yaitu:

  1. Sistem upah berdasarkan waktu

Sistem upah inni menghitung berdasarkan waktu kerja karyawan, bisa dalam hitungan jam, hari, minggu, bahkan bulan. Jam kerja yang dihitung pun akan dilihat dari masing-masing karyawannya saja dan tidak terpengaruh pada beban kerja yang dimiliki karyawan. 

  1. Sistem upah berdasarkan unit kerja 

Sistem upah ini akan menghitung berdasarkan pekerjaan yang diselesaikan oleh para pekerja. Semakin banyak pekerjaan yang diselesaikan, maka semakin besar pula penghasilan yang didapatkan. Sebaliknya, apabila pekerjaan yang dikerjakan sedikit, semakin kecil juga penghasilan yang didapatkannya. Sistem ini memiliki dampak positif terhadap motivasi dan produktivitas kerja karyawan, namun dampak negatif dari sistem ini adalah adanya kemungkinan kualitas kerja menurun karena dikerjakan terlalu terburu-buru.

  1. Sistem borongan 

Seperti namanya, sistem ini dilakukan dengan memberikan upah di awal pekerjaan hingga selesai tanpa adanya tambahan upah, walaupun ada tambahan pekerjaan. Sistem ini hanya melakukan pembayaran satu kali saja di awal dan tidak menanggung biaya lainnya hingga akhir pekerjaan. Salah satu contoh pekerjaan yang menggunakan sistem ini adalah tukang bangunan.

  1. Sistem pemberian upah secara berkala

Pemberian upah secara berkala yang dimaksudkan adalah pemberian gaji berdasarkan peningkatan dari bisnis yang dijalani

Besaran Rata-Rata Upah Per Jam Pekerja di Indonesia 

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) mengenai upah rata-rata per jam pekerja menurut provinsi per tahun 2019-2021, terdapat beberapa  daerah yang mengalami penurunan upah per jam pada tahun 2021.

Beberapa daerah di Indonesia yang memiliki upah per jam tertinggi hingga mencapai harga lebih dari Rp 30.000 adalah DKI Jakarta dan Papua sedangkan untuk daerah dengan upah per jam terendah adalah Nusa Tenggara Barat dengan besaran upah yaitu Rp 12.992

Untuk itu setiap daerah harus menyesuaikan gaji yang diterima karyawan berdasarkan besaran upah per jam dan kebijakan perusahaan dengan tepat. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi kesalahan hitung gaji karyawan dan menurunkan rasa loyalitas karyawan. 

Cara Hitung Gaji Karyawan Per Jam

Berdasarkan Kepmen- No- Kep.102-MEN-VI-2004 terdapat beberapa elemen perhitungan yang harus diperhatikan HRD, yaitu:

Cara hitung gaji atau upah per jam berdasarkan UU Ketenagakerjaan adalah dengan rumus berikut

Upah per jam = 1/173 x Upah Sebulan 

Hitung Jumlah Jam kerja: Apabila menggunakan sistem 8 jam kerja dalam sehari dan 5 hari kerja, maka waktu kerja ideal dalam seminggu adalah 40 jam. Anda bisa menggunakan rumus:

Jumlah Jam Kerja = Jumlah Hari x Jumlah Jam Kerja

Hitung Gaji Prorata: Hitung gaji prorata adalah dengan mengalikan jumlah jam kerja dengan gaji atau upah per jam karyawan yaitu dengan rumus

Gaji Prorata = Jumlah Jam Kerja x Upah per Jam 

Atau

Jumlah Hari x Jam Kerja x 1/73 x Upah Sebulan 

Aplikasi Hitung Gaji Karyawan Per Jam Lebih Akurat

Apabila perusahaan Anda masih menggunakan cara manual untuk menghitung gaji karyawan, ini saatnya Anda beralih menggunakan software Payroll. Software Payroll telah dirancang khusus untuk memudahkan perhitungan upah karyawan dengan akurat dan lebih cepat. Anda juga bisa memasukkan beberapa komponen dalam perhitungan gaji dan disesuaikan dengan aturan perusahaan. Selain itu, Anda juga akan dimudahkan untuk perhitungan BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, Pajak PPh21 dan lain sebagainya. 

Software payroll yang paling direkomendasikan saat ini adalah Appsensi. Fitur Payroll Appsensi tidak hanya dapat menghitung gaji saja, karyawan pun dapat mengakses payslip secara mobile kapanpun dibutuhkan. Dengan software payroll ini, Anda bisa mengerjakan pekerjaan lainnya seperti manajemen karyawan dan pembuatan laporan karyawan. 

Masih ada banyak fitur lainnya di Appsensi yang bisa membantu pekerjaan HRD mulai dari absensi hingga pengajuan cuti. Tidak heran software ini sangat diminati dan telah digunakan oleh berbagai industri di Indonesia. Anda tertarik dengan fitur-fitur lainnya dari Appsensi? Klik di sini untuk pelajari lebih lanjut mengenai kemudahan kelola Absensi online secara otomatis.

Nuritia Ramadhani

Content Manager

Artikel Terkait

Top Artikel

Tulis Komentar

Nama

Email

Komentar

TOC Icon