Saat menjalankan tugas dalam suatu organisasi profesi, Anda sudah memahami jika pekerjaan tersebut memiliki kode etik. Faktanya, banyak lini pekerjaan yang memiliki kode etik sebagai landasan etika profesi.
Key Takeaways
- Kode etik profesi dapat diartikan sebagai kumpulan prinsip yang dirancang untuk membantu organisasi dalam mengatur pengambilan keputusan serta membedakan antara tindakan yang benar dan yang salah.
- Ada empat prinsip dalam kode etik profesi, yaitu prinsip keadilan, tanggung jawab, kejujuran, dan otonomi.
Kode etik profesi biasanya telah disepakati oleh organisasi profesional tertentu. Kode etik bertujuan untuk menjamin bahwa seseorang dapat menjaga norma, perilaku, dan integritas seorang profesional dalam menjalankan profesinya di bidang yang digeluti. Dengan demikian, seorang profesional dapat bertanggung jawab sesuai aturan yang berlaku.
Contoh kode etik profesi yang sering dijumpai, seperti kode etik dokter atau kode etik akuntan. Oleh karena itu, kode etik profesi menjadi penting untuk dipahami para profesional. Artikel ini akan membahas tentang kode etik profesi, mulai dari pengertian kode etik, tujuan, hingga prinsipnya.
Pengertian Kode Etik Profesi
Sebagai seorang profesional, Anda perlu memahami pengertian kode etik profesi. Namun, apa sebenarnya kode etik profesi itu? Untuk memahami hal tersebut, kita perlu mengetahui definisi kode etik profesi.
Kode etik profesi terdiri atas dua kata dasar, yaitu etika dan profesi. Istilah “etika” berasal dari kata Yunani “ethos” yang mengacu pada adat atau kebiasaan yang baik. Dalam konteks yang lebih luas, etika mencakup ilmu yang berhubungan dengan konsep baik dan buruk, hak, kewajiban, dan moral yang terkait dengan akhlak atau penilaian tentang benar dan salah yang dianut oleh masyarakat.
Di sisi lain, profesi merujuk pada bidang pekerjaan yang didasarkan pada pendidikan keahlian tertentu, seperti keterampilan atau keahlian teknis. Dalam mengembangkan keahlian ini, setiap profesi mengandalkan teknik, metode ilmiah, dan dedikasi yang tinggi. Keahlian ini diperoleh melalui pendidikan dari lembaga atau institusi yang memiliki kurikulum yang diakui secara resmi dan dapat dipertanggungjawabkan.
Oleh karena itu, kode etik profesi dapat diartikan sebagai kumpulan prinsip yang dirancang untuk membantu organisasi dalam mengatur pengambilan keputusan serta membedakan antara tindakan yang benar dan yang salah. Kode ini sering dijadikan sebagai pedoman atau norma yang diterima oleh para karyawan di berbagai bidang perusahaan maupun menjadi dasar untuk perilaku sehari-hari mereka di tempat kerja.
Kode etik profesi umumnya mencakup panduan mengenai perilaku yang baik dan buruk, benar dan salah, serta tindakan yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan oleh para profesional.
Tujuan Kode Etik Profesi
Ada beberapa tujuan kode etik profesi, antara lain:
1. Menjaga Martabat Profesional
Kode etik memiliki tujuan untuk meningkatkan reputasi suatu profesi di mata masyarakat secara keseluruhan. Dengan adanya kode etik, diharapkan masyarakat dapat lebih menghargai dan menghormati para individu yang bekerja dalam bidang tersebut. Melalui pemahaman tentang tantangan dan realitas yang dihadapi oleh para pekerja, diharapkan tidak ada lagi pandangan meremehkan terhadap pekerjaan yang mereka lakukan.
2. Menjaga Kesejahteraan Anggota dalam Menjalankan Profesinya
Terdapat berbagai aspek kesejahteraan yang relevan bagi para profesional. Kesejahteraan dalam arti yang lebih luas mencakup aspek kesejahteraan materi dan kesejahteraan mental.
Dalam konteks kesejahteraan materi para anggota profesional, biasanya kode etik melarang perilaku yang dapat merugikan kesejahteraan sesama anggota profesi.
Dalam hal kesejahteraan mental atau psikologis para anggota profesi, kode etik biasanya mendorong mereka untuk menjalankan tugas profesional dengan integritas. Selain itu, kode etik juga memberikan batasan agar anggota tidak terlibat dalam perilaku yang dianggap tercela oleh masyarakat.
Kode etik juga menetapkan peraturan yang bertujuan untuk menghindari perilaku yang tidak pantas atau tidak jujur dalam interaksi antara anggota industri dengan anggota industri lainnya.
3. Meningkatkan Pelayanan Profesional
Salah satu tujuan kode etik yang penting adalah terkait dengan profesionalisme dan dedikasi dalam sebuah profesi, yang pada akhirnya membantu menjalankan tugas dengan lebih lancar. Dengan kata lain, kode etik merumuskan pedoman tentang perilaku dan tindakan yang harus diikuti oleh individu saat menjalankan tugas dalam profesi tersebut.
4. Meningkatkan Kualitas Profesional
Dalam upaya meningkatkan kualitas profesionalisme, kode etik juga mencakup rekomendasi yang relevan, mengajak anggota profesi untuk terus berupaya meningkatkan kualitas diri sesuai dengan bidang pelayanan yang mereka geluti.
Selain itu, kode etik juga mengatur langkah-langkah dalam menjaga dan meningkatkan kualitas organisasi profesi. Hal ini bertujuan untuk menjaga martabat dan integritas profesi, meningkatkan standar pelayanan yang diberikan oleh anggota, dan memperkuat etika profesi. Semua ini bertujuan untuk mencapai kualitas profesionalisme yang optimal serta mengembangkan organisasi profesi yang berkualitas.
Baca juga: 7 Skill yang Karyawan Butuhkan untuk Mencapai Profesionalitas di Perusahaan
5. Memperkuat Nilai-Nilai Moral yang Ada
Nilai-nilai moral yang diterapkan dengan baik seharusnya menjadi landasan bagi semua profesi. Salah satu contoh penerapannya adalah dengan adanya sikap toleransi antaretnis dan agama dalam lingkungan kerja. Dengan demikian, profesionalitas tetap terjaga dalam segala kondisi yang ada.
Prinsip Kode Etik Profesi
Kode etik profesi umumnya dibentuk dengan berbagai prinsip yang ada. Ada empat prinsip yang umum digunakan dalam membangun kode etik profesi, yaitu:
1. Prinsip Keadilan
Prinsip keadilan memiliki peran yang sangat penting dalam dunia kerja. Sayangnya, di zaman sekarang, masih banyak orang yang tidak menjalankan profesinya dengan adil. Tindakan curang sering dilakukan secara bertahap agar tidak terdeteksi.
Namun, keadilan seharusnya menjadi hak yang diperoleh semua orang tanpa memandang status atau faktor lainnya. Tingkat profesionalisme seseorang dapat terlihat dari keputusan yang diambilnya. Seorang profesional akan berusaha untuk bekerja dengan adil sebisa mungkin demi memenuhi kepuasan pelanggannya.
2. Prinsip Tanggung Jawab
Sebagai individu, Anda memiliki tanggung jawab terhadap pekerjaan yang diemban. Dengan mengemban tanggung jawab tersebut, kita dapat mengembangkan sikap profesional dan menjadi pribadi yang lebih baik. Tanggung jawab tidak hanya berlaku pada hasil pekerjaan yang dihasilkan, tetapi juga atas segala akibat dari keputusan yang kita ambil. Oleh karena itu, sebelum mengambil keputusan, penting untuk mempertimbangkan dampak yang mungkin terjadi di masa depan.
3. Prinsip Otonomi
Sebagai pekerja, seseorang juga memiliki hak untuk menyuarakan penentangan terhadap kode etik profesi yang dianggap tidak benar. Hal ini dikarenakan karyawan juga memiliki kebebasan untuk menyampaikan ketidaksetujuan terhadap apa yang mereka anggap sebagai kesalahan. Ini berarti bahwa pekerja memiliki pilihan untuk mengikuti atau menentang kode etik yang berlaku.
4. Prinsip Kejujuran
Kejujuran dapat menjadi ukuran untuk menentukan apakah seseorang dapat dipercaya atau tidak. Dalam kode etik profesi, terdapat ketentuan yang jelas bahwa seseorang harus bekerja dengan jujur dalam menjalankan tugasnya.
Tujuan utamanya adalah untuk menjaga reputasi profesi dan mempertahankan kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan tempatnya bekerja. Jika kepercayaan masyarakat terhadap suatu profesi hilang, maka profesi tersebut bisa kehilangan posisinya dalam pandangan masyarakat. Oleh karena itu, menjaga integritas dan kejujuran dalam pekerjaan sangat penting untuk menjaga martabat dan kepercayaan terhadap profesi tersebut.
Manfaat Kode Etik Profesi untuk Karyawan
Pada dasarnya, ada beberapa manfaat dari keberadaan kode etik profesi untuk karyawan maupun profesional, antara lain:
1. Menjaga Nama Baik Harkat dan Martabat
Penyusunan kode etik profesi dilakukan untuk mengidentifikasi tindakan yang baik dan tidak baik dalam dunia kerja. Jika seorang pekerja mampu menjalankannya dengan baik, maka reputasi mereka sebagai pekerja yang baik akan dikenal oleh banyak orang. Dengan menjaga nama baik ini, akan ada berbagai keuntungan yang dapat diperoleh.
Misalnya, tingkat kepercayaan masyarakat akan meningkat dan kemungkinan konflik dengan pihak lain akan berkurang. Oleh karena itu, setiap pekerja perlu memiliki sikap tanggung jawab dalam menjalankan kode etik profesi yang telah ditetapkan.
2. Lingkungan Kerja Semakin Terjaga dan Profesional
Apabila semua individu mematuhi kode etik dalam profesinya, lingkungan kerja akan menjadi lebih terjaga karena masalah dapat diminimalisir. Namun, situasinya akan berbeda jika terdapat individu yang melanggar kode etik dan menciptakan masalah. Hal ini akan menciptakan suasana kerja yang tidak nyaman dan menghambat kemampuan dalam menjalankan tugas.
3. Produktivitas Semakin Meningkat saat Menjalankan Tugasnya
Apabila setiap individu mengikuti kode etik yang berlaku, maka konflik dapat diminimalisir. Dalam lingkungan kerja yang harmonis, fokus dan ketenangan dapat terwujud. Situasi yang tenang akan mendorong terciptanya inovasi yang lebih banyak dan beragam.
Banyaknya individu yang mematuhi kode etik profesi juga mencerminkan adanya banyak pekerja yang memiliki tanggung jawab. Pekerja yang bertanggung jawab biasanya lebih disukai karena mereka mampu menyelesaikan tugas dengan tepat waktu dan menjaga disiplin saat bekerja.
Baca juga: Mengenal Lebih Dekat Indikator & Cara Penegakan Disiplin Kerja
Solusi Menjaga Profesionalitas Karyawan dengan Appsensi
Appsensi menyediakan berbagai fitur yang meliputi presensi online, penggajian, Earned Wage Access (EWA), pelacakan secara langsung (Live-Tracking), manajemen shift, pengajuan cuti dan lembur, perhitungan pajak PPh21 terbaru, serta klaim cuti atau klaim penggantian biaya dan fitur lainnya.
Apakah Anda tertarik untuk mengeksplorasi lebih lanjut kemudahan yang ditawarkan oleh Appsensi? Silakan klik tautan ini untuk memperoleh informasi lebih rinci mengenai Appsensi.