Seringkali kita menemukan bahwa salah satu kemampuan yang diperlukan pada setiap pekerjaan adalah kemampuan berpikir kritis atau critical thinking. Pada dasarnya, berpikir kritis atau critical thinking adalah salah satu kemampuan yang sangat bermanfaat dan digunakan di setiap keadaan yang ada, baik secara individu maupun profesional.
Kemampuan berpikir kritis atau critical thinking ini penting diterapkan pada segala situasi. Umumnya, orang dengan critical thinking dapat menjadi lebih tanggap dalam mengambil keputusan. Selain itu, orang dengan kemampuan berpikir kritis juga dapat menyeleksi informasi, mengintegrasikan pengetahuan, dan dapat memecahkan masalah yang ada.
Key Takeaways
- Sebuah pemikiran pada dasarnya dibentuk oleh proses mental dan gagasan yang ada. Dengan seringnya kita berpikir terhadap sesuatu secara kritis, maka semakin kritis juga persepsi kita terhadap situasi yang ada.
- Critical thinking adalah suatu kemampuan yang dimiliki untuk dapat berpikir kritis, lebih jernih, jauh lebih rasional, dan logis di segala situasi.
- Pada dasarnya, critical thinking memiliki berbagai manfaat yang bisa dirasakan oleh individu dan orang-orang di sekitarnya.
- Ada beberapa tahapan dalam membentuk critical thinking, yaitu kenali masalah, tentukan prioritas, kumpulkan informasi, kenali persepsi orang lain, analisis setiap data, dan ambil keputusan.
Sebuah pemikiran pada dasarnya dibentuk oleh proses mental dan gagasan yang ada. Dengan seringnya kita berpikir terhadap sesuatu secara kritis, maka semakin kritis juga persepsi kita terhadap situasi yang ada. Tidak hanya itu berpikir secara logis rasional dengan keras juga dapat mengasah pemikiran kita semakin tajam.
Mungkin muncul pertanyaan, kenapa seseorang harus berpikir kritis? Apakah berpikir secara kritis dan keras dapat menjadi jalan untuk menemukan ide dan solusi? Apa akibatnya jika kita berpikir kritis?
Artikel ini akan membahas lebih dalam tentang critical thinking atau berpikir kritis, mulai dari pengertian critical thinking, perbedaannya dengan analytical thinking, manfaat critical thinking, dan cara untuk membentuk critical thinking.
Pengertian Critical Thinking atau Berpikir Kritis
Secara singkat, critical thinking adalah suatu kemampuan yang dimiliki untuk dapat berpikir kritis, lebih jernih, jauh lebih rasional, dan logis atas apa yang perlu dilakukan maupun yang dapat dipercaya dalam segala situasi yang terjadi.
Selain itu, critical thinking juga dapat dipahami sebagai sebuah mindset atau pola pikir yang dimiliki oleh seorang karyawan maupun individu lainnya untuk menyeleksi dan menentukan kebenaran informasi yang diterima agar tidak ditelan secara mentah-mentah.
Pada saat menerima sebuah informasi baru, perlu adanya pola berpikir yang bermanfaat untuk melihat informasi tersebut, yang mana nantinya akan dievaluasi dan dianalisis keabsahannya. Hal ini penting dalam mengambil keputusan melalui informasi yang diterima.
Namun, berpikir kritis atau critical thinking tidak hanya berkutat pada banyaknya informasi yang dimiliki dan dimengerti oleh seseorang. Tak jarang kita menemui salah kaprah yang menganggap bahwa memiliki pemikiran kritis sama dengan memiliki kemampuan untuk mengingat banyak hal.
Padahal, critical thinking adalah sebuah proses berpikir untuk menganalisis dan memahami konsekuensi dari segala keputusan. Kemampuan berpikir kritis akan lebih bermanfaat saat seseorang mengetahui cara mengumpulkan informasi yang relevan dan mengolahnya agar menjadi sebuah solusi dari permasalahan yang ada.
Perbedaan Critical Thinking dan Analytical Thinking
Setelah memahami apa itu berpikir kritis atau critical thinking, selanjutnya mencari tahu tentang perbedaan antara critical thinking dan analytical thinking. Walaupun sekilas terlihat sama, tetapi kedua cara berpikir tersebut memiliki perbedaan yang cukup signifikan.
Penting untuk memahami perbedaan antara critical thinking dan analytical thinking. Hal ini perlu agar tidak ada salah kaprah antara dua tipe pemikiran tersebut. Berikut adalah ulasan terkait perbedaan antara kedua pemikiran tersebut.
1. Penggunaan Fakta yang Ada
Perbedaan pertama yang terlihat antara analytical thinking dan critical thinking adalah bagaimana masing-masing pemikiran tersebut mengolah dan mengevaluasi informasi yang diterima.
Pada dasarnya, kedua pemikiran, baik critical thinking dan analytical thinking, memanfaatkan fakta yang ada sebagai informasi dalam menentukan langkah yang akan dilakukan.
Umumnya, critical thinking menggunakan fakta yang ada untuk membentuk opini dan melihat apakah itu logis. Sementara, analytical thinking lebih berfokus menggunakan fakta sebagai fakta pendukung bukti yang ada.
2. Tujuan yang Berbeda
Perbedaan selanjutnya antara analytical thinking dan critical thinking adalah tujuan dari pemikiran tersebut.
Critical thinking memiliki tujuan untuk memperkuat dan mempertahankan argumen individu yang mendukung dalam sudut pandang yang ada. Selain itu, critical thinking juga berfokus pada pemanfaatannya sebagai motif dan motivasi.
Sementara itu, analytical thinking lebih bertujuan untuk mencari resolusi maupun solusi dari permasalahan yang ada. Analytical thinking juga bermanfaat dalam bagaimana seseorang melihat situasi di sekitar untuk mengambil keputusan maupun menemukan ide-ide baru.
3. Proses Berpikir yang Dilakukan
Perbedaan ketiga antara critical thinking dan analytical thinking adalah bagaimana proses berpikir yang dilakukan oleh kedua pemikiran tersebut.
Pada dasarnya, critical thinking adalah proses berpikir secara melingkar mengelilingi sebuah ide untuk mendapatkan suatu konklusi yang ada.
Sementara, analytical thinking lebih mengarah kepada pemikiran yang selalu fokus terhadap suatu hal secara analitik untuk melihat berbagai fenomena maupun situasi yang ada ke dalam satu pemikiran utama.
Baca juga: Hindari Toxic Productivity yang Marak Dialami Para Pekerja
Manfaat Critical Thinking
Setelah mengetahui pengertian critical thinking dan perbedaannya dengan analytical thinking, muncul pertanyaan apa saja manfaat dari critical thinking.
Pada dasarnya, critical thinking memiliki berbagai manfaat yang bisa dirasakan oleh individu dan orang-orang di sekitarnya. Manfaat tersebut tentu akan berguna untuk memproses informasi yang ada dan meningkatkan kinerja pada suatu aspek.
Berikut adalah berbagai manfaat critical thinking yang bisa dirasakan saat mengaplikasikannya.
1. Membantu Proses Adaptasi dan Penyesuaian Diri
Pengetahuan dan informasi berkembang semakin cepat dengan munculnya teknologi informasi. Hal ini membuat seseorang harus dapat menerima lebih banyak informasi dan beradaptasi dengan baik karena cepatnya informasi yang beredar.
Kemampuan berpikir kritis memungkinkan seseorang untuk lebih fleksibel dalam menangani situasi dan lingkungan baru. Ini memungkinkan seorang individu pada situasi apapun untuk menganalisis informasi dengan lebih baik, menggabungkan pengetahuan yang dimiliki, dan menyelesaikan masalah dengan lebih efektif.
2. Selalu Bermanfaat di Segala Situasi
Jika Anda sering melihat lowongan pekerjaan yang membutuhkan kemampuan critical thinking. Hal ini karena critical thinking adalah kemampuan yang sangat penting dan selalu dibutuhkan, terlepas dari apapun profesi Anda. Kemampuan untuk dapat berpikir secara jernih dan rasional sangat dibutuhkan di banyak bidang, terlebih apabila Anda bekerja di bidang hukum, penelitian, pendidikan, konsultan, manajemen, dan keuangan.
Kemampuan ini tidak terbatas pada bidang subjek tertentu dan merupakan aset menjanjikan untuk mengembangkan karir yang lebih baik. Selain itu, kemampuan critical thinking juga dapat bermanfaat dalam menciptakan ide-ide maupun produk yang berkualitas. Tidak hanya itu, critical thinking juga dapat melihat segala situasi pasar maupun lingkungan profesional yang tentunya sangat diperlukan.
Oleh karena itu, kemampuan ini dapat diandalkan pada lingkungan profesional di segala situasi agar setiap orang dapat memahami beragam pilihan yang ada sekaligus menemukan solusi yang diperlukan.
3. Dapat Meningkatkan Kreativitas
Salah satu manfaat lain yang bisa dirasakan dengan adanya critical thinking adalah dapat meningkatkan kreativitas individu dalam menghadapi situasi tertentu. Hal ini tentu bermanfaat saat menghadapi situasi yang dinamis.
Untuk mendapatkan solusi yang optimal dan inovatif dalam mengatasi masalah di lingkungan profesional, bukan hanya dibutuhkan ide-ide baru saja. Selain itu, perlu juga untuk mengetahui detail dan relevansi dari ide tersebut terhadap masalah yang dihadapi.
Kemampuan berpikir kritis dapat membantu dalam melakukan evaluasi terhadap ide-ide baru, memilih yang paling sesuai, dan melakukan modifikasi jika diperlukan.
Dengan kemampuan critical thinking, seseorang dapat memilah ide-ide baru yang paling relevan untuk menyelesaikan setiap masalah yang ada dan memodifikasinya agar lebih sesuai.
4. Dapat Dianggap Sebagai Rekan Kerja yang Baik di Lingkungan Kerja
Dalam dunia profesional, memiliki critical thinking tentunya merupakan hal yang sangat penting.
Kemampuan critical thinking sangat dihargai dalam lingkungan kerja karena seseorang yang memilikinya dapat menerima pendapat orang lain dengan pikiran yang terbuka dan tidak kaku. Hal ini akan membuat rekan kerja menganggap Anda sebagai rekan kerja yang baik.
Selain itu, kemampuan critical thinking juga dapat membantu dalam menyelesaikan konflik antar karyawan secara damai dan tidak condong ke salah satu pihak.
Oleh karena itu, saat melakukan rekrutmen karyawan, perusahaan akan memberikan pertanyaan yang mengacu pada kemampuan critical thinking calon karyawan dan juga akan memberikan pengembangan skill critical thinking pada setiap karyawan yang sudah diterima.
Melalui critical thinking, maka akan menjaga hubungan yang baik antar pegawai, lingkungan kerja akan menjadi lebih produktif dan kerjasama tim akan meningkat.
5. Tidak Mudah Tertipu
Kemampuan critical thinking memungkinkan seseorang untuk tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang didapatnya.
Hal ini karena kemampuan ini mendorong individu untuk berpikir secara logis, rasional, dan didasarkan pada alasan yang valid.
Selain itu, kemampuan critical thinking juga membuat seseorang lebih selektif dalam mengolah informasi dan tidak mudah percaya pada sesuatu tanpa melakukan analisis yang rasional dan logis terlebih dahulu.
Baca juga: Berikut Soft Skill yang Harus Dimiliki Karyawan
Cara Membentuk Critical Thinking
Selanjutnya, kita perlu memahami bagaimana cara untuk membentuk critical thinking. Berikut adalah cara-cara yang bisa dilakukan dalam membentuk critical thinking untuk diri sendiri.
1. Kenali Masalah yang Ada
Tahapan pertama yang dilakukan untuk membentuk cara berpikir yang kritis adalah dengan mencari tahu dan mengidentifikasi masalah yang ada.
Masalah yang terjadi pada dasarnya disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari faktor psikologis, faktor teknis, faktor lingkungan, hingga faktor keluarga maupun orang terdekat.
Pada proses ini, Anda perlu memahami diri sendiri terlebih dahulu, kemudian mencari tahu apa saya yang menyebabkan permasalahan tersebut terjadi.
Kemudian, coba analisis apa saja dampak yang dapat ditimbulkan dari permasalahan tersebut terhadap orang-orang yang terlibat, lalu posisikan diri sendiri pada permasalahan tersebut sebagai apa.
2. Menentukan Skala Prioritas
Langkah selanjutnya yang perlu dilakukan dalam mengembangkan critical thinking adalah dengan menentukan skala prioritas.
Pada dasarnya, setiap orang tentunya memiliki permasalah yang ada di dalam hidupnya. Namun, ada baiknya untuk menentukan skala prioritas dari segala permasalahan yang ada apabila Anda ingin mengembangkan kemampuan berpikir kritis.
Menentukan skala prioritas bisa dimulai dari mencari tahu mana masalah yang darurat dan perlu diselesaikan secepatnya, mana permasalahan yang masih bisa dikerjakan nanti, dan mana permasalahan yang tidak mendesak dan bisa diselesaikan terakhir.
Melalui hal tersebut, Anda dapat mengetahui dengan mudah mana yang perlu diselesaikan terlebih dahulu tanpa khawatir keteteran saat menghadapi berbagai masalah yang ada.
3. Menerima Informasi yang Relevan
Langkah selanjutnya yang perlu dilakukan untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis adalah dengan mengumpulkan dan menerima informasi yang relevan.
Mengumpulkan informasi bisa dimulai dengan menerima pendapat orang lain, membaca suatu informasi, atau mendengar informasi baru yang di dapat.
Melalui hal tersebut, Anda dapat menggali informasi lebih banyak dan memperkaya pengetahuan Anda dengan berbagai sudut pandang yang berbeda.
Selain itu, Anda juga perlu menyeleksi informasi yang diterima agar informasi tersebut tetap relevan. Cari kebenaran dari setiap informasi yang diserap dengan mencari kebenarannya pada berbagai sumber informasi lainnya.
Dengan melakukan hal tersebut, maka Anda dapat mengasah kemampuan berpikir kritis dan tidak mudah tertipu maupun digiring oleh opini tertentu.
4. Mengenali Persepsi Orang Lain dengan Pikiran Terbuka
Pada sebuah situasi, Anda seringkali akan dihadapkan pada kondisi munculnya beragam pendapat atau sudut pandang yang berbeda atau bahkan berseberangan dengan perspektif Anda
Untuk menghadapi hal tersebut, Anda tidak serta merta menerima dan langsung percaya terhadap informasi tersebut. Sebaiknya Anda memastikan sudut pandang maupun persepsi yang diterima.
Selain itu, sebaiknya Anda perlu meningkatkan pengetahuan yang Anda miliki. Hal ini penting agar Anda tidak hanya langsung percaya dengan persepsi orang lain tanpa rasa curiga dan analisis lebih dalam sebelumnya. Tentu hal tersebut juga dapat mencegah Anda dari kemungkinan untuk tertipu.
5. Terapkan Kemampuan Analisis pada Setiap Data
Apabila Anda menerima beragam informasi baru, biasakan bagi Anda untuk melihat dan mengevaluasi terlebih dahulu dari setiap data yang diterima.
Caranya adalah dengan memperhatikan data yang diterima dan cari informasi-informasi pendukung lainnya yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan keabsahannya.
Pastikan juga data yang diterima masih relevan dan berasal dari sumber yang dapat dipercaya. Melalui hal tersebut, Anda akan terhindar dari kemungkinan terkena misinformasi yang mengganggu kehidupan Anda.
6. Lakukan Proses Pengambilan Keputusan
Setelah lima tahap sebelumnya dilakukan, maka tahap selanjutnya adalah pengambilan keputusan. Tahap-tahap atau cara yang telah disebutkan sebelumnya akan membantu dalam meningkatkan kemampuan critical thinking Anda.
Dalam mengambil keputusan, Anda harus berpedoman pada lima tahap yang telah dilakukan sebelumnya. Ingatlah bahwa dengan memiliki critical thinking yang baik, Anda akan dapat membantu orang lain dalam menyelesaikan masalah mereka.
Kemampuan critical thinking yang baik akan membantu Anda dalam membantu orang lain menemukan solusi terbaik untuk masalah yang dihadapi. Namun, penting untuk selalu ingat posisi Anda dan jangan terlalu ikut campur dalam masalah orang lain.
Latihan untuk Meningkatkan Critical Thinking
Latihan untuk meningkatkan critical thinking sangat penting untuk meningkatkan kemampuan berpikir seseorang. Salah satu cara untuk meningkatkan critical thinking adalah dengan melakukan beberapa latihan berikut ini:
1. Membaca Buku yang Membawa Perspektif Baru
Membaca buku yang membawa perspektif baru dapat membantu seseorang untuk melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda. Hal ini akan membantu seseorang untuk berpikir lebih luas dan menemukan solusi yang lebih kreatif.
2. Coba Temukan Solusi dari Masalah yang Ada
Mengambil waktu untuk mencoba menemukan solusi dari masalah yang ada dapat membantu seseorang untuk meningkatkan kemampuan critical thinking mereka. Hal ini dapat dilakukan dengan mencari informasi, menganalisis, dan mengevaluasi solusi yang ada.
3. Berdiskusi dengan Orang Lain yang Memiliki Pandangan Berbeda
Berdiskusi dengan orang lain yang memiliki pandangan berbeda dapat membantu seseorang untuk melihat masalah dari sudut pandang yang berbeda. Hal ini dapat membantu seseorang untuk menemukan solusi yang lebih baik dan lebih kreatif.
4. Merefleksikan Diri dari Proses Berpikir Pada Saat Ini
Merefleksikan diri dari proses berpikir yang digunakan saat ini dapat membantu seseorang untuk mengetahui apa yang harus diperbaiki dan diperluas dalam proses berpikir mereka. Hal ini dapat membantu seseorang untuk meningkatkan kemampuan critical thinking mereka.
Untuk dapat memantau kinerja dan progress karyawan di perusahaan atau bisnis Anda secara lebih baik. Gunakan aplikasi absensi online Appsensi dengan fitur laporan kehadiran dan perhitungan jam kerja secara real-time dan tepat.