Hero Blog General

Habit adalah: Cara Membangun Kebiasaan Positif di Tempat Kerja

April 22, 2024

Article by Aprilia

Apakah Anda melewati jalan yang sama ketika berangkat kerja? Atau apakah Anda membuka email setiap pagi untuk melihat pesan baru? Semua itu merupakan habit atau kebiasaan. Habit adalah aktivitas yang dilakukan berulang kali tanpa sadar.

Komentar Penulis:

“Mengubah kebiasaan mungkin tampak seperti mendaki gunung. Namun, setiap langkah kecil, seperti membuka email pada waktu yang sama setiap hari, adalah batu bata yang membangun jalan menuju keberhasilan profesional.”

Kebiasaan memiliki pengaruh besar bagi kesuksesan karier seorang karyawan. Oleh karenanya, penting untuk membangun kebiasaan positif di tempat kerja. Salah satu metodenya dengan identity-based habit. Bagaimana caranya? Kami akan memberikan penjelasan lengkapnya.

Habit adalah: Definisi dan Cara Membentuknya untuk Tingkatkan Produktivitas

Key Takeaways

  • Kebiasaan adalah rutinitas atau perilaku yang dilakukan secara reguler (dan biasanya otomatis).
  • Habit positif memberikan dampak terhadap kesuksesan karier.
  • Identity-based habit merupakan pendekatan untuk membangun kebiasaan baik dengan lebih efektif.

Pengertian Habit dan Jenisnya

Menurut James Clear dalam bukunya berjudul Atomic Habits, kebiasaan adalah rutinitas atau kebiasaan yang dilakukan secara reguler (dan biasanya otomatis). Sementara menurut Lexy J. Moleong, habit adalah cara berbuat atau bertindak yang dimiliki seseorang dan diperoleh melalui proses belajar.

13
Menurut Anda, faktor apa yang paling kritikal dalam membangun kesuksesan jangka panjang di tempat kerja?

Dalam keseharian, kita mengenal 2 jenis kebiasaan, yaitu bad habit atau kebiasaan buruk dan good habit atau kebisaan baik.

Kebiasaan buruk menyebabkan rasa bersalah, kekecewaan, bahkan masalah kesehatan. Beberapa contoh kebiasaan buruk yang umum dilakukan, seperti:

  • Begadang,
  • Mengonsumsi junk food,
  • Datang terlambat ke kantor,
  • Menunda pekerjaan,
  • Bergosip di tempat kerja.

Jangan salah, kebiasaan buruk ini tanpa disadari bisa terbawa ke pekerjaan profesional. Bukan tidak mungkin bisa membuat rekan kerja atau atasan berpikir bahwa Anda orang yang tidak becus sebagai pekerja.

Lain halnya dengan good habit. Kebiasaan baik bisa menyebabkan seseorang merasa puas dan bahagia dalam menjalani hidup. Contoh sederhana kebiasaan baik yang sering dilakukan sehari-hari misalnya:

  • Berolahraga dengan melakukan push up sebanyak 10 kali setiap hari.
  • Menulis 500 kata per hari.
  • Membaca 30 menit sehari.

Meskipun terkesan remeh dan sederhana, tetapi seseorang yang rutin push up secara tidak langsung telah melakukan push up sebanyak 3.650 kali dalam setahun. Otot tangannya yang terlatih melakukan push up akan berbeda bentuknya dengan sebelum melakukan habit ini. Stamina pun menjadi lebih baik, dan fisik semakin bugar. Ini tentu mempengaruhi performa kerja di kantor.

Jadi menurut kami, habit positif dapat menjadi solusi yang bisa diandalkan untuk mengatasi masalah yang terjadi secara berulang di lingkungan kita, termasuk lingkungan tempat kita bekerja.

Baca juga: Penting Banget! Arti Support System di Dunia Kerja

Dampak Habit Positif Terhadap Kesuksesan Karier

Bicara tentang habit, ternyata kebiasaan seseorang memegang peranan penting dalam kesuksesan karier. Kebiasaan yang baik akan memperbesar peluang untuk sukses. Kami telah merangkum beberapa dampak habit positif, antara lain:

1. Memudahkan Pencapaian Tujuan

Kebiasaan merupakan kegiatan yang dilakukan secara kontinu alias terus menerus. Dengan melakukan hal baik secara berturut-turut, Anda akan semakin dekat dengan goals yang ingin dicapai.

Misalnya jika seseorang memiliki goal diet, ia bisa mencapainya jika melakukan kebiasaan baik berupa olahraga rutin dan melakukan defisit kalori setiap hari dengan memperhatikan pola makan.

2. Memunculkan Kepuasan

Membentuk kebiasaan baik bukanlah hal yang mudah. Dalam proses membentuk kebiasaan baik, seseorang akan dihadapkan dengan banyak tantangan, misalnya rasa malas dan berubah pikiran.

Namun ketika berhasil, kepuasan akan muncul. Ini karena ketika kita berhasil mencapai suatu tujuan, otak melepaskan hormon dopamin yang membuat bahagia dan termotivasi.

3. Melatih Kedisiplinan

Disiplin merupakan salah satu karakter yang ada pada diri orang sukses. Disiplin lahir dari kerja keras dan rasa tanggung jawab terhadap diri sendiri.

Saat berusaha membentuk habit positif, seseorang akan bekerja keras. Ia akan melatih kedisiplinannya dengan melakukan rutinitas dan menghindari hawa nafsu negatif untuk berhenti sebelum tujuannya tercapai.

Komentar Penulis:

“Jika disiplin adalah kanvas, maka kebiasaan baik adalah cat yang mewarnai hari-hari kita menuju karya besar dalam karier.”

Baca juga: Critical Thinking Adalah Kemampuan yang Perlu Anda Ketahui!

Cara Membangun Kebiasaan Positif di Tempat Kerja dengan Metode Identity-Based Habit

Tips Membentuk Kebiasaan Baik

Sebagian besar orang pasti pernah berusaha membangun kebiasaan baik, paling tidak 1 tahun sekali ketika menuliskan goal dalam resolusi tahunan.

Tapi faktanya, menurut data dari situs Enterpreneur tahun 2018, 78% orang tetap gagal membangun kebiasaan baik meski sudah menuliskan goal secara spesifik.

Oleh karena itu, kami coba melakukan studi pustaka dan menemukan bagaimana proses membangun kebiasaan (habit building) bekerja, merujuk dari buku Atomic Habits tahun 2018 yang ditulis James Clear.

Menurut buku ini, ada pendekatan berbeda yang lebih efektif untuk membangun sebuah kebiasaan, yang disebut dengan identity-based habit. Sesuai dengan namanya, identity-based habit merupakan metode membentuk kebiasaan yang berfokus pada identitas, bukan hasil.

Secara umum, ada 3 pendekatan yang bisa dipakai untuk membentuk suatu kebiasaan:

  1. Outcome
  2. Processes
  3. Identity

Namun dalam praktiknya, kebanyakan orang hanya menggunakan dua lapisan pertama, yakni:

  • Outcome-based: Apa hasil yang ingin dicapai?

Contohnya, mau jadi kurus atau ingin jadi kuat.

  • Process-based: Bagaimana cara mencapainya?

Contohnya, makan buah dan sayur sebagai pengganti sarapan, olahraga di gym seminggu 2 kali.

Sayangnya, 2 pendekatan ini biasanya tak bisa bertahan lama, karena hanya menyelesaikan masalah di lapisan luar saja. Lain halnya dengan pendekatan identity-based yang justru menyorot ke lapisan paling dalam soal identitas diri seseorang, yaitu “mau dikenal sebagai orang seperti apa?”

Ada 2 langkah yang perlu dilakukan untuk memulai pendekatan ini. Pertama, tentukan Anda ingin menjadi orang yang seperti apa (identity). Kedua, tentukan small wins yang cukup mudah Anda lakukan dengan sukses, yang bisa menjadi bukti untuk Anda semakin percaya diri bahwa Anda adalah orang tersebut. Small wins tersebut yang Anda jadikan sebagai kebiasaan.

Contoh Penerapan Identity-Based Habit

Untuk memudahkan Anda memahami metode identity-based habit, kami akan memberikan contoh simpel:

Andi adalah karyawan di suatu digital agency sebagai content writer.

Pertama, Andi menentukan identitas bahwa dirinya ingin menjadi seorang penulis profesional (identity). Kemudian, Andi menentukan small wins yang bisa dicapai yaitu menulis 1.000 kata setiap hari (habit).

Sebagai content writer, Andi meyakini bahwa dirinya adalah content writer profesional. Maka Andi akan produktif menulis 1.000 kata setiap hari, atau melakukan hal-hal yang content writer profesional lakukan.

Semakin sering Andi melakukan kegiatan yang “dilakukan content writer profesional”. Semakin Andi merasa dirinya adalah content writer profesional.

Jadi, semakin besar keyakinan Andi sebagai content witer profesional, maka semakin mudah pula bagi Andi untuk terus menulis 1.000 kata setiap hari sebagai kebiasaan.

Baca juga: Profesional adalah Istilah Penting dalam Dunia Kerja, ini Penjelasannya

Bangun Habit Positif di Tempat Kerja Bersama Appsensi

Demikian pembahasan mengenai cara membangun kebiasaan positif di tempat kerja. Intinya, Anda harus fokus pada identitas baru yang ingin dibangun. Dengan begitu, Anda dapat membangun kebiasaan baru yang positif.

Salah satu kebiasaan positif yang perlu Anda bangun di tempat kerja adalah fokus untuk meningkatkan produktivitas kerja. Untungnya ada Appsensi, aplikasi absensi online berbasis mobile yang mendukung kebutuhan perusahaan, pemerintahan, dan UMKM.

Appsensi memberikan solusi untuk pencatatan kehadiran, penjadwalan karyawan, penarikan laporan secara real-time, dan terintegrasi dengan payroll. Membantu meningkatkan produktivitas tim HR di perusahaan Anda.

Tertarik untuk mencoba menggunakan Appsensi? Atau jika Anda mempunyai pertanyaan seputar layanan Appsensi, jangan ragu untuk hubungi kami atau klik link ini untuk coba gratis selama 30 hari.

Aprilia

Human Resources Consultant

Artikel Terkait

Top Artikel

TOC Icon