Jika berbicara tentang sumber daya manusia dalam sebuah perusahaan, butuh pemikiran yang sangat luas dan memerlukan waktu yang cukup lama untuk memahaminya. Tidak hanya karena banyaknya bidang pekerjaan sehingga setiap sumber daya manusia memiliki kemampuan yang berbeda-beda, tetapi juga sifat yang berbeda-beda dimiliki oleh setiap karyawan sehingga berpengaruh terhadap penilaian psikologis setiap individu yang berbeda.
Membangun sebuah perusahaan bukan perihal hanya mencari keuntungan, tetapi juga harus memahami bagaimana sistem pengoperasian di perusahaan tersebut dapat berjalan dengan baik dan membawa dampak positif bagi karyawan di dalamnya maupun lingkungan dan masyarakat. Terlebih jika berbicara perihal sumber daya manusianya. Sebuah perusahaan tidak akan dapat beroperasi maksimal, baik dari segi produksi hingga penjualan tanpa adanya bantuan sumber daya manusia di dalamnya.
Seperti yang diketahui oleh para para human resources, cara untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam sebuah perusahaan adalah memilah dan menentukan pada proses seleksi awal. Salah satu tahap pemilahan tersebut adalah tahap assessment.
Key Takeaways:
- Assessment adalah proses tes seleksi yang dilakukan pada tahap rekrutmen karyawan untuk mengumpulkan data dan informasi, serta mencari menemukan dan mendeteksi kekurangan, kelebihan, dan keseluruhan informasi yang dimiliki setiap kandidat
- Dalam pemahamannya, assessment memiliki 2 fungsi utama, yaitu fungsi formatif dan fungsi sumatif
- Assessment sangat penting dalam memahami seseorang lebih lanjut, apalagi jika berbicara tentang kualitas sumber daya manusia pada perusahaan.
- Kelebihan dan kekurangan yang dapat diketahui dari Assessment memberikan perusahaan informasi yang dapat dijadikan bahan pertimbangan saat melakukan perekrutan karyawan baru atau menaikkan jabatan karyawan.
Pengertian Assessment
Secara umum, pengertian assessment adalah proses tes seleksi yang dilakukan pada tahap rekrutmen karyawan untuk mengumpulkan data dan informasi, serta mencari menemukan dan mendeteksi kekurangan, kelebihan, dan keseluruhan informasi yang dimiliki setiap kandidat. Mengutip dari pengertian assessment pada ekrut.com, assessment adalah serangkaian tes pencarian karyawan yang dianggap memenuhi kriteria perusahaan dan memiliki data yang sesuai dengan pekerjaan yang dilamar. Sehingga, dalam pemahamannya, tujuan assessment untuk lebih memahami apakah kinerja karyawan akan mendukung tujuan perusahaan.
Pengertian fungsi assessment juga dikemukakan oleh para ahli. Berikut beberapa pengertian fungsi assessment menurut para ahli adalah sebagai berikut:
1. Robert M Smith
Menurut Robert M Smith, assessment adalah keseluruhan penilaian yang melibatkan beberapa anggota tim untuk mengetahui kelemahan dan kekuatan dari seseorang yang kemudian akan dijadikan sebagai dasar menyusun suatu rancangan pembelajaran yang baru. Sedangkan pengertian assessment kemudian diubah dan dikembangkan oleh Robert M Smith 2002 menjadi suatu penilaian yang komprehensif yang melibatkan anggota tim untuk mengetahui kelemahan dan kekuatan, yang mana hasil keputusannya akan dijadikan sebagai dasar menyusun suatu rancangan pembelajaran.
2. Nana Sudjana
Menurut Nana Sudjana, assessment adalah proses memberikan atau menentukan nilai kepada suatu objek tertentu berdasarkan kriteria maupun aturan.
3. Worthen dan Sanders 1973
Menurut Worthen dan Sanders, assessment adalah kegiatan yang dilakukan dengan tujuan mencari informasi yang bermanfaat dan sesuatu yang berharga untuk memberikan penilaian keberadaan suatu program, produksi, prosedur, dan alternatif untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan.
4. James A. Mc. Lounghlin and Rena B Lewis
Menurut James A dan Rena B, assessment adalah proses sistematika dalam mengumpulkan data-data yang ada pada seorang anak, dengan tujuan untuk melihat kemampuan dan kesulitan yang dialaminya, sebagai bahan untuk menentukan apa yang sebenarnya dibutuhkan anak sebagai dasar pembelajarannya.
Pengertian assessment ini, guru akan dapat menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran yang bersifat realitas sesuai dengan kenyataan objektif.
5. Boyer and Ewel
Menurut Boyer and Ewel, assessment adalah sebuah proses yang menyediakan informasi tentang setiap individu siswa, kurikulum atau program, tentang institusi, hingga keseluruhan sistem yang berjalan pada institusi tersebut.
6. Terry Overton
Menurut Terry Overton, assessment adalah sebuah proses mengumpulkan informasi untuk memantau kemajuan, dengan menggunakan metode-metode pengumpulan data seperti wawancara, observasi, dan monitoring tingkah laku selama pelaksanaan assessment.
7. Suchman
Menurut Suchman, assessment adalah dasar dari menentukan hasil penilaian atas berbagai aktivitas yang direncanakan dalam mendukung tercapainya tujuan.
8. Lidz 2003
Pada tahun 2003, salah seorang ahli Lidz mengemukakan pengertian assessment yang dipahaminya. Pengertian assessment menurut Lidz adalah sebuah proses mengumpulkan informasi untuk mendapatkan profil psikologis anak yang meliputi gejala, kendala-kendala yang dialami, kelebihan dan kelemahannya, dan siapa saja sosok peran penting yang dibutuhkan anak dan dapat mendukung anak tersebut untuk menemukan solusi dari kendala yang dialaminya dan kelemahan yang dimilikinya.
9. Eko Putro Widoyoko
Pengertian assessment terakhir menurut Eko Putro Widoyoko adalah kegiatan yang dilakukan dengan menafsirkan data hasil pengukuran berdasarkan kriteria maupun aturan tertentu.
Fungsi Assessment
Dalam pemahamannya, perihal assessment ini memiliki dua fungsi utama, yaitu:
Dalam fungsi formatif, assessment digunakan untuk memberikan umpan balik kepada para pengajar yang nantinya akan dijadikan dasar untuk memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran kepada para murid.
Dalam dunia pekerjaan, fungsi formatif memiliki fungsi sebagai dasar evaluasi, dan dijadikan juga sebagai dasar mengidentifikasi apa saja kelebihan dan kekurangan yang dimiliki setiap karyawan yang perlu diperbaiki atau ditingkatkan.
Fungsi Sumatif
Sedangkan, dalam fungsi sumatif, assessment digunakan untuk menentukan kelulusan peserta didik dalam suatu hal dan bahan pembuatan laporan hasil belajar. Sedangkan dalam dunia pekerjaan, fungsi sumatif pada assessment adalah menjadi dasar apakah seorang karyawan diterima oleh perusahaan atau mendapatkan promosi jabatan.
Baca juga: Pentingnya Keberadaan Talent Management di Perusahaan
Tujuan Assessment
Tujuan assessment dikemukakan oleh salah seorang ahli bernama Chittenden. Menurut Chittenden pada tahun 1994, menyatakan bahwa tujuan penilaian “assessment purpose” adalah keeping track, checking up, finding out and summing up
1. Keeping Track
Assessment bertujuan untuk melakukan penelusuran dan melacak proses belajar peserta didik yang sesuai dengan rencana pembelajaran yang sudah dibuat. Hal ini dilakukan untuk mendukung tercapainya tujuan assessment.
Maka dari itu, guru wajib mengumpulkan data dan informasi dari berbagai cara penilaian untuk mendapatkan gambaran suatu pencapaian kemajuan belajar peserta didik.
2. Checking Up
Assessment bertujuan untuk melakukan pengecekan pencapaian kemampuan dan kekurangan peserta didik dalam proses belajar.
Maka dari itu, sangat penting bagi seorang guru untuk melaksanakan penilaian dengan tujuan mengetahui bagian mana dari materi yang telah dikuasai peserta didik dan bagian dari materi yang belum dikuasai.
3. Finding Out
Assessment bertujuan untuk mencari, menemukan dan mendeteksi kekurangan atau kesalahan peserta didik dalam proses belajar, sehingga guru bisa dengan cepat mencari solusi penyelesaiannya.
4. Summing Up
Assessment bertujuan untuk menyimpulkan tingkat penguasaan siswa terhadap kompetensi yang sudah ditetapkan.
Hasil dari penyimpulan ini bisa digunakan guru dalam menyusun laporan kemajuan belajar yang nantinya akan dibagikan ke berbagai pihak yang saling membutuhkan.
Jenis-jenis Assessment
Setelah memahami tentang pengertian, fungsi, dan tujuan dari assessment, untuk lebih lanjut, perusahaan harus memahami jenis-jenis assessment. Jenis assessment sendiri dibagi menjadi dua yaitu assessment untuk penerimaan karyawan baru atau proses rekrutmen dan assessment untuk kenaikan jabatan atau yang biasa disebut sebagai promosi.
1. Assessment untuk Penerimaan Karyawan Baru atau Proses Rekrutmen
Seperti dalam pengertian awal tentang assessment. Di dalam sebuah perusahaan, pelaksanaan assessment sangat utama menjadi dasar penentu kualitas sumber daya manusia di dalam perusahaan tersebut. Maka dari itu, proses assessment pada saat rekrutmen untuk penerimaan karyawan baru lebih diutamakan untuk memilih karyawan yang akan mendukung dan mencapai tujuan perusahaan. Berikut beberapa jenis assessment yang umum digunakan perusahaan saat merekrut karyawan baru:
a. Kecerdasan atau Kemampuan Kognitif
Jenis assessment pertama dalam penerimaan karyawan baru atau proses rekrutmen adalah kecerdasan dan kemampuan koginitif. Assessment jenis ini memiliki fungsi untuk mencari tahu kecerdasan calon karyawan atau kandidat secara umum, seperti berpikir kritis, kapabilitas mencari solusi yang efektif untuk memecahkan suatu masalah, cepat tanggap, dan kecerdasan lainnya.
Dalam jenis assessment ini, para kandidat biasanya mengikuti beberapa jenis tes yang dapat mengukur kecerdasan dan kemampuan kandidat. Berbeda dengan tes IQ, tes kecerdasan kognitif biasanya lebih menekankan pada kualitas hubungan pekerjaan. Contohnya tes verbal, penalaran abstrak, silogisme, dan tes numerik.
b. Kepribadian
Selain kemampuan kognitif, perusahaan juga harus menilai tiap kepribadian dari setiap kandidat untuk mengetahui sifat kandidat yang berhubungan langsung dengan pekerjaan yang akan dihadapinya. Dengan banyaknya sifat yang berbeda-beda pada setiap individu manusia, jenis assessment kepribadian ini sangat penting untuk dapat menyeleksi kandidat mana saja yang lolos karena memiliki kepribadian yang sesuai dengan syarat perusahaan.
c. Fisik
Jenis assessment ini digunakan untuk mengetahui kemampuan fisik setiap kandidat. Dalam assessment ini, rekrutmen perusahaan akan memberikan tes untuk menguji kebugaran, kekuatan, dan ketahanan secara fisik dalam melaksanakan pekerjaan yang akan dijalankan. Prosedur pelaksanaan tes fisik ini harus sangat diperhatikan untuk mencegah kandidat tidak mengalami cedera.
Hasil dari assessment jenis ini dapat menjadi pertimbangan bagi perusahaan yang bergerak pada bidang-bidang yang menggunakan alat besar seperti bidang manufaktur. Hal ini karena kandidat akan diharuskan untuk melaksanakan pekerjaannya di lapangan dan apabila hasil dari Assessment fisik kurang baik, maka sangat mungkin bahwa karyawan tidak akan bisa melaksanakan tugasnya dengan maksimal.
d. Keterampilan
Setiap proses rekrutmen, jenis assessment ini sangat sering ditemui, yaitu tes keterampilan. Tes ini bertujuan untuk mengetahui apakah kandidat memiliki pengetahuan terkait pekerjaan barunya. Pengetahuan tersebut berdasarkan pengalaman kerja pada perusahaan sebelumnya, atau pengalaman project apapun yang pernah dikerjakannya.
e. Integritas
Tidak hanya tes kepribadian dan keterampilan, tes terakhir yang biasanya dilakukan untuk mengukur kualitas sumber daya manusia dalam proses rekrutmen adalah tes integritas. Jenis tes ini bertujuan untuk mengukur perilaku setiap kandidat, terutama integritas dan kejujuran.
Dalam tahap tes integritas, pihak rekrutmen perusahaan akan memberi pertanyan yang harus dijawab oleh kandidat dengan informasi yang rinci. Maka dari itu, selain menguji kejujuran dengan informasi rinci yang diberikan kandidat, jawaban yang diberikan kandidat juga dapat dijadikan sebagai penambah informasi untuk perusahaan.
Baca juga: Panduan Lengkap Bagaimana Orientasi Karyawan Baru Dijalankan
2. Assessment untuk Kenaikan Jabatan atau Promosi Jabatan
Seperti yang sudah dijelaskan, jenis assessment lainnya adalah untuk kenaikan jabatan atau yang biasa disebut sebagai promosi jabatan. Assessment ini dilakukan dengan tujuan untuk mengukur para karyawan layak atau tidaknya mendapat kenaikan jabatan. Cara perusahaan melakukan proses assessment dengan memberikan penilaian seperti pengukuran kualitas kepemimpinan, serta efektif atau tidaknya seorang karyawan dalam menyelesaikan suatu masalah.
Untuk penjelasan lebih lanjut tentang jenis-jenis assessment untuk kenaikan jabatan atau promosi jabatan adalah:
a. Psikometri
Assessment jenis psikometri ini dilakukan untuk mengetahui kesesuaian karyawan dengan tingkat jabatan baru yang ditawarkan. Tingkat kesesuaian karyawan dengan jabatan yang ditawarkan dapat diketahui berdasarkan pengetahuan dan kepribadian yang dimiliki serta kapabilitas mereka dalam menyelesaikan berbagai macam pemecahan masalah.
b. Presentasi
Salah satu hal yang harus dinilai terhadap seorang karyawan adalah seberapa tingkat tinggi rendahnya karyawan tersebut melakukan presentasi. Hal ini terlihat ketika perusahaan melakukan pengujian karyawan dalam menjelaskan suatu produk atau layanan. Sehingga, assessment ini bertujuan untuk menilai kemampuan seorang karyawan untuk menjelaskan sesuatu dan dapat menjadi pertimbangan apabila jabatan baru yang ditawarkan mengharuskan karyawan untuk sering melakukan presentasi.
c. Role Playing dan Analisis Kasus
Assessment Role Playing adalah penilaian yang berbentuk simulasi atau tindakan uji coba dari pekerjaan pada jabatan baru yang ditawarkan. Pada assessment ini, kehandalan karyawan dalam menghadapi skenario-skenario pada jabatan baru akan diuji dan dinilai.
Sedangkan, mirip dengan assessment role playing, assessment analisis kasus juga menempatkan karyawan pada beberapa skenario tertentu. Perbedaannya adalah pada assessment analisis kasus, kompetensi analisis dari seorang karyawan akan lebih diperhatikan dan ditekankan pada penilaian. Contohnya adalah karyawan harus dapat memberikan jawaban yang detail saat memberikan solusi pada suatu kasus.
Baca juga: Employee Engagement: Definisi dan Konsep
Langkah-langkah yang Harus Dilakukan Perusahaan Saat Melakukan Assessment
1. Perencanaan Awal
Langkah pertama yang perlu dilakukan dalam segala hal adalah tahap perencanaan. Tanpa perencanaan yang baik, segala sesuatu yang akan dilakukan seringkali mengalami hambatan dan tidak berjalan dengan lancar, terlebih pada tidak tercapainya tujuan. Begitupun dengan assessment. Dalam assessment, pihak perusahaan harus menetapkan tujuan atau titik fokus, baik assessment untuk tahap rekrutmen maupun kenaikan jabatan. Tidak hanya fokus atau tujuan saja tetapi bagian perencanaan juga meliputi penetapan waktu dan penetapan cara-cara yang akan digunakan pada saat kegiatan assessment. Jika seluruh hal telah ditentukan pada saat perencanaan maka pelaksanaan penilaian atau evaluasi nantinya bisa berlangsung dengan lancar sesuai dengan apa yang telah ditetapkan.
2. Proses Pelaksanaan
Setelah dilakukan perencanaan dengan matang, selanjutnya adalah pelaksanaan kegiatan assessment sesuai dengan perencanaan. Dalam pelaksanaan assessment ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu metode penilaian, waktu pelaksanaan, dan instrumen pelaksanaan. Pastikan semua hal itu sudah sesuai dengan perencanaan awal, termasuk antisipasi dari kendala-kendala yang muncul selama proses pelaksanaan.
3. Analisis Data
Selanjutnya setelah melaksanakan kegiatan assessment, pihak human resources perusahaan dapat melakukan kegiatan selanjutnya yaitu analisis data yang disesuaikan dengan semua peraturan atau petunjuk yang telah ditetapkan perusahaan pada perencanaan awal.
Pada dasarnya, analisis data dapat dilakukan dengan dua macam metode yaitu kuantitatif dan kualitatif yang disesuaikan dengan tujuan penilaian, rekrutmen atau untuk kenaikan jabatan.
4. Interpretasi Data
Tahap selanjutnya yang harus dilakukan pihak human resources perusahaan dalam proses assessment adalah proses interpretasi data, yaitu usaha yang dilakukan dengan tujuan untuk mengatur dan menilai beberapa fakta yang ditemukan serta menafsirkan adanya fakta atau pandangan yang ada dan merumuskan kesimpulan. Kesimpulan yang dibuat harus mendukung setiap proses assessment yaitu analisis data, perencanaan awal, dan fakta-fakta yang ditemukan pada proses pelaksanaan assessment.
5. Tindak Lanjut
Setelah perencanaan awal, proses pelaksanaan, analisis dan interpretasi data, tahap terakhir yang harus dilakukan dalam proses assessment adalah tindakan tindak lanjut. Melalui tindak lanjut ini, akan diketahui hasil dari kegiatan assessment yang telah dilakukan. Apakah dibutuhkan kegiatan pendukung atau penilaian lainnya untuk lebih memahami kinerja pegawai atau siswa yang sedang dinilai. Atau apakah hasil dari kinerja mereka ini sudah cukup baik sehingga tidak lagi diperlukan kegiatan pendukung lainnya.
Dari semua yang sudah dijabarkan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa assessment sangat penting dalam memahami seseorang lebih lanjut, apalagi jika berbicara tentang kualitas sumber daya manusia pada perusahaan. Kelebihan dan kekurangan yang dapat diketahui dari Assessment memberikan perusahaan informasi yang dapat dijadikan bahan pertimbangan saat melakukan perekrutan karyawan baru atau menaikkan jabatan karyawan.
Dengan appsensi, akan membantu perusahaan untuk melakukan semua tahap proses assessment hingga mencapai tujuannya dengan baik dan meminimalisir terjadinya kesalahan.