Hero Blog HR Tips

Apa Itu Psikotes: Manfaat, Contoh Soal dan Tips Mengerjakannya

Februari 6, 2023

Article by Marketing Appsensi

Tes psikologi atau dikenal dengan sebutan psikotes telah digunakan oleh banyak perusahaan sebagai bagian dalam rangkaian proses rekrutmen karyawan. Tujuannya tidak lain adalah untuk memperoleh gambaran mengenai kemampuan/potensi, kepribadian, emosional serta intelegensi/kecerdasan. Sehingga bisa membantu memetakan potensi dan kemampuan seseorang agar dapat mengisi posisi yang tepat dalam perusahaan. Informasi selengkapnya mengenai apa itu psikotes, manfaat, tujuan, jenis soal psikotes dan contohnya serta tips agar lolos psikotes akan dibahas lebih lanjut di artikel ini.

Manajemen-personalia-dan-kebutuhan-karyawan-bersama-software-HR

Key Takeaways

  • Psikotes kerja merupakan rangkaian dari proses rekrutmen karyawan. Diartikan sebagai serangkaian pertanyaan atau tes tertulis, visual atau verbal yang dilakukan oleh profesional (psikolog), untuk menilai fungsi kognitif dan emosional seseorang atau memberikan gambaran menyeluruh mengenai kepribadian. 
  • Manfaat serta tujuan psikotes kerja beragam mulai dari untuk mengetahui kondisi psikis, kepribadian hingga kecerdasan calon tenaga kerja.
  • Sangat perlu untuk mengetahui jenis dan contoh soal psikotes sebagai persiapan agar mampu menjalani psikotes dengan baik.

Apa itu Psikotes Kerja?

Psikotes adalah serangkaian pertanyaan atau tes tertulis, visual atau verbal yang dilakukan oleh profesional (psikolog), untuk menilai fungsi kognitif dan emosional seseorang atau memberikan gambaran menyeluruh mengenai kepribadian. 

Psikotes dapat mengobservasi tingkah laku individu dan menggambarkannya melalui skala angka atau sistem kategori.

Tes ini bisa berbentuk tulis, proyeksi atau evaluasi secara verbal yang teradministrasi untuk mengukur fungsi atau kemampuan verbal kognitif dan emosional seseorang.

Meski merupakan tes, namun Psikotes sebenarnya bukan ujian, karena yang dilakukan oleh Psikolog adalah meminta respon atas pernyataan atau pertanyaan yang diberikan kepada individu sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya. Respon inilah yang dijadikan indikator untuk memberikan gambaran profil setiap individu yang telah mengikuti tes. Oleh karena itu tidak benar jika dikatakan tidak lulus ujian psikotes.

Manfaat Psikotes Kerja

Setelah Anda mengetahui pengertian psikotes, ternyata psikotes juga memiliki beberapa manfaat, diantaranya adalah sebagai berikut.

1. Mengetahui sifat kepribadian

Kepribadian seseorang akan sulit diketahui baik pada saat wawancara maupun kegiatan pengamatan yang lainnya. Dengan melaksanakan tes psikotes maka kepribadian seseorang akan lebih mudah diukur.

2. Lebih mudah mengetahui psikodinamika

Psikodinamika akan mudah diketahui melalui tes psikotes. Psikodinamika adalah teori psikologi yang mampu menganalisis dasar-dasar kepribadian seseorang dengan mudah. Tak hanya seputar kepribadian seseorang, hal ini juga mencakup emosi dan perasaan khususnya ketika menghadapi masalah atau tantangan dalam pekerjaan.

3. Mengetahui kondisi kejiwaan

Tes psikotes juga bertujuan untuk mengetahui kondisi kejiwaan dari seseorang. Apakah seseorang mengalami gangguan kejiwaan atau tidaknya akan dengan mudah diketahui dari proses pelaksanaan tes psikotes.

4. Sebagai tolak ukur kecerdasan

Bentuk kecerdasan juga bisa diukur melalui psikotes, yaitu kecerdasan intelegensi (IQ) dan kecerdasan emosional dan spiritual (EQ). Seorang kandidat yang nantinya akan menjadi karyawan diharapkan mempunyai perpaduan kecerdasan intelegensi dan emosi yang seimbang.

Baca juga: Seputar Myers Briggs Type Indicator (MBTI), Skala dan Tipenya

Tujuan Psikotes Kerja

Disamping manfaat, psikotes juga memiliki tujuan yang wajib Anda ketahui, yaitu sebagai berikut.

1. Bagian dari proses

Psikotes merupakan bagian dari proses perekrutan karyawan di sebuah perusahaan. Psikotes berupa ujian tertulis yang wajib dikerjakan oleh para pelamar yang berniat untuk menjadi tenaga kerja di sebuah perusahaan. Biasanya, proses rekrutmen karyawan di perusahaan diawali dengan mengirim berkas lamaran kerja, setelah itu mengikuti psikotes. Selanjutnya, calon pegawai akan menghadapi tes wawancara untuk mencocokan hasil dari psikotes tersebut.

Sejumlah proses tersebut saling berhubungan. Dari hasil psikotes seorang calon karyawan bisa melihat potensi dan kinerja nya. Dari sini perusahaan juga bisa jadi bahan pertimbangan untuk menentukan apakah pelamar cocok dengan posisi yang dilamar.

2. Mencari tahu kepribadian seseorang

Kepribadian seorang calon tenaga kerja dapat diketahui dari cara pelamar menjawab pertanyaan dari sejumlah soal yang diberikan pada saat ujian psikotes. Pasalnya sebagian pertanyaan yang diberikan bertujuan untuk melihat apakah calon tenaga kerja dapat konsisten dalam memberi jawaban dan juga melihat apakah calon tenaga kerja bisa memberikan jawaban yang akurat sesuai dengan kepribadiannya. Nantinya hasil psikotes akan dipastikan melalui proses wawancara kerja.

3. Hasil psikotes bisa berpengaruh pada pekerjaan

Dari hasil psikotes calon tenaga kerja yang melamar dalam sebuah perusahaan dapat diketahui bahwa orang tersebut adalah tipe orang yang teliti, pandai menganalisa, bersifat sosial maupun termasuk orang tipe kreatif.

Sebab dalam soal psikotes terdiri dari kelompok soal logika yang digunakan untuk mengetahui tingkat IQ, soal verba yang digunakan untuk mengetahui kemampuan berkomunikasi, serta soal analitik yang digunakan untuk mengetahui seberapa detail dan teliti dalam menganalisa suatu masalah.

Jadi, bila ada seseorang yang melamar untuk posisi akuntan di suatu perusahaan, maka hasil psikotes yang wajib dimilikinya yaitu nilai IQ dan analitik yang tinggi. Sebab, seorang akuntan dituntut teliti dan wajib menulis setiap laporan keuangan yang masuk keluar setiap harinya. Selain itu mengingat bahwa pekerjaan seorang akuntan berkaitan dengan uang maka bila terjadi kesalahan akibatnya akan cukup besar.

4. Pertanyaan yang menjebak

Dalam soal psikotes juga terdapat sejumlah pertanyaan yang bersifat menjebak, hal itu bertujuan untuk melihat bagaimana calon karyawan menghadapi masalah yang terkadang tidak sesuai dengan keinginan calon karyawan. Sehingga diharapkan lebih berhati-hati dalam mengerjakan soal psikotes saat melamar kerja di sebuah perusahaan.

Baca juga: Penilaian Psikotes: Tujuan, Jenis, dan Tips Agar Bisa Lolos

Prosedur Tes Psikotes

Secara umum, psikotes memiliki beberapa tahapan, antara lain:

Contoh Soal Psikotes dan Tips Mengerjakannya

Berikut beberapa contoh soal psikotes untuk tes seleksi kerja sebagai gambaran yang sekaligus bisa Anda jadikan referensi.

1. Tes Analogi Verbal

Tes ini terdiri atas 40 soal yang berisi sinonim, antonim, analogi kata dan korelasi makna. Tujuan dari tes ini untuk mengetahui kemampuan verbal atau logika Anda dalam menghadapi suatu kondisi dan sebagai dasar penilaian melihat sejauh mana Anda memahami sebab akibat dari suatu permasalahan.

Tips: Jika Anda kesulitan dengan konsentrasi dan logika, Anda dapat mengatasi dengan cara menghafal soal maupun jawaban. Sebab, kebanyakan soal yang diberikan relatif sama.

Contoh soal:

  1. AMNESIA = …
    1. Sedih
    2. Cemas
    3. Tidak bisa tidur
    4. Hilang ingatan
  2. KERDIL = …
    1. Menumpuk
    2. Bongsor
    3. Susut
    4. Macet
  3. Bus – Solar = Pelari – ….
    1. FLintasan
    2. Makanan
    3. Sepatu
    4. Baju

2. Tes Wartegg

Ditemukan oleh Ehrig Wartegg (psikolog Jerman). Tes Wartegg ini bertujuan untuk mengetahui karakter seseorang, seperti kemampuan menyelesaikan masalah, keuletan, cara beradaptasi, dan lainnya. 

Anda akan diberikan kertas berisi 8 kotak dengan pola berbeda, mulai dari garis lengkung hingga sebuah titik. Perintahnya Anda diminta menggambar lanjutan pola yang ada dalam soal sesuai dengan imajinasi dan kreativitas Anda.

Contoh soal:

 Tes Wartegg
 Tes Wartegg

3. Psikotes Logika Aritmatika

Psikotes logika aritmatika digunakan untuk mengukur kemampuan analisa seseorang dalam memahami pola-pola atau kecenderungan tertentu dalam bentuk deret angka dan memprediksikan hal lain berdasarkan pola tersebut.

Tips: Tes logika aritmatika terdiri dari deret angka yang harus dipahami polanya. Pola ini bisa berupa pengelompokan loncat atau secara berurutan. Anda bisa memecahkan soal ini melalui perkalian, pembagian, penjumlahan pengurangan, pecahan angka atau persentase. 

Contoh soal :

  1. 30 24 18 12 = …
  • 6
  • 8
  • 4
  • 2

4. Tes Logika Deret Gambar (Penalaran)

Tes logika deret gambar ini mirip dengan tes logika aritmatika, namun yang membedakan adalah penggunaan media gambarnya menggunakan 3 atau 2 dimensi. Jenis tes ini untuk mengukur kemampuan Anda dalam memahami pola atau kecenderungan tertentu dalam wujud gambar.

Tips : Kunci menjawab tes ini adalah konsentrasi penuh, hati-hati, teliti dan cermati polanya baik-baik, sebab bentuk-bentuk yang ada hampir sama. Ingat, jangan lewatkan detail sekecil apapun, seperti penempatan titik atau perputaran warna.

Tes Logika Deret Gambar (Penalaran)

5. Tes Koran (Kraepelin/Pauli) 

Anda hanya perlu menjumlahkan deretan angka-angka mulai dari 0-9 yang tersusun secara vertikal. Namun, Anda juga harus hati-hati karena angka-angka yang dijumlahkan cukup banyak seperti lembaran koran yang dipenuhi deretan angka. 

Tes Kraepelin/Pauli digunakan untuk mengukur konsistensi, ketahanan, sikap terhadap tekanan, kemampuan daya penyesuaian diri, ketelitian sekaligus kecepatan dalam mengerjakan sesuatu.

Tips: Kuncinya, kerjakan dengan tempo Anda sendiri dan yang paling penting pastikan kecepatan tempo Anda konsisten. Jangan terpengaruh orang lain, jangan panik dan juga jangan terlalu cepat ataupun terlalu lambat.

Tes Koran (Kraepelin/Pauli) 

6. Tes Menggambar

Dalam psikotes menggambar pohon biasanya Anda akan diinstruksikan untuk menggambar di kertas ukuran A4.

Tips: Untuk instruksi menggambar pohon, adapun gambar pohon yang dimaksud adalah pohon dengan kriteria berkambium, memiliki ranting, bercabang dan berbunga. Sehingga Anda tidak diperbolehkan menggambar pohon kelapa, pisang bambu, semak belukar maupun jenis tanaman monocotyl dan tumbuhan yang berukuran kecil.

Tes Menggambar

Sementara untuk psikotes menggambar manusia, gambarlah manusia seproporsional mungkin dengan anggota tubuh yang lengkap serta komposisi wajah yang seimbang. Tes ini tidak dinilai berdasarkan keindahan gambarnya melainkan untuk melihat karakter dan kepribadian Anda. 

Tes Menggambar

7. Army Alpha Intelegence Test

Army Alpha Intelegence Test adalah sebuah tes yang terdiri atas 12 soal mengenai kombinasi deretan angkat dan bentuk. Dimana terkadang satu soal masih berhubungan dengan soal yang sebelumnya. Tes ini dimaksudkan untuk mengukur kemampuan daya tangkap Anda dalam menerima dan melaksanakan instruksi dengan cepat dan tepat.

Army Alpha Intelegence Test

8. Tes Edwards Personal Preference Schedule (EPPS)

Bisa dikatakan soal psikotes Edwards Personal Preference Schedule adalah soal yang paling mudah, tetapi Anda tidak boleh menjawabnya dengan asal. Berusahalah menjawab semua pertanyaan bahkan sekalipun itu tidak sesuai dengan kepribadian Anda. 

Ada banyak pertanyaan yang diulang-ulang, sehingga akan mudah terdeteksi dengan apakah Anda jujur atau tidak ketika menjawabnya. Soal-soal ini bertujuan untuk melihat kepribadian dan kesesuaian kandidat dengan pekerjaan. 

Tes Edwards Personal Preference Schedule (EPPS)

Baca juga: Mengenal Lebih Dalam Jenis-jenis Test Assessment

Itu dia ulasan lengkap mengenai psikotes kerja. Sekarang tentunya Anda sudah memperoleh gambaran tentang apa saja soal yang keluar. Untuk hasil terbaik Anda bisa latihan mengerjakan soal-soal yang sudah banyak dijual di pasaran sebagai persiapan ataupun mencari soal psikotes dari situs-situs di internet. Ditambah dengan menerapkan tips dari Appsensi diatas. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi Anda!  Klik link ini untuk cari tahu tips-tips lainnya seputar personality dari Appsensi.

Marketing Appsensi

HR Software Solutions

Artikel Terkait

Top Artikel

TOC Icon