Kompensasi adalah salah satu hak yang wajib perusahaan berikan kepada karyawan. Namun, sebelum melakukannya, Anda sebagai pelaku usaha harus mengelola kompensasi dengan baik. Apalagi aspek ini berhubungan dengan kondisi finansial. Jika pengaturannya berantakan atau kurang hati-hati, perusahaan bisa terancam merugi hingga kehilangan para karyawannya yang berharga.
Mengunjungi artikel ini adalah keputusan tepat bagi Anda yang sedang mencari panduan untuk merencanakan kompensasi bagi karyawan perusahaan. Seperti apa definisi dan tip untuk membuat kompensasi yang tersedia adil bagi semua pihak? Simak informasinya berikut ini!
Pengertian kompensasi
Disitat dari Patriot, kompensasi adalah total pembayaran yang bentuknya bisa berupa tunai maupun non-tunai yang karyawan terima atas kontribusinya terhadap perusahaan. Kompensasi pun berkaitan dengan imbalan yang mereka terima dan jadi elemen penting, mengingat besaran nilainya menjadi gambaran performa di tempat kerja.
Pemberian kompensasi yang sesuai dengan kinerja dapat memicu karyawan untuk lebih produktif bekerja. Hal ini secara tak langsung menguntungkan perusahaan, sebab Anda dapat menjaga SDM terbaik sekaligus mewujudkan tujuan-tujuan yang telah ditargetkan.
Oleh karena itu, Anda sebaiknya tak asal-asalan mengatur kompensasi. Serahkan kepada bagian keuangan yang bertanggung jawab sambil memantau aliran dananya. Kompensasi adalah elemen yang sesungguhnya cukup kompleks juga, sehingga Anda paling tidak perlu memahami dasar-dasarnya untuk mencegah hal-hal tak diinginkan.
Sudah ada banyak perusahaan yang menjadikan kompensasi sebagai peningkat loyalitas para karyawan. Tentunya pencapaian tersebut berhasil diraih saat perusahaan mengetahui kebutuhan SDM, sehingga mereka tahu nilai yang pantas untuk kerja keras mereka. Hal ini pun membuat reputasi mereka bagus di mata klien dan disegani kompetitor.
Baca juga: Mengenal Sistem Penggajian Payroll yang Praktis dan Aman
Tujuan pemberian kompensasi bagi karyawan
Ketika sebuah perusahaan memberikan kompensasi, mereka secara sadar atau tak sadar tengah mengincar tujuan-tujuan berikut ini:
1. Mempertahankan karyawan berprestasi
Anda pasti sering mendengar bahwa SDM adalah aset terbaik perusahaan. Bukan tanpa alasan perusahaan rela membayar tinggi sejumlah karyawan terbaiknya, sebab performa mereka yang telah memajukan usaha dan menghasilkan profit melimpah. Untuk mengikat mereka, kompensasi adalah ‘alat’ yang tepat untuk digunakan. Langkah ini pun membantu perusahaan dapat mengurangi tingkat perputaran karyawan yang tinggi.
2. Memperoleh karyawan yang potensial
Merekrut karyawan tak jarang menjadi tahap yang sulit bagi perusahaan. Pasalnya, meski jumlah pelamar kerja terus bertambah, hanya segelintir orang yang menurut mereka memenuhi kualifikasi. Kemudian, agar calon karyawan potensial tak lari ke tempat lain, banyak perusahaan yang berani menawarkan kompensasi menggiurkan dan kompetitif. Jadi calon karyawan pun tak terlalu lama mempertimbangkan keputusan mereka.
3. Membuat pengelolaan biaya lebih efisien
Dalam sebuah perusahaan, kompensasi adalah salah satu jenis pengeluaran yang membantu pengelolaan biaya agar lebih efisien. Perusahaan akan mengadakan atau merencanakan program kompensasi yang rasional agar mereka dapat memperoleh sekaligus mempertahankan SDM yang layak. Dengan menyediakan upah, tunjangan, bonus, dan lain sebagainya sebagai kompensasi, perusahaan pun akan mencapai keseimbangan etos kerja yang terus meningkat.
4. Menjamin keadilan dalam perusahaan
Tujuan lainnya dari pemberian kompensasi adalah menjamin keadilan perusahaan, khususnya hubungan antara manajemen dengan karyawan. Perusahaan pun melakukannya sebagai bentuk balas jasa atas pengabdian yang para karyawannya lakukan. Untuk itu, Anda harus pastikan upah, bonus, insentif, dan bentuk kompensasi lainnya yang diberikan kepada karyawan mampu memenuhi kebutuhan mereka.
5. Memenuhi administrasi legalitas
Kompensasi adalah bagian penting perusahaan yang akan membantu memenuhi administrasi legalitas. Perlu diketahui bahwa administrasi kompensasi yang ada di setiap perusahaan harus mengikuti batasan legalitas yang telah pemerintah tetapkan melalui undang-undang. Jadi, dengan mengadakan administrasi ini dan mematuhi aturan yang ada, perusahaan telah mencapai salah satu tujuannya sambil memenuhi hak karyawan.
6. Memicu perubahan sikap dan perilaku
Tujuan lain yang ingin perusahaan wujudkan melalui pemberian kompensasi adalah perubahan perilaku dan sikap dari karyawan. Beberapa karyawan kadang mengalami penurunan performa karena penghasilan yang diterima kurang sesuai atau tak mengalami kenaikan. Akan tetapi, jumlah kompensasi yang sesuai performa, apalagi kalau dibarengi tambahan, akan membuat karyawan sadar bahwa mereka dihargai, sehingga mereka terpacu untuk mengubah sikap dan perilakunya.
Baca juga: Mengenal Sistem Penggajian Payroll yang Praktis dan Aman
Jenis-jenis kompensasi perusahaan
Seperti yang diketahui, kompensasi adalah total pembayaran yang terdiri atas beberapa bentuk. Antara lain upah atau gaji pokok, tunjangan, dan insentif. Sementara berdasarkan jenis, kompensasi dibagi menjadi tiga, antara lain:
1. Kompensasi langsung
Jenis kompensasi ini mencakup berbagai imbalan yang wujudnya berupa uang seperti gaji pokok, tunjangan, komisi, insentif, bonus, pembagian laba, hingga opsi saham. Kemudian, Anda juga perlu memperhatikan bahwa jenis pendapatan yang menambah penghasilan bruto tahunan karyawan akan dikenai Pajak Penghasilan (PPh) pasal 21.
2. Kompensasi tidak langsung
Kompensasi tidak langsung diberikan dalam bentuk uang juga, tetapi melalui pihak ketiga. Sebagai contoh, perusahaan mengikutsertakan para karyawannya dalam asuransi kesehatan dan membayar preminya secara berkala. Dalam pembahasan ini, kompensasi adalah pembayaran yang dapat diberikan dalam bentuk fasilitas seperti akses internet, voucher, gift card, dan lain sebagainya.
3. Kompensasi non-finansial
Pada jenis kompensasi ini, perusahaan tak akan memberikan uang, tetapi hal-hal bernilai positif maupun berharga untuk karyawan. Sebagai contoh, perusahaan akan menyediakan pelatihan atau training sesuai kemampuan karyawan. Jam kerja fleksibel, jatah cuti banyak, dan penghargaan bagi karyawan pun termasuk ke dalam kompensasi non-finansial.
Tips memberikan kompensasi perusahaan kepada karyawan
Mengingat ada banyaknya aspek yang perlu diperhatikan dan nantinya mempengaruhi karyawan, pemberian kompensasi harus Anda lakukan dengan hati-hati. Untuk sebagian besar karyawan, kompensasi adalah hal yang paling dinantikan selama bekerja agar mereka dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ada juga yang menyisihkan sebagian kompensasi untuk jalan-jalan, bisnis sampingan, hingga mempersiapkan masa tua.
Selain mengikuti aturan, bagaimana sebaiknya Anda memberikan kompensasi kepada karyawan?
1. Berikan imbalan memadai
Karyawan tentunya mengharapkan imbalan yang perusahaan berikan setimpal dengan kerja keras dan waktu yang mereka luangkan. Untuk menentukan jumlahnya, Anda dapat melakukan survei dulu untuk mengecek standar kompensasi pekerjaan atau posisi tertentu.
Kompensasi dengan nilai kompetitif tentunya akan lebih mudah menarik minat calon pelamar untuk datang ke perusahaan Anda. Namun, ketentuan akhir jumlah kompensasi dipengaruhi faktor-faktor lain seperti pengalaman kandidat, kemampuan, dan lain sebagainya.
2. Sesuai kondisi finansial perusahaan
Kompensasi adalah elemen yang berhubungan erat dengan kondisi finansial perusahaan. Jangan paksakan imbalan besar kalau kenyataannya bujet tak mencukupi. Ingat, kompensasi disediakan bukan untuk menciptakan masalah keuangan di perusahaan yang Anda kelola.
Dalam hal ini, cek besaran keuntungan dan profit perusahaan dalam periode waktu tertentu. Jika Anda memberikan kompensasi sesuai kondisi finansial, bukan hanya karyawan yang akan optimal bekerja. Perusahaan pun akan lebih mudah berkembang.
3. Evaluasi performa karyawan di perusahaan
Evaluasi performa karyawan Anda minimal setahun sekali. Bagaimanapun, kompensasi adalah pembayaran yang jumlahnya harus sesuai dengan kinerja dan tanggung jawab karyawan. Penilaian pun akan membantu Anda mengetahui apa karyawan sudah mengerjakan tugasnya dengan baik.
Apabila karyawan memenuhi ekspektasi atau bahkan melampaui harapan perusahaan, Anda bisa mempertimbangkan kenaikan gaji atau pemberian bonus. Namun, kalau Anda menemukan karyawan yang mengalami penurunan kinerja, ajak mereka untuk mendiskusikan masalah yang dihadapi.
4. Jaga lingkungan pekerjaan agar tetap sehat
Sehat dalam hal ini mencakup kondisi mental dan fisik karyawan. Maka dari itu, Anda harus perhatikan lingkungan kerja di kantor, apakah sudah sesuai dengan yang ditawarkan karyawan saat mereka melamar pekerjaan? Apakah jobdesk mereka seimbang dengan kompensasinya?
Kompensasi adalah imbalan yang sebaiknya sesuai kondisi kesehatan mental dan fisik mereka. Sejumlah karyawan tetap tak akan nyaman apabila lingkungan kerja mereka toxic meski jumlah gaji atau upah yang diberikan perusahaan lebih cukup.
Kelola kompensasi untuk karyawan dengan Appsensi
Untuk mendapatkan perhitungan kompensasi yang akurat untuk semua karyawan, Anda bisa mengandalkan aplikasi mobile seperti Appsensi. Mengapa? Karena Appsensi mempunyai sebuah fitur bernama Payroll yang membantu Anda menghitung pembayaran gaji, PPh pasal 21, tunjangan, hingga premi untuk BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan. Slip pembayarannya pun dapat karyawan terima secara real time. Semoga Anda dapat memberikan kompensasi sesuai kebijakan untuk para karyawan di perusahaan!
Baca juga: Solusi System Payroll Online Aman Berbasis Cloud
Isi from berikut dibawah ini untuk coba GRATIS 30 HARI aplikasi HR dari Appsensi :