Di dunia kerja, sering kali disebut istilah kompetensi. Namun apa itu pengertian kompetensi, apa saja jenis kompetensi, dan bagaimana cara meningkatkan kompetensi akan dibahas dalam artikel ini.
Kompetensi ini sering dianggap sama dengan kemampuan atau kecakapan dalam melakukan sesuatu yang sesuai dengan standar kerja. Seorang karyawan yang memiliki kompetensi tinggi dapat membantu perusahaan mencapai tujuannya lebih cepat dan membantu karyawan untuk mencapai karir yang lebih baik.
Key Takeaways
- Sebagai seorang karyawan, perusahaan seringkali menetapkan standar kerja minimum yang harus dimiliki oleh para karyawannya dalam melaksanakan tugas.
- Kompetensi kerja ini penting untuk dimiliki dan ditingkatkan agar meningkatkan nilai karyawan di dunia kerja.
- Biasanya, kompetensi dapat diukur dari assessment yang sesuai.
Pengertian kompetensi
Banyak versi yang menjelaskan pengertian kompetensi, di bawah ini terdapat beberapa pendapat mengenai pengertian kompetensi.
1. Pengertian kompetensi menurut KBBI
Berdasarkan KBBI, kompetensi adalah kewenangan (kekuasaan) untuk menentukan (memutuskan sesuatu). Dapat pula diartikan sebagai kemampuan menguasai gramatika suatu bahasa secara abstrak atau batiniah.
2. Pengertian kompetensi menurut UU No 13 Tahun 2003
Menurut UU No 13 tersebut, kompetensi adalah kemampuan seseorang dalam mengenal keterampilan, wawasan, dan sikap kerja yang sesuai dengan standar atau aturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
3. Pengertian kompetensi menurut Echols dan Shadily
Kompetensi secara etimologis berasal dari bahasa inggris “competency” yang dapat diartikan sebagai kecakapan atau kemampuan.
Faktor yang memengaruhi kompetensi
Berikut merupakan faktor-faktor yang dapat memengaruhi kompetensi yang dimiliki.
1. Keterampilan dasar
Keterampilan dasar yang dimaksud adalah kemampuan di berbagai kompetensi. Contoh keterampilannya adalah kemampuan problem solving. Keterampilan dasar ini dapat dipelajari, dipraktikkan, dan diperbaiki.
2. Pengalaman kerja
Kompetensi dapat diperoleh dari pengalaman profesional di perusahaan sebelumnya. Bisa jadi dalam wujud mengorganisasi orang banyak, berkomunikasi dengan orang lain, problem solving, dan masih banyak lagi
3. Keyakinan dan nilai yang dianut
Keyakinan terhadap diri sendiri maupun terhadap orang lain dapat memengaruhi perilaku secara signifikan. Apabila orang tersebut tidak percaya bahwa mereka kreatif dan inovatif, orang tersebut tidak akan berusaha berpikir tentang cara baru atau berbeda dalam melakukan sesuatu. Sedangkan nilai yang dianut berarti apa saja yang dia percayai dari lahir maupun dari apa yang dia miliki.
4. Kepribadian
Kompetensi juga dapat dipengaruhi oleh kepribadian seseorang. Kepribadian ini sendiri bisa jadi bawaan dari lahir atau dibentuk ketika seseorang beranjak dewasa berdasarkan apa yang dia alami.
5. Motivasi
Tidak bisa disangkal bahwa kompetensi dapat berubah seiring dengan motivasi yang dimiliki. Motivasi sendiri dapat berubah dengan adanya dorongan, apresiasi, hadiah, pengakuan, hingga faktor-faktor pribadi.
6. Faktor emosional
Faktor emosional yang kurang tepat dapat menjadi hambatan dan membatasi pengembangan kompetensi seseorang. Apabila sesorang ragu dan mudah goyah maka akan cenderung sulit untuk memunculkan inisiatif dan motivasi tinggi.
7. Kemampuan intelektual
Kompetensi seseorang bergantung pula pada pemikiran kognitif seperti pemikiran konseptual dan pemikiran analitis. Namun jangan khawatir, kemampuan intelektual dapat ditingkatkan dan dikembangkan.
8. Budaya organisasi
Hal terakhir adalah budaya perusahaan atau organisasi. Budaya dapat sangat memengaruhi kompetensi sumber daya manusia dalam dunia kerja. Karena dalam prosesnya, mulai dari rekrutmen, seleksi, kegiatan sehari-hari, hingga pengambilan keputusan akan sesuai dengan budaya perusahaan.
Jenis kompetensi kerja
Jenis-jenis kompetensi memiliki banyak versinya. Salah satunya adalah yang didefinisikan oleh Palan yang dijelaskan dalam buku yang berjudul Competency Mangagement.
Terdapat empat jenis kompetensi, yaitu:
1. Kompetensi inti
Kompetensi inti ini berarti keinginan dari sebuah perusahaan untuk mendapatkan kompetensi dan nilai yang dapat berlaku secara keseluruhan dalam perusahaan tersebut.
Hal tesebut dapat ditemukan melalui rapat, diskusi, maupun pembahasan agar menghasilkan dokumen kompetensi dan nilai-nilai perusahaan.
2. Kompetensi fungsional
Kompetensi fungsional menjelaskan aktivitas kerja dan juga hasil seperti pengetahuan keterampilan dan kemampuan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.
3. Kompetensi perilaku
Kompetensi perilaku dapat diidentifikasi melalui proses wawancara. Kompetensi ini adalah kompetensi dasar yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan.
4. Kompetensi peran
Kompetensi peran ini mendefinisikan peran sesorang dalam kerja sama.
Baca juga: Mengenal Lebih Dalam Jenis-jenis Test Assessment
Indikator kompetensi dalam dunia kerja
Dalam dunia kerja, kompetensi bisa diukur dalam sebuah assessment. Namun biasanya yang diperhatikan dalam pengukuran kompetensi adalah hal-hal sebagai berikut:
1. Sikap
Sikap berarti reaksi atas segala sesuatu yang terjadi atau menimpa seseorang.
2. Minat
Minat adalah keinginan atau kecenderungan seseorang untuk melakukan sesuatu.
3. Pengetahuan
Pengetahuan adalah kesadaran karyawan dalam bidang kognitif.
4. Pemahaman
Pemahaman adalah kemampuan atau kedalaman kognitif yang dimiliki oleh seorang karyawan.
5. Kemampuan
Kemampuan berarti kecakapan yang dimiliki karyawan dalam melakukan tugas yang diberikan oleh perusahaan.
Untuk dapat meningkatkan kompetensi, baik dari perusahaan maupun karyawan harus saling pro aktif mendukung. Karyawan dengan kompetensi yang baik dapat membantu perusahaan mencapai targetnya lebih cepat.
Cara meningkatkan kompetensi
Berikut adalah beberapa tipsnya:
1. Pelatihan
Pelatihan ini dapat berupa pelatihan dari perusahaan yang dimasukkan dalam program pelatihan rutin atau pelatihan yang diikuti secara mandiri oleh karyawan. Dengan mengikuti pelatihan ini, kompetensi karyawan diharapkan dapat meningkat.
Pelatihan karyawan ini diharapkan dapat meningkatkan dan mempertahankan produktivitas karyawan dan kinerja perusahaan.
Baca juga: Berikut 5 Contoh Program Pelatihan Tenaga Kerja
2. Job enrichment
Job enrichment diartikan sebagai pemberian tanggung jawab yang lebih besar kepada seorang karyawan. Penambahan tanggung jawab atau job desc ini bisa berupa menambah kuantitas pekerjaan yang dilakukan sehari-hari atau meningkatkan kompleksitas dari pekerjaan itu sendiri.
Contoh sederhananya adalah seseorang yang terbiasa bekerja dengan mesin A kemudian diberi tugas untuk mengerjakan mesin B yang lebih baru dan lebih canggih. Orang tersebut secara tidak sadar akan meningkatkan kompetensinya.
3. Studi banding
Studi banding diartikan sebagai aktivitas yang dilakukan dengan berkunjung ke industri serupa maupun ke perusahaan kompetitor. Dengan adanya studi banding, diharapkan karyawan mendapat pengetahuan keterampilan yang lebih baik dan bisa diterapkan di perusahaan asal.
Studi banding ini juga mendorong karyawan untuk lebih inovatif dan kreatif dalam menemukan celah atau ide. Dorongan tersebut bermanfaat untuk meningkatkan motivasi karyawan dalam bekerja dan lebih berkembang.
4. Promosi
Promosi atau peningkatan jabatan atau posisi menjadi jabatan yang lebih tinggi akan mendorong seseorang untuk memiliki kompetensi yang lebih tinggi pula.
Melalui promosi, kemampuan seorang karyawan akan dipaksa untuk meningkat dan karyawan harus menyesuaikan dengan job desc barunya.
5. Rotasi kerja
Rotasi kerja ini dapat membantu karyawan untuk menghilangkan rasa jenuh dalam bekerja. Rotasi kerja sendiri berarti melakukan penempatan seorang karyawan ke bagian atau cabang lain yang mana tugas sehari-harinya masih serupa.
6. Kerja sama tim
Kerja sama tim ini dapat membuat individu-individu yang berbeda dalam satu perusahaan untuk saling mengenal dan berbaur. Dengan saling mengenal, maka komunikasi dan koordinasi antar karyawan dalam perusahaan dapat ditingkatkan. Hasilnya, target atau tujuan perusahaan dapat dicapai dengan lebih efektif.
7. Lingkungan kerja yang nyaman
Lingkungan kerja yang nyaman dapat membuat seorang karyawan untuk lebih termotivasi dan meningkatkan produktivitas dalam mengerjakan tugas. Fasilitas kantor yang memadai pun dapat membuat karyawan lebih senang dan fokus dalam bekerja.
8. Kegiatan yang tidak monoton
Karyawan pasti sudah lelah dengan tugas-tugasnya yang monoton, sesekali perlu untuk melakukan kegiatan di luar aktivitas sehari-hari. Kegiatan yang tidak monoton dan di luar rutinitas sehari-hari dapat membuat karyawan lebih rileks dan nyaman.
Kegiatan yang bisa dilakukan contohnya adalah rekreasi atau makan bersama. Kegiatan ini sesekali perlu dilakukan oleh perusahaan agar seluruh tim bisa memiliki rasa kebersamaan dan rasa saling memiliki satu sama lain.
9. Personal development
Personal development adalah hal yang tidak dapat dilepaskan ketika seseorang bekerja. Aktivitas ini baiknya juga dirancang oleh perusahaan agar setiap individu dalam organisasi dapat meningkatkan kemampuan yang dimilikinya.
Kompetensi karyawan yang paling dicari di 2023
Setelah banyak belajar mengenai cara meningkatkan kompetensi, sekarang seorang karyawan harus belajar kompetensi apa saja yang kemungkinan akan paling banyak dicari di tahun 2023.
1. Kreativitas
Jenis kompetensi yang satu ini dapat membuat seseorang untuk menyelesaikan tugas yang diberikan dengan lebih mudah.
2. Kemampuan penyelesaian masalah
Dalam lingkungan profesional, seringkali individu akan dihadapkan pada masalah datang dari hal-hal yang tidak terduga. Terlepas dari posisi apa yang dimiliki seseorang, penting bagi seluruh karyawan untuk bisa memiliki kemampuan penyelesaian masalah. Apabila dirasa belum memiliki kompetensi tersebut maka orang itu harus mulai mengembangkan kompetensi ini.
3. Kepemimpinan
Seorang profesional haruslah memiliki kemampuan kepemimpinan agar bisa lebih berkembang dalam dunia kerja. Kemampuan ini dapat memberi manfaat yang bahkan tidak diduga-duga.
4. Negosiasi
Jenis kemampuan yang satu ini tidak boleh diremehkan. Kemampuan ini penting dimiliki oleh setiap individu karena dapat meringankan pekerjaan. Khususnya dalam pekerjaan yang sering melibatkan komunikasi dengan pihak luar perusahaan. Kunci dari negosiasi adalah bagaimana cara meyakinkan orang lain bahwa mereka telah meraih tujuan dan mau percaya terhadap apa yang dikatakan.
5. Manajemen waktu
Dalam lingkungan profesional, seorang individu diharapkan untuk selalu dapat mengatur waktunya. Hal ini terlepas dari individu tersebut memiliki posisi manajemen atau hanya staf. Dengan kemampuan manajemen waktu yang baik, pekerjaan dapat selesai secara lebih efektif.
Untuk dapat memantau kinerja dan progress karyawan di perusahaan atau bisnis Anda secara lebih baik. Gunakan Appsensi dengan fitur laporan kehadiran dan perhitungan jam kerja secara real-time dan tepat.