Hero Blog Employee Management

Hierarki adalah Hal yang Berkaitan dengan Jabatan, Kenali Levelnya

Juni 4, 2023

Article by Ricky Caesar Sam

Mempelajari lebih banyak tentang hierarki perusahaan dapat membantu Anda memahami proses pengambilan keputusan dan operasional perusahaan Anda. Oleh karena itu, dalam artikel ini, sudah terangkum penjelasan tentang pengertian hingga berbagai tingkatan hierarki perusahaan.

Hierarki adalah Hal yang Berkaitan dengan Jabatan, Kenali Levelnya

Key Takeaways

  • Hierarki adalah suatu susunan hal (objek, nama, nilai, kategori, dan sebagainya) di mana hal-hal tersebut dikemukakan sebagai berada di “atas,” “bawah,” atau “pada tingkat yang sama” dengan yang lainnya.
  • Hierarki dalam perusahaan biasanya dibagi menjadi 3, yaitu top level management, middle level management, dan lower level management.

Pengertian Hierarki

Menurut KBBI, hierarki adalah urutan tingkatan atau jenjang jabatan (pangkat kedudukan); organisasi dengan tingkat wewenang dari yang paling bawah sampai yang paling atas. Melansir Liputan 6, hierarki adalah adalah suatu susunan hal (objek, nama, nilai, kategori, dan sebagainya) di mana hal-hal tersebut dikemukakan sebagai berada di “atas,” “bawah,” atau “pada tingkat yang sama” dengan yang lainnya.

Lebih lanjut, IGI Global mendefinisikan budaya hierarki adalah sebuah budaya kerja perusahaan yang berfokus pada perkembangan dan kestabilan peraturan, struktur, dan proses bisnis.

Sementara itu, Indeed punya definisi lain, hierarki perusahaan adalah model yang digunakan untuk mengatur tingkat otoritas yang berbeda dalam suatu organisasi. Hierarki perusahaan biasanya memiliki alur dari atas ke bawah. Dengan posisi tingkat atas memiliki kekuatan dan pengaruh yang lebih besar daripada tingkatan yang lebih rendah.

Hierarki juga turut mendefinisikan peran dan tanggung jawab SDM dalam perusahaan. Orang-orang yang berada di tataran atas bertanggung jawab untuk membuat keputusan strategis, memutuskan kebijakan, dan membuat strategi. Sementara itu, karyawan di lapisan menengah dan lapisan bawah bertanggung jawab untuk menerapkan dan mengikuti kebijakan tersebut.

Sebagai tambahan informasi, budaya hierarki merupakan kebalikan dari adhocracy culture. Adhocracy culture dapat lebih fleksibel menerima masukan dari seluruh lapisan karyawan, berbeda dengan hierarchical culture yang mana keputusan biasanya akan datang dari pimpinan tertinggi.

Level dalam Hierarki Perusahaan

Hierarki dalam perusahaan biasanya terbagi menjadi 3, yaitu manajemen tingkat atas, menengah, dan bawah. Berikut penjelasannya:

1. Top Level Management

Top level management adalah manajemen tingkat atas yang memiliki otoritas tertinggi dalam sebuah perusahaan maupun organisasi. Posisi tingkat ini berwenang untuk mengatur dan bertanggung jawab atas perusahaan secara keseluruhan.

Selain itu, manajemen tingkat atas juga bertanggung jawab langsung kepada pemilik perusahaan atau organisasi. Manajemen tingkat atas ini biasanya diisi oleh direktur utama dan direktur fungsional, sepeti CEO, CFO, CTO, CMO, COO, dan GM.

2. Middle Level Management

Middle level management bertanggung jawab kepada top level management. Dalam level ini, seseorang akan memiliki kewenangan untuk mengatur manajemen tingkat bawah.

Bisa dikatakan, manajemen tingkat menengah merupakan penghubung antara manajemen level bawah dan manajemen level atas. Manajemen tingkat menengah biasanya juga terlibat dalam kegiatan sehari-hari, namun hanya sebatas memotivasi, mengontrol, dan memberikan panduan kepada manajemen tingkat bawah untuk mencapai target dan tujuan.

Contoh middle level management, seperti junior executive dan manajer cabang yang bertanggung jawab atas unit atau departemen masing-masing.

3. Lower Level Management

Lower level management merupakan manajemen lini pertama atau manajemen lini depan. Posisi ini menjadi lini terdepan suatu perusahaan.

Lower level management akan bertugas untuk berinteraksi dan mengawasi karyawan setiap hari serta mengelola orang-orang untuk melaksanakan tugas-tugasnya. Pekerjaan mereka mencakup mengatur pekerjaan, mendelegasikan tugas fungsional, menilai kinerja, penjadwalan, serta memberi dan menerima umpan balik. Contoh lower level management adalah supervisor.

Kelebihan dan Kekurangan Adanya Hierarki

Kelebihan

  • Struktur dan kewenangannya jelas. Ketika menemukan masalah, tahu persis siapa orang yang harus ditanya.
  • Jenjang karier lebih jelas begitu juga dengan standar gajinya dan kemungkinan promosi. Hal ini menciptakan rasa aman serta membuat karyawan lebih termotivasi dalam bekerja.
  • Loyalitas tinggi sehingga menciptakan hubungan yang kuat antar anggota tim.

Kekurangan

  • Alur komunikasi sulit. Pendapat karyawan dalam tingkat bawah akan lebih sulit didengar atasan.
  • Ada politik kantor dan kompetisi yang kuat. Semakin tinggi jabatan, semakin ketat pula persaingannya.
  • Budaya kerja cenderung kaku.
  • Biaya yang dikeluarkan perusahaan akan lebih besar karena ada cukup banyak lapisan jabatan. Sehingga karyawan yang ada di lapisan bawah mungkin terkena dampaknya.

Baca juga: Tips Membuat Struktur Organisasi Perusahaan yang Efektif dan Efisien

Ciri Perusahaan yang Menerapkan Hierarki

Cukup mudah mengenali perusahaan yang menerapkan budaya hierarki atau tidak, selama mengetahui ciri-cirinya. Melansir dari Glints, ada 5 ciri perusahaan yang menerapkan hierarki, antara lain:

1. Layout Meja Kerja Cubical

Ciri Perusahaan yang Menerapkan Hierarki

Layout meja kerja cubicle atau terkotak-kotak adalah salah satu ciri yang umum dijumpai pada perusahaan yang menerapkan hierarki. Biasanya, dengan tata letak seperti ini, atasan memiliki ruangan terpisah. Hal ini berbeda dengan kantor yang memiliki layout open space.

2. Lekat dengan rutinitas dan stabil

Mengingat bahwa hierarchical culture mengagungkan peraturan, segalanya jadi terasa lebih jelas dan “mudah ditebak”. Jadi, pekerjaan sehari hari akan berjalan seperti rutinitas.

Misalnya, setiap hari datang ke kantor pukul 8 pagi dan pulang jam 5 sore, dengan waktu istirahat selama 1 jam.  Semua sudah diketahui dengan jelas. Hal ini jelas kebalikan dengan kantor yang menerapkan jam kerja fleksibel.

Itu sebabnya, untuk orang yang senang akan segala sesuatu yang terorganisir, teratur, rapi, dan stabil, akan sangat cocok dengan budaya ini.

3. Gaya Kepemimpinan Top-to-Bottom

Gaya kepemimpinan top-to-bottom berarti bahwa semakin tinggi jabatan seseorang dalam perusahaan, mereka akan semakin dipercaya dalam beragam hal terkait perusahaan.

Beberapa orang yang memiliki pengalaman lebih banyak tapi berada di level perusahaan yang lebih bawah, mungkin akan mendapatkan suara lebih sedikit dibandingkan mereka yang sudah berada di top management.

Itulah penjelasan tentang hierarki di perusahaan. Seiring dengan kenaikan level hierarki maka kompensasi dan tunjangan juga akan meningkat. Untuk memudahkan Anda dalam menghitung gaji, tunjangan, dan kompensasi dengan akurat, serta terhindar dari risiko salah hitung, Anda membutuhkan Appsensi.

Appsensi adalah aplikasi absensi online berbasis mobile yang mendukung kebutuhan perusahaan, pemerintahan, dan UMKM. Appsensi memberikan solusi untuk pencatatan kehadiran, penjadwalan karyawan, dan penarikan laporan secara real-time.

Appsensi terintegrasi dengan payroll sehingga Anda tidak perlu repot lagi menghitung gaji secara manual setiap bulan.

Tertarik untuk mencoba menggunakan Appsensi? Atau Anda mempunyai pertanyaan seputar layanan Appsensi, jangan ragu untuk hubungi kami atau klik link ini untuk coba gratis selama 30 hari.

Ricky Caesar Sam

Head of Sales and Marketing Appsensi

Artikel Terkait

Top Artikel

Tulis Komentar

Nama

Email

Komentar

Artikel Terkait

TOC Icon