BPU Adalah: Cara Daftar BPJS Ketenagakerjaan Bukan Penerima Upah

Pemerintah mengharuskan orang-orang yang sudah memiliki penghasilan untuk mendaftar ke BPJS Ketenagakerjaan. BPJS Ketenagakerjaan adalah badan hukum publik yang dibentuk dengan tujuan memberikan perlindungan jaminan sosial untuk memenuhi kebutuhan dasar yang layak, baik bagi peserta maupun anggota keluarganya.

Namun, tahukah Anda bahwa BPJS Ketenagakerjaan juga memiliki layanan khusus yang disebut BPJS Ketenagakerjaan Bukan Penerima Upah (BPU)? Layanan ini memungkinkan calon peserta untuk mendaftar sendiri atau secara bersama-sama melalui kelompok tertentu.

Key Takeaways

• BPJS BPU adalah mereka yang mendaftarkan diri secara mandiri, bukan sebagai karyawan yang didaftarkan oleh perusahaan.
• BPJS BPU sendiri bisa didaftarkan dengan dua cara, yaitu melalui pendaftaran secara daring dan secara langsung di kantor cabang BPJS Ketenagakerjaan.

Artikel ini akan memberikan ringkasan lengkap tentang BPJS BPU. Untuk informasi lebih lanjut, simak artikel di bawah ini.

Apa Itu BPJS Ketenagakerjaan BPU?

Pada dasarnya, BPJS Ketenagakerjaan Bukan Penerima Upah (BPU) atau non-upah adalah mereka yang mendaftarkan diri secara mandiri, bukan sebagai karyawan yang didaftarkan oleh perusahaan.

Program BPJS Ketenagakerjaan BPU dirancang khusus untuk orang yang menjalankan usaha atau bekerja sendiri, dengan tujuan memberikan perlindungan terhadap berbagai risiko ketenagakerjaan.

Secara umum, peserta BPU bisa mendaftar untuk tiga program yang ada dalam BPJS Ketenagakerjaan, yaitu: Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), dan Jaminan Kematian (JKM).

Apa Perbedaan antara BPU dengan PU?

BPJS Kesehatan memiliki dua program utama yang mencakup dua kelompok peserta yang berbeda, yaitu BPJS Penerima Upah (BPJS PU) dan BPJS Bukan Penerima Upah (BPJS BPU). Berikut adalah perbedaan utama antara keduanya:

Peserta Utama:

• BPJS PU: Peserta BPJS PU terdiri dari pekerja yang bekerja di perusahaan atau lembaga yang tergabung dalam program Jaminan Kesehatan Pekerja (JPK). Mereka adalah pekerja yang menerima upah atau gaji.
• BPJS BPU: Peserta BPJS BPU meliputi segmen masyarakat yang merupakan pekerja bukan penerima upah, seperti pengusaha, petani, pedagang, profesional, dan kelompok masyarakat lainnya yang bukan pekerja formal dengan upah.

Kontribusi:

• BPJS PU: Kontribusi BPJS PU dibayarkan oleh perusahaan tempat pekerja bekerja dan sebagian kecil dari gaji pekerja. Perusahaan berkewajiban membayar sebagian besar kontribusi.
• BPJS BPU: Peserta BPJS BPU membayar kontribusi secara mandiri, yang dapat bervariasi tergantung pada jenis peserta dan tingkat manfaat yang diinginkan.

Besaran Kontribusi:

• BPJS PU: Besaran kontribusi BPJS PU didasarkan pada tingkat upah pekerja. Semakin tinggi upah, semakin besar kontribusinya.
• BPJS BPU: Besaran kontribusi BPJS BPU bervariasi tergantung pada jenis peserta dan tingkat manfaat yang dipilih

Kewajiban Pendaftaran:

• BPJS PU: Pendaftaran peserta BPJS PU dilakukan oleh perusahaan tempat pekerja bekerja, dan pendaftaran otomatis terjadi saat pekerja menjadi bagian dari program JPK.
• BPJS BPU: Peserta BPJS BPU harus mendaftar secara mandiri dan membayar kontribusi secara langsung.

Baca juga: Semua Mudah, Ini 6 Cara Mencairkan BPJS Ketenagakerjaan

Besaran Iuran BPJS Ketenagakerjaan BPU

Berbeda dengan pekerja pada umumnya, pekerja BPU tidak menerima upah reguler dari pemberi kerja. BPJS BPU tidak dihitung berdasarkan upah individu, melainkan dari nominal tertentu yang ditetapkan sesuai dengan pendapatan masing-masing dalam membayar iuran kepesertaan BPJS BPU.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 44 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM), berikut adalah ketentuan pembayaran iuran untuk BPJS BPU:

• JKK = 1% dari penghasilan, dengan batas minimum Rp 10.000 dan maksimum Rp 207.000.
• JKM = Rp 6.800 per bulan.
• JHT = 2% dari penghasilan, dengan batas minimum Rp 20.000 hingga maksimum Rp 414.000 (diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Hari Tua).

Baca juga: Panduan Penggunaan SIPP Online BPJS Ketenagakerjaan

Cara Mendaftar BPJS Ketenagakerjaan BPU

Sebelum Anda mendaftar BPJS Bukan Penerima Upah (BPU), pastikan Anda telah menyiapkan dokumen pendaftaran seperti Nomor Induk Kependudukan (NIK) atau Kartu Tanda Penduduk (KTP). Selain itu, Anda harus berusia di bawah 65 tahun saat mendaftar sebagai peserta BPU. Serta memiliki usaha atau pekerjaan yang tidak menerima upah. Program ini secara khusus dirancang untuk individu yang berusaha secara mandiri.

Untuk mendaftar, anda juga perlu mempersiapkan alamat email yang masih aktif. Hal ini karena BPJS BPU sendiri bisa didaftarkan dengan dua cara, yaitu melalui pendaftaran secara daring dan secara langsung di kantor cabang BPJS Ketenagakerjaan. Berikut adalah caranya:

Pendaftaran Online:

1. Untuk mendaftar BPJS Bukan Penerima Upah (BPU), langkah pertama adalah mengunjungi portal layanan pendaftaran di https://www.bpjsketenagakerjaan.go.id/bpu.
2. Selanjutnya, pilih opsi “Pendaftaran Peserta” dan klik “Pilih Individu (Pekerja BPU)”.
3. Setelah itu, masukkan alamat email yang aktif, kode captcha, dan klik “DAFTAR”.
4. Lakukan pengecekan email, klik tautan aktivasi pendaftaran, isi data pekerja BPU, dan lakukan pembayaran sesuai dengan jumlah yang tertera dalam kode iuran yang dikirim melalui email.
5. Jika semua langkah sudah dilakukan, peserta akan mendapatkan kartu digital yang dapat diambil di kantor cabang terdekat atau dikirim melalui email.

Pendaftaran Langsung di Kantor Cabang

Berikut adalah langkah-langkah mudah untuk mendaftar BPJS Bukan Penerima Upah (BPU) secara langsung di kantor cabang BPJS Ketenagakerjaan:

1. Pertama, lengkapi formulir pendaftaran dengan informasi yang diperlukan.
2. Ambil nomor antrian di layanan pendaftaran dan tunggu hingga dipanggil.
3. Dapatkan informasi mengenai jumlah iuran yang perlu dibayarkan. Setelah itu, terima tanda terima dokumen pendaftaran, lakukan pembayaran iuran, dan setelah berhasil, Anda akan langsung mendapatkan kartu peserta.

Demikian pemaparan mengenai BPJS Ketenagakerjaan BPU. Semoga dapat memberi Anda gambaran tentang bagaimana cara mengurusnya.

Jika Anda merasa kesulitan dalam mengelola kehadiran karyawan, solusinya bisa diatasi dengan menggunakan Appsensi. Appsensi adalah aplikasi absensi online berbasis mobile yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan perusahaan, pemerintahan, dan UMKM. Dengan Appsensi, Anda dapat dengan mudah mencatat kehadiran karyawan, membuat jadwal kerja, dan mengakses laporan secara langsung. Jika Anda tertarik untuk mencoba Appsensi, atau memiliki pertanyaan tentang layanan ini, jangan ragu untuk menghubungi kami atau klik link ini untuk mencoba gratis selama 30 hari.