Golden circle atau lingkaran emas mencoba menjelaskan bagaimana bisnis tertentu dapat menginspirasi orang lain dan membedakan diri mereka di pasar. Ini sejalan dengan yang disebutkan oleh Four Week MBA.
Key Takeaways:
- Golden circle adalah sebuah konsep yang membantu seseorang dalam memahami alasan mengapa mereka melakukan suatu kegiatan.
- Komponen golden circle yakni what, how, dan why.
Meski konsep golden circle mampu membantu perusahaan mencapai targetnya dengan lebih efektif. Nyatanya masih belum banyak perusahaan yang menyadari dan menggunakan konsep ini.
Untuk itu artikel kali ini akan membahas tentang apa itu golden circle dan cara menerapkannya pada perusahaan Anda.
Pengertian Golden Circle
Menurut Glints, golden circle adalah teknik yang digunakan untuk mencari tujuan dari suatu bisnis. Secara umum, golden circle adalah sebuah konsep yang membantu sebuah bisnis dalam memahami alasan mengapa mereka melakukan suatu kegiatan.
The golden circle berasal dari ‘golden ratio’, sebuah hubungan matematika sederhana yang membuat takjub para ahli matematika, biologi, arsitek, artis, musisi, dan ahli lain sejak lama.
Seperti yang diketahui bersama, golden ratio menjelaskan keteraturan yang terjadi di alam, meskipun tampaknya tidak teratur, seperti daun yang sangat simetri atau geometri butir salju yang sempurna.
Namun nyatanya golden ratio dapat diaplikasikan di berbagai bidang kehidupan. Terlebih lagi, konsep ini mampu menghadirkan satu formula yang bisa ditiru dan diduplikasi dari sebuah fenomena yang semula dianggap kebetulan atau keajaiban. Contohnya, golden ratio menemukan sebuah pola dari tingkah laku manusia.
Melihat sejarahnya, konsep golden circle dikemukakan oleh penulis buku dan motivator Simon Sinek. Beliau terinspirasi dari konsep golden ratio.
Itulah mengapa the golden circle disusun untuk membantu kita dalam memahami alasan mengapa seseorang melakukan sesuatu. Dengan memahami alasan yang mendasari Anda melakukan sesuatu dapat membantu Anda meraih banyak hal.
Dalam konteks bisnis, golden circle menjadi penting dan perlu dipahami oleh para pemimpin perusahaan agar dapat mencapai kesuksesan bisnis. Selain mengetahui pola manajemen organisasi, konsep ini juga memungkinkan seseorang memberikan inspirasi kepada orang lain.
Inspirasi yang sifatnya membangun akan sangat bermanfaat bagi perusahaan. Untuk menentukan budaya organisasi, perekrutan, hingga penjualan produk. Oleh karena itu penting bagi setiap perusahaan untuk memahami dan menerapkan konsep the golden circle ini.
Manfaat Golden Circle
- Dapat memperluas jaringan pemasaran dan meningkatkan penjualan produk.
- Meningkatkan kualitas produk atau layanan suatu bisnis.
- Membantu sebuah bisnis untuk menentukan visi dan misinya dengan lebih jelas.
- Mampu memotivasi seluruh tim dalam perusahaan untuk bergerak ke arah yang lebih baik.
- Sebagai panduan untuk meningkatkan kualitas pemimpin di dalam perusahaan.
- Dapat menjadi sistem standarisasi, di dalam proses perekrutan pegawai.
- Dapat mengembangkan budaya perusahaan yang suportif dan damai.
- Membantu perusahaan dalam melakukan analisis terhadap perusahaan pesaing atau kompetitor.
Komponen dalam Golden Circle
Menurut Host Merchant Service, konsep Golden Circle memiliki tiga pilar atau komponen utama yang saling beriirisan satu sama lain. Ketiga komponen tersebut yakni what, how, dan why. Berikut penjelasan dari masing-masing komponen.
What (Apa)
What merupakan lingkaran terluar. What merujuk pada apa yang diproduksi oleh sebuah bisnis atau perusahaan. Dapat berupa produk atau layanan yang dijual perusahaan. Selain itu, what juga menunjukkan apa yang dilakukan karyawan.
Maka dari itu, perusahaan, baik skala besar maupun kecil, wajib tahu dan paham tentang produk dan layanan yang dimilikinya. Semua pihak dalam lingkup internal perusahaan akan dapat mendeskripsikan mengenai produk dan layanan sebuah bisnis ataupun perusahaan yang dimiliki, untuk ditawarkan. Setelah memahami konsep ini, maka akan lebih mudah menentukan langkah apa yang perlu dilakukan serta produk seperti apa yang akan dihasilkan.
How (Bagaimana)
How merupakan lingkaran berikutnya. How menjelaskan tentang bagaimana sebuah perusahaan memahami cara membuat produk atau layanan yang tepat, sehingga dapat membuat konsumen puas dengan produk dan layanan yang dijual. Dengan kata lain, perusahaan harus tahu persis bagaimana cara mereka melakukan bisnis dan apa yang harus mereka lakukan dalam berbisnis.
How memiliki arti yang berbeda antara satu perusahaan dengan perusahaan lain. Ini karena tiap-tiap bisnis atau perusahaan telah memiliki visi dan misi yang berbeda. Tujuan dan strategi yang akan dicapai oleh suatu perusahaan juga nantinya akan berbeda-beda. Oleh karena itu, sebagai pemimpin perusahaan Anda harus mengetahui secara rinci apa yang akan Anda lakukan kedepannya.
Why (Kenapa)
Why merupakan bagian inti dari golden circle. “Mengapa Anda memutuskan untuk melakukan bisnis atau usaha ini?” menjadi pertanyaan yang kerap dipertanyakan. Untuk memperoleh laba atau keuntungan menjadi alasan yang sering diungkapkan untuk menjawab pertanyaan tersebut.
Padahal, ada hal lain yang dapat digunakan sebagai alasan logis, selain laba atau keuntungan. Salah satunya, karena ingin menciptakan suatu hal yang besar dan dapat memudahkan aktivitas dalam kehidupan bermasyarakat.
Apabila ketiga pilar atau komponen ini dapat diterapkan di dalam bisnis atau perusahaan, maka tujuan dari perusahaan akan semakin mudah untuk dicapai. Dibandingkan dengan perusahaan yang tidak menerapkan konsep golden circle ini.
Baca juga: Begini Cara Menjadi Agent of Change di Perusahaan
Ciri Golden Circle
1. Tujuan yang ingin dicapai
Pada dasarnya konsep golden circle berawal dari munculnya sebuah pertanyaan dalam bisnis mengenai apa yang menjadi tujuan pasti dari bisnis tersebut. Hal ini sebenarnya hampir sama dengan adanya komponen Why.
Bukan hanya tujuan saja yang dipertanyakan tetapi juga alasan dijalankannya bisnis. Hingga bisnis tersebut semakin berkembang. Jadi bisa dibilang bahwa perusahaan yang bisa maju dan berkembang umumnya memiliki konsep yang jelas karena adanya pengetahuan mengenai tujuan yang ingin dicapai dan alasan mengapa perusahaan tersebut berdiri.
2. Bukti nyata dari penyebab
Ciri yang kedua dari sebuah konsep golden circle pada bisnis yaitu adanya bukti nyata dari penyebab. Ciri ini berhubungan dengan komponen What.
Ini karena sebuah perusahaan berdiri dan bisa melangsungkan aktivitas ekonominya karena munculnya pertanyaan yang berhubungan dengan apa saja yang dapat dilakukan untuk mencapai alasan berdirinya perusahaan.
Jadi bisnis yang berjalan dan berkembang dalam hal ini menekankan berbagai hal yang bisa dilakukan untuk mencapai tujuan. Hingga akhirnya bisnis bisa dijalankan dan dikembangkan sebagai bukti nyata dari penyebab yang sempat timbul di awal bisnis dijalankan. Bisnis yang berjalan dan berkembang juga menjadi sebuah bukti nyata dari impian dari pebisnis hingga menciptakan usaha yang dijalaninya tersebut.
3. Cara yang dilakukan
Ciri terakhir dari sebuah konsep golden circle yang diterapkan di perusahaan adalah adanya kejelasan mengenai cara yang dilakukan dalam menjalankan bisnis. Supaya bisa mendapatkan tingkat pengaruh yang luar biasa di pasar. Artinya produk yang dihasilkan oleh perusahaan nantinya bisa memengaruhi konsumen sehingga konsumen merasa membutuhkan produk tersebut. Untuk itu diperlukan suatu cara kerja yang kreatif, unik, dan inovatif.
Hal ini menjadikan ciri ini erat hubungannya dengan komponen atau konsep How yang mempertanyakan mengenai bagaimana cara yang dilakukan oleh sebuah perusahaan untuk mengembangkan bisnisnya.
Baca juga: Realisasikan Visi dengan Program Kerja Perusahaan yang Baik
Cara Menggunakan Konsep Golden Circle
1. Membuat Konten yang Menarik
Konten yang menarik dibutuhkan perusahaan untuk menciptakan daya tarik emosional bagi pelanggan atau audiens. Cobalah untuk memikirkan respons emosional seperti apa yang Anda inginkan dari audiens setelah melihat konten yang Anda buat. Apakah merasa senang, terhibur, atau justru merasa bersalah dan lain sebagainya.
2. Konsisten dalam Membuat Konten
Supaya pesan dalam konten Anda dapat diterima oleh audiens tak cukup hanya dengan membuat konten yang menarik saja. Konsistensi juga diperlukan guna memberikan pengalaman yang menarik bagi audiens setiap kali melakukan kontak dengan bisnis Anda.
Sebab, konsistensi dan keotentikan sebuah konten di dalam misi pemasaran bisnis Anda, akan memberikan pengalaman lebih secara psikologis kepada audiens atau pelanggan. Mengenai seluk beluk bisnis atau perusahaan maupun produk atau layanan yang Anda jual.
Konsistensi untuk melakukan pengulangan atas sesuatu, entah itu berupa ajakan atau pengenalan, baik berupa audio visual maupun video. Ini dapat membuat pelanggan mengingat suatu bisnis/produk di otak dan pikirannya. Sehingga mereka akhirnya akan membeli produk Anda atau menggunakan layanan milik bisnis Anda.
3. Membuat Konten yang Jelas
Konten yang jelas dan ringkas cenderung lebih disukai, hal ini dikarenakan lebih to-the-point terhadap tujuan. Oleh karena itu, ada baiknya Anda menghindari membuat konten dengan teks yang panjang. Buat copywriting yang singkat dan jelas langsung ke intinya.
Hindari juga membuat konten yang tidak jelas dan bertele-tele. Jaga fokus audiens tertuju pada produk dan layanan bisnis Anda. Tambahkan juga ajakan, anjuran, dan lain-lain.
4. Buat Konten Sesuai Target
Setiap perusahaan atau bisnis, tentunya memiliki target pasarnya masing-masing. Untuk itu sesuaikan konten yang Anda buat dengan target konsumen. Tunjukkan bahwa produk Anda dapat memecahkan masalah yang target market hadapi.
5. Berikan Pertanyaan Berunsur CTA
Supaya audiens merasa tertarik untuk mengetahui lebih jauh tentang bisnis atau perusahaan Anda, maka Anda perlu mengajukan sebuah pertanyaan dengan unsur call to action (CTA). Call to action (CTA) adalah hal terpenting namun seringkali dilupakan ketika membuat konten.
Faktanya, CTA berperan membantu audiens menentukan langkah yang akan diambil selanjutnya jika mereka tertarik dengan penawaran produk atau layanan bisnis di dalam konten yang Anda buat.
6. Gunakan Teknologi Canggih dari Appsensi agar Lebih Maksimal
Untuk mencapai tujuan dengan hasil yang maksimal, tentu langkah-langkah tadi tidaklah cukup. Salah satu cara untuk memaksimalkan tercapainya tujuan perusahaan, Anda juga harus memanfaatkan teknologi. Misalnya adalah dengan menggunakan aplikasi yang efektif untuk mendukung berbagai pekerjaan.
Untungnya, Appsensi hadir sebagai solusi untuk hal ini. Appsensi sebagai aplikasi canggih, telah dibekali dengan 3 fitur utama yakni presensi online otomatis, payroll, dan Earn Wage Access.
Dengan tiga fitur 3 in 1 ini, Anda bisa melakukan berbagai pekerjaan secara efektif hanya dari satu aplikasi.
Dapatkan informasi lebih lengkap tentang Appsensi melalui website resmi www.appsensi.com.
Demikian pembahasan mengenai golden circle. Dapat disimpulkan bahwa konsep golden circle lebih fokus melihat keterkaitan antara produk dan konsumen tapi dari sudut pandang lebih luas.