Proses rekrutmen karyawan dilakukan oleh masing-masing perusahaan dengan metode yang berbeda-beda. Metode yang dimaksud meliputi berbagai tes umum dan tahap interview. Salah satu tes yang biasanya dilakukan oleh perusahaan adalah test aptitude.
Aptitude test kerap dikenal sebagai tes bakat yang diadakan untuk menyeleksi para kandidat atau calon pegawai.
Berbeda dengan tes lainnya, aptitude test tidak menguji pengetahuan Anda di bidang tertentu, melainkan hanya tentang bakat alami yang kamu miliki.
Beberapa perusahaan menggunakan tes ini dalam proses rekrutmen. Untuk itu, Anda harus mengenal dan mempersiapkan diri sebelum terjun ke dalam dunia kerja.
Mari simak penjelasan berikut untuk mengetahui apa itu test aptitude hingga tips mengerjakannya!
Key Takeaways:
- Aptitude test merupakan bentuk penilaian psikometrik yang digunakan untuk mengukur kemampuan alami individu dalam area tertentu.
- Aptitude test diadakan untuk membantu screening kandidat dan membantu menemukan kandidat terpilih.
- Banyak perusahaan menggunakan test jenis ini untuk menentukan apakah kemampuan yang dimiliki oleh para calon pegawai sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
- Umumnya, aptitude test dilakukan saat tahapan seleksi karyawan.
Apa itu Test Aptitude?
Aptitude test merupakan bentuk penilaian psikometrik yang digunakan untuk mengukur kemampuan alami individu dalam area tertentu.
Dikarenakan setiap orang pada dasarnya adalah berbeda dan memiliki karakteristik masing-masing, maka dari itu diadakan aptitude test.
Tes ini dirancang untuk memahami kemampuan individu dalam mengerjakan tugas dan menunjukkan tingkat kompetensinya. Dengan aptitude test, kita bisa mengetahui apa yang dapat dipelajari atau dilakukan seseorang dengan pendidikan dan pengajaran yang tepat.
Selain itu, aptitude test juga bisa menilai atau menentukan sejauh mana kemungkinan seseorang untuk berhasil saat diberikan tugas atau proyek tertentu. Hasil dari tes ini bisa menunjukkan bagian kekuatan dan kelemahan yang melekat pada seseorang.
Banyak perusahaan menggunakan tes ini sebagai dasar pengambilan keputusan dalam proses rekrutmen. Nantinya, perusahaan akan melihat potensi, kelebihan, dan kekurangan para kandidat melalui tes penalaran logis tersebut. Perusahaan menggunakan tes ini untuk memprediksi keberhasilan individu di masa depan, terutama di bidang pendidikan dan pekerjaan.
Baca juga: Pengertian Assessment yang Wajib Dipahami Setiap Perusahaan
Tujuan Diadakan Test Aptitude
Tentunya perusahaan mengadakan tes penalaran dengan berbagai tujuan. Berikut beberapa tujuan diadakannya aptitude test dalam perusahaan:
1. Membantu screening kandidat
Aptitude test kerap digunakan perusahaan sebagai tahapan screening dalam menyaring kandidat. Perusahaan akan menyeleksi mana saja kandidat yang memiliki kriteria-kriteria dasar yang dibutuhkan.
2. Membantu menemukan kandidat terpilih
Kandidat yang diinginkan perusahaan yaitu yang kreatif, inovatif, memiliki communication skill dan problem solving skill. Melalui aptitude test, perusahaan bisa mengukur kemampuan kandidat dalam merumuskan masalah baru dan menerapkannya ke dalam situasi saat ini. Kemudian, mereka dapat menciptakan ide-ide baru yang kreatif dan inovatif untuk perusahaan.
Communication skill sangat penting dalam bekerja. Tanpa komunikasi yang baik, proses kerja akan sulit dan menimbulkan konflik. Seorang kandidat yang baik harus mampu menyampaikan ide dengan jelas dan komprehensif serta memahami perkataan rekan kerja.
Karyawan juga harus bisa mengidentifikasi, mengevaluasi, dan memecahkan masalah yang terjadi di lingkungan kerja dengan cepat agar dapat memajukan perusahaan.
Kapan Test Aptitude Diadakan?
Aptitude test seharusnya telah sering Anda temukan saat berada di sekolah dasar. Biasanya tes penalaran logis sering diadakan bersamaan dengan tes kecerdasan dan prestasi yang digunakan untuk mengukur kemampuan siswa. Misalnya, untuk menentukan apakah seorang siswa berhak mengikuti program berbakat.
Dalam proses perekrutan juga menggunakan aptitude test. Untuk mengukur keterampilan yang sulit diukur atau dinilai melalui CV atau wawancara saja, maka perusahaan mengadakan tes penalaran. Selain itu, biasanya perusahaan melakukan aptitude test pada tahap awal rekrutmen yaitu proses screening.
Banyak pemberi kerja mengadakan dan mengelola tes bakat untuk pengembangan karir yang berkelanjutan dan menggunakannya untuk mengidentifikasi kandidat yang paling cocok untuk kemajuan profesional.
Baca juga: Kenali Behavioral Event Interview, Metode Wawancara Terbaik!
Jenis-jenis Test Aptitude
Banyak jenis aptitude test yang digunakan atas sesuai tujuan masing-masing. Tujuan tersebut meliputi pendidikan, pencarian karir, pengukuran kemampuan, dan lain-lain. Perusahaan akan menggunakan jenis aptitude test yang berbeda-beda dengan tujuan masing-masing.
Jenis-jenis tes penalaran juga memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Dibawah ini merupakan jenis-jenis aptitude test yang dapat dirancang untuk mengukur potensi para kandidat, yaitu:
1. Verbal reasoning tests (tes penalaran verbal)
Jenis tes penalaran verbal melihat kemampuan calon karyawan dalam menyimpulkan informasi dari tulisan atau teks, dan menguji kosa kata, pemahaman, dan penguasaan bahasa Anda. Melalui tes penalaran verbal, perusahaan bisa mengukur kemampuan kandidat dalam hal berkomunikasi.
2. Numerical reasoning tests (tes penalaran numerik)
Tes penalaran numerik akan mengukur kapasitas Anda dalam menangani data numerik atau statistik dengan cepat, akurat, dan baik. Selain itu, kemampuan Anda dalam menerapkan aritmatika dasar juga akan diuji dalam tes penalaran numerik.
3. Abstract reasoning test (tes penalaran abstrak)
Melalui tes penalaran abstrak, kemampuan problem solving Anda akan diuji. Selain itu, Anda juga diminta untuk mengidentifikasi aturan dan hubungan antara urutan abstrak, membentuk ide abstrak dari ilustrasi, dan memahami bentuk dan ide abstrak yang ada.
4. Diagrammatic reasoning tests/spatial reasoning (tes penalaran diagram)
Sekilas mirip dengan penalaran abstrak, tes penalaran diagram merupakan tes non-verbal yang mengharuskan Anda untuk menganalisis dan membuat kesimpulan berdasarkan proses yang dipresentasikan dalam bentuk diagram.
5. Mechanical reasoning tests (tes penalaran mekanik)
Tes penalaran mekanik menilai kemampuan penalaran Anda dalam menerapkan konsep dan prinsip fisik ke berbagai skenario. Nantinya, hal ini akan digunakan dalam peranan teknis untuk proses rekrutmen.
6. Situational judgement tests (tes penalaran situasional)
Termasuk ke dalam kategori tes perilaku, situational judgement tests akan melihat respons alami Anda terhadap berbagai skenario yang dapat terjadi dalam lingkungan pekerjaan.
Walaupun skenario tersebut bersifat hipotesis, perusahaan menggunakan kemampuan kandidat untuk membayangkan dan menjawabnya sesuai dengan karakteristik masing-masing melalui jenis aptitude test yang satu ini.
7. Inductive reasoning (tes penalaran induktif)
Jenis aptitude test yang satu ini mengukur kemampuan kandidat dalam mengingat gambar, bentuk, dan kemungkinan urutan pola sesuai dengan urutannya. Kandidat perlu membayangkan cara mengatur urutan objek dengan baik. Tes penalaran spasial biasanya digunakan perusahaan di bidang arsitek, ilmuwan, dan matematika.
Baca juga: 10 Langkah-langkah Proses Rekrutmen yang Terstruktur
Tips Agar Lulus Test Aptitude
Memang benar bahwa tes bakat akan terus berubah dan tidak pernah bisa diprediksi sebelumnya sehingga Anda tidak dapat mempersiapkan diri untuk tes yang satu ini. Namun, tidak ada usaha yang sia-sia. Berbagai panduan belajar dan contoh praktik tes bakat tersedia secara online dan perpustakaan komunitas atau sekolah menengah.
Jika Anda tidak yakin tentang jenis pekerjaan yang diinginkan atau langkah selanjutnya dalam dunia kerja, maka tes penalaran cocok untuk Anda.
Di zaman modern ini, Anda bisa mengerjakan tes bakat atau penilaian yang tersedia di berbagai situs web. Ada yang ditawarkan secara gratis dan ada juga yang berbayar.
Anda juga bisa menemukan berbagai panduan yang memberikan informasi dan tips untuk mengerjakan tesnya. Beberapa tips yang bisa Anda persiapkan sebelum dan saat aptitude test, antara lain:
1. Mempelajari format tes
Mempelajari format tes dapat membantu Anda untuk berhasil. Anda hanya perlu mengingat bagian-bagiannya. Setelah itu, saat aptitude test dilakukan Anda hanya perlu mengidentifikasi bagian yang perlu Anda kerjakan
2. Membaca petunjuk dengan cermat dan hati-hati
Ketika Anda mengikuti aptitude, harap membaca semua instruksi dan pastikan Anda memahaminya dengan baik. Hal ini bertujuan agar Anda tidak salah mengerjakan dan menjawabnya.
3. Kelola waktu pengujian Anda dengan baik
Sebelum mengerjakan aptitude test, harap memperhatikan jangka waktu pengerjaan yang diberikan. Agar Anda bisa mengalokasikan waktunya dengan baik. Anda dapat menjawab pertanyaan yang diketahui terlebih dahulu. Baru mengerjakan kembali pertanyaan yang menurut Anda sulit.
4. Selalu bersemangat dan optimis
Anda perlu menanamkan semangat dan optimisme yang tinggi di dalam diri agar proses pengerjaan aptitude test dapat berjalan dengan lancar. Optimis bahwa Anda dapat mengerjakan ujian dengan baik dan mendapatkan hasil yang baik. Tentunya dalam proses belajar diperlukan semangat yang tinggi dan pantang menyerah.
5. Usahakan mengerjakan sebaik dan secepatnya
Jika Anda bisa mengerjakan soal dengan cepat, tentu akan sangat baik. Namun, jangan sampai asal-asalan. Anda tetap harus mengerjakannya dengan fokus dan sebaik mungkin.
6. Teliti dalam membaca dan mengerjakan soal
Kebanyakan peserta gagal akibat tidak teliti saat membaca soal. Harap tidak terburu-buru dalam membaca soal agar Anda tidak salah dalam menjawabnya.
7. Tidak terpaku pada soal yang menurut Anda sulit
Ketika menemukan soal yang sulit, jangan sampai Anda terpaku. Segera berpindah ke soal lain agar tidak menghabiskan waktu. Setelah sampai pada soal terakhir, maka Anda bisa kembali membaca dan mengerjakan soal yang Anda lewatkan tadi.
Bagaimana Penilaian Test Aptitude?
Hasil tes dari masing-masing peserta nantinya akan dikumpulkan dan dibandingkan dengan seluruh peserta. Dihitung menjadi skor persentil dan biasanya skor di atas 25% kuartil teratas dianggap lulus.
Namun, terdapat juga metode penilaian lain yang umumnya digunakan oleh perusahaan. Metode tersebut adalah membandingkan hasil kelompok saat itu dengan kelompok yang telah mengikuti tes di masa lalu.
Selain itu, bisa juga dibandingkan dengan lulusan lain, para pekerja saat ini atau sampel dari populasi secara keseluruhan. Kemampuan dan keterampilan penalaran Anda akan dinilai kaitannya dengan kelompok kontrol ini dan akan dibuat penilaian.
Kesimpulan
Berdasarkan hal tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa aptitude test merupakan instrumen penilaian yang dirancang untuk mengukur bakat alami yang dimiliki seseorang. Banyak perusahaan menggunakan test jenis ini untuk menentukan apakah kemampuan yang dimiliki oleh para calon pegawai sesuai dengan kebutuhan perusahaan. umumnya, aptitude test dilakukan saat tahapan seleksi karyawan.
Tidak hanya itu, aptitude test juga dapat membantu perusahaan untuk menilai kemampuan yang dimiliki seseorang dalam berbagai situasi. Misalnya, ketika sedang dihadapkan masalah dan konflik, maka pegawai yang baik harus cepat tanggap dan berpikir dalam mencari solusi yang terbaik demi perusahaan. Pegawai yang baik juga harus inovatif dan kreatif dalam mengembangkan perusahaan.
Namun, pelaksanaan aptitude test tentu memerlukan berbagai proses yang tidak mudah. Untuk itu, bagi Anda yang akan memasuki dunia pekerjaan harus mengetahui aptitude test dengan baik.
Pelaksanaan aptitude test juga perlu dipersiapkan oleh perusahaan sebaik mungkin. Berbagai jenis test yang bisa digunakan diantaranya adalah tes penalaran spasial, kognitif, abstrak, dan lain-lain. Perusahaan harus bisa melakukan pendataan karyawan dengan baik.
Kelola Pendataan Karyawan Bersama Appsensi
Anda bisa menggunakan Appsensi dalam mempermudah pendataan dan pengelolaan karyawan termasuk Human Resource Team. Appsensi sendiri merupakan perusahaan yang telah berdiri sejak tahun 2019 memiliki berbagai fitur yang bermanfaat bagi HR.
Fitur utama yang disediakan oleh Appsensi yaitu fitur absensi online, yang mampu membantu perusahaan dalam memonitor data kehadiran, dan kinerja karyawan secara real-time. Kami juga menyediakan fitur grafik informasi progress dan monthly report, fitur memberikan tugas dan penilaian kepada karyawan, performance management, pengajuan klaim, pengajuan lembur, pengajuan cuti, dan masih banyak lagi.
Appsensi telah berpengalaman dalam bekerja sama dengan beberapa klien, seperti BNPB, Bank Indonesia, Terralogiq, Bhinneka Life, dan masih banyak lagi. Testimoni dari klien kami juga menyebutkan bahwa Appsensi membuat data absen mereka menjadi lebih valid dan mempermudah pembuatan reporting data kehadiran, serta bersifat user friendly. Sehingga Anda tidak perlu khawatir jika ingin menggunakan jasa kami.
Ingin mencoba langsung manfaat dari Appsensi? Klik link di sini untuk mengetahui lebih lanjut solusi yang tepat untuk bisnis atau perusahaan Anda.Â