Apakah Anda pernah bertanya-tanya tentang bagaimana suatu negara dapat memastikan bahwa tenaga kerjanya memiliki keterampilan yang sesuai dengan tuntutan pasar kerja?
Jawabannya terletak pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). Standar kompetensi ini memainkan peran penting dalam menjaga dan meningkatkan kualitas tenaga kerja Indonesia serta memfasilitasi pengakuan kompetensi yang relevan.
Key Takeaways:
- SKKNI adalah pedoman standar yang diterapkan untuk mengukur dan menilai kompetensi individu dalam berbagai bidang pekerjaan dan profesi.
- Manfaat SKKNI bagi perusahaan, seperti dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih terstruktur, berfokus pada kompetensi, dan memastikan bahwa karyawan memiliki keterampilan yang sesuai.
SKKNI telah menjadi instrumen penting dalam menentukan kompetensi dan standar pekerjaan yang harus dipenuhi oleh para profesional dan pekerja di berbagai sektor.
Di Indonesia, SKKNI bukan sekadar seperangkat aturan, tetapi juga pilar utama dalam membangun sumber daya manusia yang berkualitas dan dapat bersaing di tingkat nasional maupun global.
Artikel ini akan menjelaskan lebih lanjut mengenai pengertian, kepentingan, dan manfaat SKKNI bagi tenaga kerja di Indonesia.
Apa itu SKKNI?
Menurut Kementerian Ketenagakerjaan RI, SKKNI atau Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia merupakan seperangkat standar yang digunakan di Indonesia untuk menilai dan mengukur kompetensi seseorang dalam suatu pekerjaan atau bidang tertentu, yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan.
Standar ini digunakan untuk mengukur pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang diperlukan untuk berhasil dalam suatu pekerjaan atau profesi. SKKNI adalah alat penting untuk meningkatkan standar kompetensi tenaga kerja Indonesia dan memastikan bahwa mereka memiliki keterampilan yang sesuai dengan tuntutan pasar kerja.
Setiap profesi atau bidang pekerjaan di Indonesia dapat memiliki SKKNI berbeda, menyesuaikan penetapan persyaratan dan kompetensi yang diperlukan untuk bekerja dalam bidang tersebut. Standar kompetensi ini sering digunakan dalam pengembangan kurikulum pendidikan dan pelatihan, serta dalam proses sertifikasi kompetensi.
Perbedaan SKKNI dan KKNI
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI)
- Berfokus pada standar kompetensi untuk pekerjaan atau profesi tertentu.
- Digunakan untuk menilai kompetensi individu dalam dunia kerja. SKKNI bersifat lebih spesifik, karena terkait dengan pekerjaan tertentu.
- Tujuan utamanya untuk memenuhi tuntutan pasar kerja.
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI)
- Berfokus pada kerangka kualifikasi yang mencakup berbagai tingkat pendidikan maupun pelatihan.
- Digunakan untuk mengatur jenjang kualifikasi pendidikan dan pelatihan. KKNI bersifat lebih umum, karena mencakup berbagai jenis kualifikasi.
- Bertujuan untuk mengintegrasikan sistem pendidikan maupun pelatihan.
Meskipun keduanya memiliki perbedaan dalam cakupan dan penggunaan, keduanya berperan penting dalam mengembangkan sumber daya manusia Indonesia dan meningkatkan kualitas pendidikan serta kompetensi tenaga kerja.
Baca juga: Penilaian Kompetensi untuk Meningkatkan Kinerja Pegawai
Sejarah Penetapan SKKNI
Dilansir dari laman website Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia, penetapan SKKNI berawal dari pelatihan dan pendidikan kejuruan di Indonesia yang kurang sesuai dengan kebutuhan industri. Ini disebabkan karena industri kurang dilibatkan dalam prosesnya, sehingga hasilnya tidak sesuai dengan kebutuhan.
Pada tahun 2000, Pemerintah Australia melalui Departemen Luar Negeri membantu membiayai pengembangan standar kompetensi untuk proyek otomotif dan dikenal dengan standar KBK.
Pada 2007, Kementerian Ketenagakerjaan Indonesia melakukan percepatan SKKNI hingga 624 standar kompetensi pada 9 sektor, diantaranya pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan, pertambangan dan penggalian, industri perdagangan, listrik, gas dan air bersih, hotel dan restoran, keuangan, pengangkutan dan komunikasi, dan lainnya.
Manfaat SKKNI bagi Perusahaan
1. Acuan dalam Pendidikan atau Pelatihan Dasar Kompetensi
SKKNI memberikan pedoman yang jelas tentang kompetensi yang dibutuhkan dalam berbagai pekerjaan atau profesi. Sehingga, perusahaan dapat merujuk pada SKKNI dalam merancang program pelatihan dasar untuk karyawan baru atau untuk meningkatkan kompetensi karyawan yang sudah ada.
2. Pedoman Membentuk Struktur Perusahaan
Standar kompetensi dapat membantu perusahaan dalam merancang struktur organisasi yang efisien dengan mempertimbangkan kompetensi yang dibutuhkan untuk setiap posisi atau jabatan. Hal ini membantu dalam pengembangan karier dan pengaturan tanggung jawab yang jelas.
3. Pedoman Pembuatan Skema Sertifikasi Profesi
SKKNI sering digunakan sebagai dasar dalam pembentukan skema sertifikasi kompetensi oleh lembaga sertifikasi terkait. Ini memungkinkan perusahaan untuk mengakui dan menghargai kompetensi karyawan melalui sertifikasi yang diakui secara nasional.
4. Acuan Penyusun SOP Perusahaan
SKKNI juga dapat digunakan sebagai referensi dalam penyusunan standar operasional prosedur (SOP) perusahaan. Ini membantu dalam memastikan bahwa SOP mencerminkan standar kompetensi yang dibutuhkan untuk menjalankan operasi dengan baik.
Dengan merujuk pada SKKNI, perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang relevan dan terstruktur, berfokus pada kompetensi, dan memastikan bahwa karyawan memiliki keterampilan yang sesuai dengan tuntutan pekerjaan mereka, yang pada akhirnya mendukung kesuksesan perusahaan.
Selain SKKNI, manajemen karyawan juga menjadi hal penting dalam perusahaan. Untuk memudahkan manajemen SDM di perusahaan Anda, gunakan fitur Attendance Management Appsensi.
Dengan adanya beragam fitur unggulan dari Appsensi, Anda dapat mengoptimalkan pengelolaan manajerial karyawan dan mencapai tujuan perusahaan yang efektif. Segera kunjungi website kami!
Tulis Komentar