Seminar kerap menjadi kegiatan yang diminati kalangan profesional untuk menambah pengetahuan dan kompetensi pekerjaannya. Agar lebih paham mengenai kegiatan seminar, simak penjelasan tentang definisi, tujuan, fungsi, ciri-ciri, dan contoh seminar berikut ini!
Key Takeaways
- Pertemuan sekelompok orang untuk membahas dan mencari solusi atas suatu permasalahan yang dipimpin oleh seorang ahli sebagai pembicara.
- Kegiatan seminar memiliki 3 ciri khusus yang membedakan dengan kegiatan diskusi lainnya.
Apa Itu Seminar?
Secara etimologis, seminar berasal dari bahasa Latin, yaitu seminarium yang berarti “tanah tempat menanam benih”. Maksudnya, merujuk pada penanaman benih-benih ilmu pengetahuan.
Secara harfiah, seminar merupakan suatu bentuk pengajaran akademis, biasanya diselenggarakan oleh universitas ataupun organisasi.
Menurut KBBI, seminar adalah pertemuan atau persidangan yang membahas suatu permasalahan di bawah pimpinan seorang ahli (guru besar, pakar, dan sebagainya).
Dari pengertian tersebut, secara umum seminar dapat diartikan sebagai pertemuan sekelompok orang untuk membahas dan mencari solusi atas suatu permasalahan yang dipimpin oleh seorang ahli sebagai pembicara.
Dalam kegiatan seminar, seorang ahli bertindak sebagai pembicara dan membuka kesempatan bagi para peserta untuk mengajukan pertanyaan. Dengan demikian, peserta akan mendapat pengetahuan baru setelah seminar.
Oleh karena itu, kegiatan seminar merupakan cara untuk berbagi wawasan atau pengetahuan dari seorang atau beberapa ahli kepada peserta seminar yang membutuhkan ilmu atau pengetahuan tersebut.
Fungsi dan Tujuan Seminar
Setelah memahami pengertian seminar, ketahui juga fungsi acara seminar:
- Menyampaikan suatu permasalahan di hadapan publik.
- Menambah wawasan dan informasi.
- Mentransfer dan memperkenalkan pengetahuan baru.
- Meningkatkan kemampuan berinteraksi dan kepercayaan diri di hadapan publik.
- Menambah relasi dan teman.
- Menambah portofolio.
- Tempat bersosialisasi di forum resmi
- Sarana untuk menyampaikan gagasan atau keinginan kepada para seminaris agar informasinya dapat disebarluaskan kepada khalayak yang lebih luas.
- Mengasah keterampilan dan meningkatkan kompetensi peserta.
- Syarat untuk memperoleh sertifikat pengakuan profesional atau kualifikasi.
Unsur-Unsur Seminar
Mengutip Detikedu, unsur-unsur dalam seminar, yaitu:
- Ada materi yang dibahas, baik berupa penelitian ilmiah, artikel ilmiah, atau dokumen ilmiah yang lain.
- Ada pemateri, moderator, peserta, dan penyangga, seperti pakar, dosen, guru besar, peneliti, dan sejenisnya. Dalam beberapa seminar ada juga seorang notulen yang bertugas mencatat hasil seminar.
- Ada kegiatan diskusi dengan saling mengajukan pertanyaan terkait materi yang dipaparkan.
- Ada masalah yang sedang dibahas. Masalah biasanya menjadi judul seminar serta dijadikan sumber pertanyaan.
- Ada solusi yang didapat berupa jawaban atau kesimpulan yang bisa menjadi pengetahuan/wawasan baru.
- Ada sertifikat yang menjadi bukti bahwa seseorang pernah mengikuti seminar serta membuktikan bahwa peserta seminar telah memiliki pengetahuan atau kompetensi baru.
Baca juga: Pentingnya Training Need Analysis (TNA) untuk Perusahaan
Ciri Seminar
Acara seminar memiliki ciri khusus yang membedakan dengan kegiatan diskusi lainnya. Melasir Saturadar, ciri-ciri seminar yakni sebagai berikut:
1. Berbentuk forum
Berbentuk forum dalam artian terdapat seorang mentor berperan sebagai pemateri atau pembicara utama, dan seorang moderator untuk membantu kelancaran seminar. Terdapat pula interaksi dua arah yang melibatkan sejumlah audiens dengan pembicara melalui sesi tanya jawab. Audiens bisa menyampaikan tanggapan, komentar, maupun pertanyaan.
2. Mengacu pada karya ilmiah
Pembahasan tema dan materi seminar mengacu pada karya ilmiah, makalah, atau laporan yang telah disusun sebelumnya oleh para pembicara. Itulah sebabnya diharapkan penyaji menyiapkan materi dengan sebaik-baiknya.
3. Isu ilmiah menjadi topik utama
Pada umumnya, kegiatan seminar akan mengangkat masalah atau isu ilmiah yang aktual sebagai bahan diskusi. Dengan demikian, topik yang diangkat bukan sekadar isu atau hal yang remeh temeh.
Pihak yang Terlibat dalam Seminar
Beberapa pihak yang terlibat dalam mendukung keberhasilan seminar, di antaranya:
1. Pembawa Acara
Pembawa acara adalah pihak yang bertugas untuk membuka dan menutup kegiatan seminar, termasuk memperkenalkan pemateri, moderator, serta notulis.
2. Moderator
Moderator berperan untuk membuat jalannya seminar lebih interaktif dengan menjadi penjembatan antara pembicara dan penyanggah.
3. Pemateri
Pemateri adalah orang atau pihak yang menyajikan materi kepada peserta. Dalam seminar biasanya pemateri adalah seorang ahli atau pakar di bidangnya.
4. Peserta
Peserta atau audiens bertindak sebagai pendengar materi dan bertugas memberikan tanggapan atau pertanyaan mengenai isi materi yang disampaikan.
5. Notulis
Notulis adalah pihak atau orang yang bertanggung jawab mencatat dan merangkum hal-hal penting yang dibahas dalam seminar.
Baca juga: Level Grade Karyawan: Pengertian, Metode, dan Cara Membuatnya
Contoh Seminar
Seminar dapat dibedakan berdasarkan maksud dan tujuan tertentu. Melansir Daily Social, setidaknya ada 4 contoh seminar, yaitu:
1. Seminar Nasional
Seminar ini berskala nasional. Biasanya diselenggarakan oleh lembaga tertentu yang juga dapat bekerja sama dengan pihak lain. Seminar diikuti oleh peneliti hingga masyarakat umum.
2. Seminar Internasional
Sama seperti seminar nasional, perbedaannya terletak pada ruang lingkup seminar. Seminar ini biasanya diselenggarakan oleh lembaga internasional dengan peserta adalah orang-orang terpilih dari berbagai negara.
3. Seminar Proposal
Biasanya seminar ini diikuti oleh mahasiswa semester akhir karena menjadi syarat kelulusan. Tujuan seminar ini adalah untuk menyampaikan rencana penelitian tugas akhir oleh mahasiswa di hadapan dosen pembimbing. Dalam seminar proposal, dosen penguji, dosen pembimbing, dosen wali, dan mahasiswa bertindak menjadi peserta.
4. Seminar Skripsi
Seminar ini merupakan seminar lanjutan dari seminar proposal. Jadi, seminar skripsi dilakukan setelah seminar proposal, tepatnya setelah mahasiswa melakukan penelitian dan memperoleh temuan dari penelitian yang dilakukan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tujuan seminar ini adalah untuk menyampaikan hasil penelitian yang dilakukan kepada dosen pembimbing dan dosen penguji.
Demikian pembahasan mengenai seminar. Semoga membantu Anda memahami pentingnya seminar untuk membangun kompetensi SDM dan memperoleh solusi atas suatu permasalahan perusahaan.
Namun apabila masalah tersebut berkaitan dengan manajemen sumber daya manusia, Appsensi bisa jadi solusinya. Appsensi adalah aplikasi absensi online terpercaya berbasis mobile yang dilengkapi fitur-fitur bermanfaat untuk pengelolaan SDM dan payroll.
Tertarik untuk mencoba menggunakan Appsensi? Atau jika Anda mempunyai pertanyaan seputar layanan Appsensi, jangan ragu hubungi kami atau klik link ini untuk coba gratis selama 30 hari.
Tulis Komentar