Hero Blog General

RAB adalah Dokumen Penting Sebelum Memulai Bisnis, Simak di Sini!

Mei 31, 2023

Article by Nuritia Ramadhani

RAB adalah dokumen yang kerap digunakan dalam proyek konstruksi maupun proyek di bidang-bidang lain yang membutuhkan pembiayaan. Dokumen ini dibuat sebelum menjalankan suatu proyek atau bisnis yang membutuhkan pembiayaan.

RAB adalah Dokumen Penting Sebelum Memulai Bisnis, Simak di Sini!

Key Takeaways

  • RAB adalah perhitungan banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan dan upah serta biaya-biaya lain yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan konstruksi atau proyek.
  • Terdapat 5 langkah yang harus dilakukan untuk menyusun RAB dengan tepat. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir adanya kerugian yang disebabkan oleh pembengkakan biaya tak terduga.

RAB dapat menentukan kelancaran suatu proyek atau kegiatan bisnis. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mengetahui cara menghitung RAB dengan tepat untuk meminimalisir adanya kerugian yang disebabkan oleh pembengkakan biaya tak terduga. Simak informasi selengkapnya di bawah ini.

Pengertian RAB

RAB adalah singkatan dari Rencana Anggaran Biaya. Melansir dari bpsdm.pu.go.id, RAB atau dalam bahasa Inggris disebut dengan cost planning adalah perhitungan banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan dan upah, serta biaya-biaya lain yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan konstruksi atau proyek.

Perhitungan biaya yang dimaksud berupa perkiraan atau estimasi biaya dan bukan anggaran sebenarnya yang berdasarkan pelaksanaan (actual cost). Oleh karena itu, RAB akan dibuat sebelum sebuah kegiatan dimulai.

Biasanya, RAB disusun dalam bentuk tabel untuk memudahkan dalam membaca pengalokasian dana dan keterangan lainnya. Penyusunan RAB juga tidak dilakukan oleh sembarang orang. Pemilik bisnis akan mempekerjakan estimator untuk menyusun RAB yang diperlukan.

Dalam hal ini, estimator bertugas untuk membuat estimasi kebutuhan proyek maupun bisnis sehingga rencana anggarannya pun dapat dibuat. Semua anggaran tersebut sebisa mungkin disusun sesuai dengan kebutuhan, tidak boleh kurang dan juga tidak boleh berlebihan. Selain estimator, pihak-pihak lain yang kerap berurusan dengan pembuatan RAB adalah Quantity Engineer (QE) maupun Quantity Surveyor (QS).

Jenis-Jenis RAB

Dikutip dari merdeka.com, berdasarkan isinya, ada dua jenis tabel RAB yang sering digunakan baik dalam organisasi maupun perusahaan. Berikut penjelasan selengkapnya:

1. RAB Kasar

Pada RAB kasar, anggaran biaya yang dicantumkan bersifat sementara dimana pekerjaan dihitung tiap ukuran luas area masing-masing komponen proyek. Selain itu, perhitungan juga didasarkan pada biaya yang pernah dikeluarkan dalam proyek sebelumnya. Dibandingkan dengan RAB terperinci, terlihat adanya selisih yang disebabkan karena kebutuhan yang mungkin berubah dan harga material yang tidak stabil.

2. RAB Terperinci

Dalam tabel RAB terperinci tercantum alokasi dana dengan menghitung volume beserta harga dari seluruh pekerjaan. Adapun hal yang dihitung diantaranya perhitungan nilai kelayakan material untuk jumlah pekerjaan yang dibutuhkan dan persyaratan teknis proyek.

Tujuan Pembuatan RAB

Setelah mengetahui pengertian dan jenis-jenis RAB, penting juga untuk mengetahui tujuan pembuatan RAB. Pertama, RAB dibuat untuk mengetahui harga bagian atau item pekerjaan sebagai pedoman untuk mengeluarkan biaya-biaya dalam masa pelaksanaan pembangunan.

Kedua, RAB bertujuan supaya bangunan yang akan didirikan dapat dilaksanakan dengan efektif dan efisien. Dengan demikian, pemilik usaha maupun pihak lain yang terlibat tidak bisa dengan mudah mengganti pelaksanaan di lapangan sesuai keinginannya.

Manfaat RAB

Melansir dari Modal Rakyat, RAB memberikan beberapa manfaat bagi pemilik proyek atau kontraktor.

  1. RAB digunakan pemilik proyek sebagai penawaran kerja sama kepada kontraktor lain apabila ingin menambah tim yang cukup untuk pengadaan proyek.
  2. RAB sebagai alat yang digunakan oleh pemilik proyek dan kontraktor untuk bernegosiasi dalam rangka mendapatkan keuntungan.
  3. RAB digunakan sebagai pedoman pembuatan Rencana Anggaran Pelaksanaan (RAP) yang lebih lengkap dan terarah.
  4. RAB merupakan dokumen anggaran yang dinilai oleh pihak otoritas yang punya wewenang untuk memastikan apakah proyek ini sudah direncanakan dengan benar atau justru banyak terjadi penggelembungan biaya yang mengarah pada korupsi.

Fungsi RAB

Secara umum, RAB berfungsi memberikan gambaran tentang seberapa besar biaya yang dibutuhkan untuk suatu proyek. Akan tetapi, sebagaimana dilansir dari Idmetafora, terdapat fungsi lain dari RAB.

1. Menjadi Dasar Pemilihan Kontraktor 

RAB membantu mengidentifikasi kontraktor atau orang yang keahliannya dibutuhkan dalam suatu proyek. Tanpa RAB, akan menjadi sulit untuk mengidentifikasi kontraktor yang  dibutuhkan untuk proyek. 

2. Mengetahui Daftar dan Jumlah Material yang Dibutuhkan

RAB yang baik adalah RAB yang menggambarkan dengan tepat apa yang dibutuhkan saat pengadaan  proyek. Saat menyusun RAB, harus memastikan bahwa perhitungan total bahan atau upah tenaga kerja terperinci dan akurat. Oleh karena itu, RAB berfungsi sebagai acuan utama saat membeli material. 

3. Sebagai Acuan Pembelian Peralatan 

Dalam  kegiatan pengerjaan proyek konstruksi, peralatan seringkali menjadi salah satu item anggaran yang  membengkak, terutama ketika suatu proyek membutuhkan alat berat. RAB yang terperinci memungkinkan untuk menghitung jumlah alat dan bahan, seperti perancah dan tulangan yang diperlukan serta memilih peralatan sesuai dengan anggaran yang dialokasikan sebelumnya. Estimasi kebutuhan peralatan dilakukan berdasarkan jenis, jumlah, dan lama pemakaian alat tersebut.

Kerugian Jika Tidak Membuat RAB

  1. Tanpa adanya RAB, besar kemungkinan akan terjadinya pembengkakan biaya. Hal ini dikarenakan adanya pengeluaran yang tidak perlu dan tidak terduga selama sebuah kegiatan berlangsung.
  2. Tidak ada rancangan awal menyebabkan pengadaan barang dan biaya akan menjadi tidak terkendali.
  3. RAB yang buruk atau bahkan tidak ada akan menjadi sebab utama suatu proyek atau kegiatan bisnis tidak berjalan lancar bahkan gagal dan mengalami kerugian.

Perbedaan RAB dan RAP

Mungkin sekilas, RAB (Rencana Anggaran Biaya) terdengar serupa dengan RAP (Rencana Anggaran Pelaksanaan). Namun sebenarnya, antara RAB dan RAP terdapat perbedaan yang cukup mendasar.

  1. RAB adalah anggaran yang direncanakan. Sedangkan RAP adalah anggaran aktual yang dibuat langsung oleh promotor atau pihak yang mengerjakan proyek. Dengan demikian, jelas bahwa penyusunan RAP bertujuan agar pihak kontraktor mengetahui biaya sebenarnya dalam sebuah konstruksi.
  2. RAB dan RAP memiliki format yang sama. Artinya, keduanya berisi informasi tentang anggaran proyek pembangunan. Akan tetapi, RAB biasanya dibuat sebelum proyek dikerjakan. Peran RAB tidak jauh beda dengan proposal proyek, sedangkan RAP dibuat berdasarkan draft RAB.
  3. RAB disusun berdasarkan perkiraan dari proyek-proyek yang sudah dilakukan sebelumnya, sedangkan RAP disusun pihak kontraktor ketika sudah tahu lokasi kerjanya di mana dan seperti apa. Dengan demikian, isi RAP akan lebih mendetail dibandingkan dengan RAB.

RAB dan RAP merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Keduanya saling berhubungan dan saling melengkapi. Kontraktor tidak mungkin bisa membuat RAP tanpa adanya RAB yang telah disusun sebelumnya. Dengan demikian, RAB dan RAP sama-sama diperlukan dalam pengerjaan suatu proyek.

Komponen yang Harus Ada dalam RAB

1. Keterangan Pekerjaan

Dalam tabel RAB perlu dijelaskan tentang proyek yang akan dikerjakan. Jika proyek yang dikerjakan berupa kegiatan bisnis yang masih umum, maka bisa diberi sub judul untuk detail pekerjaannya. Akan tetapi jika proyek yang dikerjakan adalah proyek konstruksi, maka bisa dinamai dengan spesifik, seperti proyek galian, pondasi beton, atau sebagainya.

2. Unit atau Volume Pekerjaan

Unit atau volume pekerjaan biasanya dihitung dalam satuan yang berhubungan dengan ukuran area proyek atau unit area. Pada proyek pengadaan barang umumnya menggunakan satuan ‘unit’ fasilitas, sedangkan dalam proyek konstruksi bisa menggunakan ukuran meter persegi (m²) atau meter kubik (m3).

3. Harga Satuan

Harga satuan terdiri atas harga satuan barang atau pekerjaan yang akan dilakukan. Harga tersebut lalu dikalikan dengan jumlah unit atau ukuran pekerjaan.

Misalnya untuk anggaran pengadaan barang, harga satuan atau harga per unit barang dikalikan dengan jumlah unit yang dibutuhkan. Hasil yang diperoleh disebut sebagai biaya belanja modal.

Sedangkan dalam pekerjaan proyek konstruksi, harga satuan dibedakan menjadi dua, yaitu harga satuan jasa dan barang. Harga satuan tersebut nantinya juga akan dikalikan dengan volume pekerjaan yang digunakan.

4. Total Upah Pekerja

Upah pekerja biasanya ada dalam RAB proyek konstruksi maupun pengadaan yang membutuhkan peran pekerja. Proyek pengadaan dan konstruksi mengharuskan para pekerja untuk bekerja tidak hanya  di siang hari, tetapi juga di malam hari. Dengan demikian, jumlah upah pekerja ditentukan secara formal. Nilai dari total upah pekerja diperoleh dari biaya per jam yang dikalikan dengan jumlah waktu pengerjaan proyek dan total pekerja.

5. Total Material

Komponen ini juga masuk dalam tabel RAB. Total material menunjukkan jumlah material atau bahan bangunan keseluruhan yang dibutuhkan, baik total dalam bentuk jumlah barang hingga jumlah uang yang akan dikeluarkan.

6. Grand Total

Setelah semua komponen di atas sudah dihitung, langkah selanjutnya adalah menghitung nilai total agar biaya keseluruhan yang dibutuhkan jelas. Nilai total akhir didapatkan dari penjumlahan total upah pekerja dengan total material atau perkalian volume dengan total upah.

Cara Menghitung RAB

Tahapan Pembuatan RAB

Setidaknya ada 5 langkah yang harus dilakukan untuk menyusun RAB dengan tepat. 

1. Mempersiapkan gambar kerja

Gambar kerja untuk pekerjaan konstruksi disebut detail engineering design (DED). Gambar kerja di sebuah proyek konstruksi diperlukan untuk memberikan gambaran hasil proyek. Oleh karena itu, tahap ini biasanya dikoordinasikan oleh arsitek. Setelah gambar kerja dibuat, volume pekerjaan akan dapat dihitung.

2. Menghitung volume pekerjaan

Setelah membuat gambar kerja dan semua item yang diperlukan masuk ke dalam daftar, tahapan selanjutnya adalah menghitung volume pekerjaan. Volume pekerjaan berkaitan dengan luas lahan atau bangunan yang dinyatakan dalam satuan per m2, m3, atau per unit. Nilai dari volume pekerjaan tersebut nantinya dikalikan dengan harga satuan pekerjaan, sehingga didapatkan jumlah biaya pekerjaan.

3. Menentukan harga satuan

Dalam proyek konstruksi, harga satuan terdiri atas biaya pembelian bahan dan upah pekerja.  Dalam menentukan harga satuan perlu dilakukan survei harga pasar yang berlaku di daerah tersebut. Nantinya, harga itulah yang dipakai dalam perhitungan biaya pekerjaan. 

4. Menghitung jumlah biaya pekerjaan

Langkah selanjutnya yakni mengalikan volume pekerjaan dengan harga satuan kerja, untuk mengetahui jumlah biaya dari masing-masing pekerjaan. Jumlah biaya pekerjaan dipengaruhi oleh volume pekerjaan dan harga satuan yang terdiri atas jumlah biaya material serta biaya untuk upah pekerja.

5. Rekapitulasi

Langkah terakhir adalah melakukan rekapitulasi untuk semua komponen dan menggabungkannya menjadi satu. Dengan demikian, akan didapatkan jumlah total dari keseluruhan biaya yang dibutuhkan untuk pelaksanaan proyek.

Baca juga: Opportunity Cost: Menghitung Biaya Mengambil Keputusan

Contoh RAB

Untuk lebih jelasnya, berikut merupakan contoh perhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB) untuk berbagai keperluan yang bisa jadi referensi Anda.

Contoh RAB Konstruksi

Contoh RAB Konstruksi

Contoh RAB Pengadaan Barang

Contoh RAB Pengadaan Barang

Contoh RAB Kegiatan

Contoh RAB Kegiatan

Demikian pembahasan mengenai cara menghitung RAB beserta contoh dan hal-hal penting terkait RAB yang perlu Anda ketahui. Setiap pembangunan yang dilakukan pemerintah atau perusahaan swasta diwajibkan membuat RAB yang menjadi dasar sebelum kegiatan eksekusi sebuah konstruksi dilakukan. 

Appsensi membantu Anda dalam penghitungan komponen RAB, khususnya upah pekerja. Appsensi adalah aplikasi absensi online berbasis mobile yang mendukung kebutuhan perusahaan, pemerintahan, dan UMKM. Appsensi memberikan solusi untuk pencatatan kehadiran, penjadwalan karyawan, dan penarikan laporan secara real-time.

Aplikasi ini terintegrasi dengan fitur payroll, sehingga Anda tidak perlu repot lagi menghitung gaji secara manual setiap bulan.

Tertarik untuk mencoba menggunakan Appsensi? Atau Anda mempunyai pertanyaan seputar layanan Appsensi? Jangan ragu untuk hubungi kami atau klik link ini untuk coba gratis selama 30 hari.

Nuritia Ramadhani

Content Manager

Artikel Terkait

Top Artikel

Artikel Terkait

TOC Icon