Saat mempelajari tentang marketing, di bagian awal Anda akan menemukan istilah marketing mix. Apa sebenarnya konsep marketing mix itu? Mari kita cari tahu jawabannya.
Key Takeaways:
- Dalam penyusunan strategi marketing, sebuah perusahaan perlu mempertimbangkan elemen-elemen marketing mix yang ada.
- Dalam marketing mix 4p terdapat elemen product, price, place, dan promotion.
- Sebagai bentuk pengembangan 4p untuk menjawab tantangan zaman, muncul marketing mix 7p dengan tambahan elemen, physical evidence, people dan process.
Sebagai seorang pebisnis, aktivitas marketing tentu sudah jadi makanan Anda sehari-hari. Entah saat ini Anda sudah memiliki tim yang mengurus pekerjaan itu, atau Anda masih harus ikut andil dalam prosesnya, marketing menjadi salah satu elemen penting dalam menjalankan sebuah bisnis.
Ketika Anda mulai serius untuk mempelajari marketing, di awal Anda akan bertemu dengan sebuah istilah marketing mix atau bauran pemasaran. Beberapa dari Anda mungkin sudah familiar dengan ini, tapi mungkin ada juga yang masih asing dengan istilah ini.
Untuk Anda yang baru mengenal istilah ini di sini, tenang saja. Artikel ini akan menyediakan informasi mengenai marketing mix mulai dari pengertian marketing mix.
Dan untuk Anda yang sudah familiar, artikel ini mungkin bisa jadi sebuah perspektif baru untuk menyiapkan strategi marketing bisnis Anda kedepannya.
Mari kita mulai pembahasannya.
Apa Itu Marketing Mix?
Istilah marketing mix atau bauran pemasaran adalah sebuah konsep yang dikenalkan pertama kali oleh Neil Bordon pada tahun 1953 dengan tujuan untuk membantu para pebisnis agar mampu menyusun strategi marketing yang tepat untuk bisnis mereka.
Berdasarkan paper “The Concept of ‘Marketing Mix’ and its Elements” yang dimuat di International Journal of Information, Business and Management disebutkan bahwa pengertian marketing mix adalah sebuah konsep pemasaran paling dasar berupa seperangkat alat pemasaran terkendali yang digunakan untuk menghasilkan respon yang diinginkan di pasar yang ditargetkan.
Pentingnya Konsep Marketing Mix untuk Sebuah Bisnis
Ketika membaca penjelasan di paragraf sebelumnya mungkin Anda melihat bahwa konsep marketing mix atau bauran pemasaran ini adalah konsep yang sangat sederhana sehingga Anda meragukan efektifitasnya.
Namun jangan salah, memahami konsep marketing mix akan membantu Anda dalam:
- Memahami segmen pasar mana yang harus Anda fokuskan sebagai target pasar potensial.
- Menentukan produk apa yang sesuai dengan target pasar.
- Membantu proses development dan evaluasi strategi pemasaran
- Mengalokasikan budget dan sumber daya lainnya secara efektif dan efisien untuk menghindari pengeluaran yang tidak perlu.
- Membantu proses branding untuk memperkuat brand.
Seperti yang kita ketahui bersama, penyebab utama dari gagalnya sebuah bisnis biasanya disebabkan oleh gagalnya sebuah perusahaan untuk memasarkan produk atau jasa mereka. Maka tidak berlebihan rasanya jika konsep bauran pemasaran ini menjadi elemen paling penting dalam menjalankan sebuah bisnis.
Baca juga: 6 Cara menemukan Brand Strategy yang tepat
Konsep Marketing Mix 4P
Seperti yang telah kita bahas sebelumnya, marketing mix yang merupakan dasar dari segala strategi pemasaran memiliki beberapa aspek penting yang dijadikan sebagai faktor penentu dalam membuat strategi pemasaran.
Pada tahun 1960, seorang profesor pemasaran bernama Edmund Jerome McCarthy mengusulkan 4 aspek yaitu product, price, place, dan promotion, sebagai fundamental dalam penyusunan strategi pemasaran.
Mengapa muncul elemen 4p?
Menurut Edmund Jerome McCarthy dengan konsep ini seorang marketer akan mampu menentukan posisi yang tepat untuk sebuah produk atau jasa masuk ke sebuah market.
- Product, apakah kualitas sebuah produk atau jasa sudah memenuhi kebutuhan target pasar?
- Price, apakah harga yang ditawarkan sesuai dengan kemampuan daya beli target pasar yang diincar?
- Place, apakah produk atau jasa yang ditawarkan mudah untuk dijangkau oleh target pasar?
- Promotion, apakah produk atau jasa sudah dikenalkan dengan baik ke target pasar?
Empat pertanyaan di atas adalah jawaban dasar mengapa muncul emapat elemen dalam marketing mix. Pada subbab berikutnya kita akan mempelajarinya lebih dalam beserta contohnya.
Product atau Produk
Elemen 4p yang pertama tentu saja product, produk adalah sebuah output yang ditawarkan oleh sebuah bisnis kepada calon konsumen. Bentuk dari sebuah produk kini tidak terbatas pada jarang atau jasa saja.
Dengan berkembangnya teknologi, tidak jarang kita temui sebuah bisnis yang menawarkan produk virtual seperti website, aplikasi, dan semacamnya.
Dalam membuat sebuah produk kita tentu tidak boleh sembarangan, karena produk ini adalah sebuah solusi yang kita tawarkan untuk menyelesaikan masalah dari pelanggan.
Mengapa demikian?
Ketika produk sudah menjadi solusi, maka akan terbentuk permintaan (demand) yang akan membuat orang mau membeli produk kita.
Maka dari itu diperlukan riset yang mendalam ketika membuat sebuah produk.
Untuk memudahkan proses pembuatan sebuah produk, Anda harus bisa menjawab beberapa pertanyaan berikut:
- Apa masalah yang dihadapi calon konsumen?
- Solusi apa yang Anda tawarkan untuk menyelesaikan masalah itu?
- Bagaimana Anda menggambarkan konsumen setelah menggunakan produk?
- Apa keunikan dari produk yang Anda tawarkan?
Banyak kejadian sebuah bisnis gagal untuk menjual produknya dikarenakan produk yang mereka tawarkan sebenarnya tidak dibutuhkan oleh calon konsumen, ini salah satu penyebab banyak startup yang gagal untuk survive dan akhirnya gulung tikar.
Untuk mempermudah Anda memahami aspek product, kami akan menggunakan contoh penerapan sebagai berikut.
Saat ini para pengusaha sedang mengalami masalah untuk memonitor kehadiran karyawan, karena perusahaan yang mereka miliki masih menggunakan sistem absensi manual yang merepotkan dan sulit untuk dikontrol dari jarak jauh atau secara otomatis. Akhirnya, pengusaha ini harus mengeluarkan cost lebih untuk membayar pegawai yang bertugas mencatat kehadiran karyawan. Para pengusaha juga harus meluangkan banyak waktu untuk mengecek kehadiran karyawan secara manual [poin masalah yang dihadapi konsumen].
Untuk mengatasi hal tersebut, maka seorang pengusaha membutuhkan sebuah aplikasi absensi otomatis yang bisa dipantau secara real time, mudah digunakan, memiliki fitur yang lengkap, dan juga harganya affordable. Jawabannya adalah Appsensi [poin solusi yang ditawarkan].
Dengan menggunakan Appsensi, para pengusaha tidak perlu lagi repot untuk mengecek kehadiran karyawan secara manual dan menghabiskan banyak waktu. Selain itu hidup para pengusaha akan jauh lebih mudah karena Appsensi juga dilengkapi fitur payroll, pengajuan cuti, track lokasi, manajemen shifting, manajemen klaim, dsb yang akan membantu para pengusaha untuk bisa fokus dalam pengembangan bisnis tanpa perlu khawatir masalah pengelolaan sumber daya manusia [poin gambaran kondisi konsumen setelah menggunakan produk].
Keunikan Appsensi adalah aplikasi lengkap dalam pengelolaan sumber daya manusia namun memiliki kemudahan karena aplikasinya berbasis mobile sehingga bisa digunakan oleh para pengusaha dari mana saja [poin keunikan produk].
Price atau harga
Setelah produk Anda sudah siap, elemen berikutnya yang harus Anda persiapkan adalah tentang harga atau price.
Seperti yang kita tahu, masyarakat Indonesia cukup sensitif dengan perbedaan harga. Maka dari itu, penentuan sebuah harga yang harus mereka keluarkan untuk mendapat produk kita menjadi angka penting yang harus diperhitungkan.
Anda perlu menemukan sebuah titik ideal yang membuat seorang konsumen tidak merasa berat untuk mengeluarkan uang namun bisnis Anda juga tetap mampu bertahan.
Dalam ilmu ekonomi, ada sebuah istilah yang disebut break even price, yaitu harga minimal untuk menentukan harga jual produk Anda.
Secara sederhana rumus penentuan break even price adalah (Total Fixed Cost/Production Volume)+Variable Cost per Unit = Break Even Price
- Total Fixed Cost, biaya yang pasti Anda keluarkan entah berapapun jumlah produksinya seperti biaya sewa gedung, penyusutan alat, Pajak Bumi dan Bangunan, gaji karyawan tetap dll.
- Production Volume, jumlah keseluruhan produk yang dibuat.
- Variable Cost per Unit, biaya yang Anda keluarkan tergantung besarnya produksi yang dilakukan. Contohnya, biaya material, biaya pekerja langsung dll.
Perlu diingat bahwa break even price ini adalah harga jual minimal produk Anda. Jika Anda menjual produk dengan harga ini maka tidak akan ada keuntungan untuk Anda. Jadi pastikan Anda berhasil menjual produk dengan harga di atas harga break even price.
Place atau Tempat
Berikutnya kita akan berbicara mengenai lokasi penjualan. Seperti yang Anda tahu, tempat ini perlu dipertimbangkan karena menyangkut kemudahan calon konsumen untuk menjangkau produk atau jasa yang Anda tawarkan.
Jika dulu place identik dengan toko fisik seperti kantor pusat, kantor cabang, pabrik, atau gudang. Di era digital batas-batas tempat fisik menjadi makin pudar. Saat ini konsumen bisa menjangkau produk Anda dari tempat uang sangat jauh tanpa perlu mengetahui lokasi fisik perusahaan Anda.
Anda dapat memanfaatkan media sosial, website, dan marketplace agar konsumen bisa menjangkau produk atau jasa yang Anda tawarkan.
Setiap media yang Anda manfaatkan di dunia digital punya karakteristiknya masing-masing. Bahkan media sosial juga memiliki ciri khususnya masing-masing.
Contohnya TikTok, platform media sosial yang saat ini sangat cepat pertumbuhannya di Indonesia bahkan dunia menuntut para pebisnis untuk mampu menyediakan konten yang tidak hanya untuk jualan namun juga menghibur untuk para audience.
Konten yang Anda buat dan berhasil di TikTok jika Anda gunakan untuk platform lain bisa jadi memberikan hasil yang berbeda. Maka dari itu, sebagai seorang pebisnis Anda harus terus membuka mata untuk melihat potensi yang bisa Anda manfaatkan untuk marketing Anda.
Promotion atau promosi
Elemen terakhir pada marketing mix 4p adalah tentang promotion atau promosi. Promosi dilakukan untuk meningkatkan awareness dari calon konsumen agar tahu bahwa produk kita itu ada. Istilahnya brand awareness.
Mengapa ini penting untuk dilakukan?
Seperti yang kita tahu, saat ini ada banyak sekali produk-produk yang bermunculan sehingga membuat produk kita sulit untuk diingat konsumen, jangankan diingat, membuat orang tahu kalau produk kita ada saja sudah menjadi tantangan baru di masa kini.
Untuk meningkatkan hal ini, dalam marketing mix 4p kita perlu merencanakan strategi promosi yang baik sehingga produk Anda bisa dikenal secara luas.
Salah satu hal wajib yang perlu Anda lakukan adalah memanfaatkan media sosial untuk menyusun sebuah strategi marketing, dengan kemudahan di zaman ini, media sosial bisa membantu Anda untuk mencapai berbagai tujuan marketing hanya dengan perangkat mobile.
Namun perlu Anda ingat, masuk ke media sosial tidak serta merta membuat tujuan marketing Anda tercapai. Anda perlu membuat sebuah promotion, promosi yang menarik dan berbeda dengan kompetitor akan membantu menarik perhatian pelanggan ke produk Anda.
Contoh penerapan promosi yang tepat seperti berikut:
Appsensi menyediakan fitur free trial selama 30 hari untuk perusahaan yang ingin mencoba menggunakan aplikasi Appsensi ini. Jika Anda adalah salah satu perusahaan yang menginginkan privilege ini, Anda bisa mendapatkannya di sini.
Baca juga: Follow Up Adalah Penting Dalam Bisnis, Simak Cara Melakukannya!
Konsep Marketing Mix 7P
Setelah membaca konsep marketing mix 4p mungkin Anda merasa bahwa perusahaan Anda saat ini membutuhkan strategi marketing yang lebih dari itu. Perusahaan Anda telah menerapkan semua elemen yang ada dalam marketing mix 4p, apakah ini sudah akhirnya?
Tentu saja belum, seiring dengan perkembangan zaman, tujuan marketing mix dengan menggunakan 4p dirasa belum cukup, akhirnya muncul sebuah konsep pengembangan yaitu marketing mix 7p. Saat ini banyak perusahaan yang menerapkan marketing mix 7p.
Apa itu?
Definisi Marketing Mix 7p
Saat ini konsumen makin jadi pemilih saat membeli produk, maka dari itu perlu strategi pemasaran yang lebih advance yang perlu dilakukan perusahaan.
Menjawab tantangan itu marketing mix 7p muncul sebagai bentuk pengembangan dari marketing mix 4p. Jika dalam 4p kita berbicara elemen tentang product, place, price, dan promotion. Maka dalam 7p terdapat elemen tambahan, yaitu physical evidence, people, dan process.
Physical Evidence atau Bukti Fisik
Physical evidence atau bukti fisik tidak terbatas pada fisik dari produk yang bisa dipegang konsumen. Physical evidence disini mengarah pada berbagai bentuk visual yang bisa dilihat atau dirasakan oleh pelanggan.
Contohnya saja berbagai bentuk dari kemasan, logo, desain konten, interior ruangan, atau tampilan toko online di website juga bisa menjadi bukti fisik untuk pelanggan.
Dalam era serba online seperti sekarang pengalaman yang dirasakan oleh konsumen melalui layanan customer service juga bisa menjadi bukti untuk mendukung fungsi marketing mix physical evidence.
Maka dari itu, baik online (digital) atau offline harus dimaksimalkan oleh perusahaan untuk meningkatkan penjualan produk.
People atau Orang
Ketika Anda memiliki sebuah perusahaan jasa, orang-orang yang ada di dalamnya tentu menjadi faktor penentu dari sebuah perusahaan.
Namun, elemen people juga berdampak pada perusahaan yang menjual produk, karena tanpa SDM yang tepat. Sebuah perusahaan bisa menjadi kacau dan tidak jarang harus tutup.
Untuk mendapatkan SDM yang mumpuni Anda harus memiliki sistem rekrutmen yang baik pula. Beberapa kerugian ini bisa Anda alami jika proses rekrutmen yang Anda lakukan tidak tereksekusi dengan baik.
- Rugi secara finansial karena proses rekrutmen tentu membutuhkan biaya. Jika Anda gagal menemukan orang yang tepat, maka akan ada biaya tambahan yang perlu Anda keluarkan pula.
- Menghambat produktivitas perusahaan.
- Bisa jadi SDM yang buruk membuat reputasi perusahaan menjadi buruk juga.
Setelah mampu memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang baik, Anda juga perlu mengelola SDM dengan baik juga. Untuk membantu Anda melakukannya Appsensi siap menjadi solusi yang tepat untuk Anda.
Process atau proses
Elemen terakhir dalam marketing mix 7p adalah process, proses di sini artinya segala mekanisme, atau alur yang dilakukan konsumen untuk bisa mendapatkan layanan atau produk Anda.
Memaksimalkan proses atau customer journey yang harus dilalui oleh konsumen bisa membantu Anda untuk mendapatkan conversion yang lebih baik.
Sebelum memaksimalkannya Anda perlu mengetahui terlebih dahulu bagaimana perjalanan konsumen bisa bertemu dengan produk Anda. Misalnya dari media sosial, surat kabar, iklan televisi, radio, dan sebagainya. Mengetahui hal ini akan membantu Anda untuk menyusun strategi pemasaran yang tepat untuk tiap channel yang ada.
Setelah itu yang Anda butuhkan adalah konsistensi, setiap interaksi produk Anda dengan konsumen harus memberikan pesan yang sama, jangan mudah berubah agar bisa diingat konsumen.
Itu tadi adalah rangkuman yang perlu Anda ketahui tentang marketing mix, intinya marketing mix entah itu 4p atau 7p bertujuan untuk membantu Anda dalam menjual produk. Memaksimalkan semua elemen dalam marketing mix akan membantu meyakinkan pelanggan untuk membeli produk Anda. Jadi segera praktikkan marketing mix dalam bisnis Anda.