Hero Blog General

Lean Canvas: Media Perencanaan Bisnis Terbaik Untuk Startup

Juli 11, 2023

Article by Ricky Caesar Sam

Perjalanan perusahaan startup tidak pernah mudah dan sudah menjadi rahasia umum bahwa sebagian besar akhirnya gagal. Salah satu alasan utama mengapa banyak perusahaan startup gagal adalah membuat produk atau jasa yang tidak pernah selaras dengan pasar. Potensi untuk kalah dengan perusahaan lain tidaklah kecil. Prinsip dasar penawaran dan permintaan berlaku di semua pasar. Jika Anda menyediakan produk maupun layanan yang tidak digunakan siapa pun, Anda pasti akan gagal.

Dalam mengembangkan bisnis, penting untuk memiliki pandangan yang jelas tentang model bisnis yang diinginkan dan strategi yang akan dijalankan. Banyak dari pemilik startup ini percaya bahwa berbagai perencanaan bisnis dan model bisnis akan menyediakan solusi untuk mereka. Perencanaan bisnis memang dapat membantu dalam pendanaan perusahaan Anda, tetapi tidak dalam membantu Anda menguji ide dan hipotesis pada tahap awal.

Lean Canvas: Media Perencanaan Bisnis Terbaik Untuk Startup

Maka dari itu, lean canvas diciptakan sebagai salah satu alat yang dapat membantu Anda merancang model bisnis yang efektif. Dalam artikel ini, kita akan mengupas berbagai hal yang ada dalam lean canvas.

Key Takeaways

  • Seorang wirausahawan, harus dapat mengeluarkan ide-ide cemerlang dan mengkomunikasikannya dengan orang lain.
  • Dasar utama metodologi lean canvas adalah penghapusan pemborosan yang termasuk waktu, proses, inventaris, dan lainnya.
  • Lean canvas menggunakan 9 elemen yang dapat memandu Anda melalui langkah-langkah logis dimulai dari customer segment hingga unfair advantage.

Apa itu Lean canvas?

Lean canvas adalah kerangka kerja yang digunakan dalam merancang, menguji, dan pengembangan bisnis konvensional ataupun startup. Kerangka kerja ini dirancang oleh Ash Maurya pada tahun 2010 sebagai alternatif yang lebih sederhana dan praktis dibandingkan dengan business model canvas. Lean canvas membantu pengguna untuk merancang model bisnis mereka dengan lebih efektif dan efisien dengan menggabungkan elemen-elemen dari bisnis tradisional, seperti segmen pasar, proposisi nilai, saluran distribusi, sumber pendapatan, serta elemen-elemen unik yang berfokus pada inovasi, pengujian cepat, dan pembelajaran berkelanjutan.

Dalam proses pengembangan bisnis, lean canvas dapat membantu Anda untuk fokus pada kebutuhan pelanggan, mengidentifikasi keunggulan bisnis mereka, mempercepat proses pengembangan bisnis, dan mudah dikembangkan dan diubah sesuai kebutuhan bisnis.

Kelebihan utama dari penggunaan lean canvas adalah kecepatan yang memungkinkan para manajer untuk mengomunikasikan ide-ide mereka. Maka dari itu, tujuan utama dari metodologi lean canvas adalah untuk mengurang waktu, inventaris, dan proses yang terbuang, serta menciptakan rencana bisnis yang dapat ditindaklanjuti dengan cara yang seefisien mungkin.

Selain itu, lean canvas memungkinkan wirausahawan mengeluarkan ide dari ruang mental dan menuliskannya dengan cepat. Bahkan, penggunaan lean canvas tidak hanya sebatas pada perencanaan dan penataan, karena lean canvas dapat digunakan untuk mempromosikan investor, memperbarui anggota tim, serta memberikan wawasan kepada para dewan perusahaan.

Baca juga: Mengenal Business Model Canvas dalam Perencanaan Bisnis

Elemen-Elemen Dalam Lean Canvas

Lean canvas terdiri dari sembilan elemen kunci yang harus dipertimbangkan ketika merancang sebuah bisnis.

Berikut adalah sembilan elemen yang harus dipertimbangkan:

1. Customer Segments (Segmentasi Pelanggan)

Segmentasi pelanggan adalah salah satu elemen kunci dalam lean canvas yang berfungsi sebagai pembantu Anda untuk berfokus pada kebutuhan pelanggan. Dengan memahami siapa target pasar Anda, Anda dapat mengembangkan produk atau layanan yang lebih sesuai dengan kebutuhan mereka.

2. Problem (Permasalahan)

Dalam elemen ini, Anda harus mempertimbangkan permasalahan yang ingin Anda selesaikan dan mengidentifikasi apa yang membuat target pasar Anda merasa kesulitan atau tidak nyaman. Dengan memahami permasalahan yang harus Anda selesaikan, Anda dapat mengembangkan solusi yang lebih efektif dan efisien.

3. Unique Value Proposition (Proposisi Nilai Unik)

Proposisi nilai unik membantu Anda untuk mengidentifikasi apa yang membuat produk atau layanan Anda berbeda dan menonjol dibandingkan dengan pesaing. Dengan memahami proposisi nilai unik Anda, Anda dapat mengembangkan strategi pemasaran yang lebih efektif dan efisien.

4. Solution (Solusi)

Dalam elemen ini, Anda harus mempertimbangkan solusi yang dapat Anda tawarkan untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh target pasar. Dengan memahami solusi yang dapat Anda tawarkan, Anda dapat mengembangkan produk atau layanan yang lebih sesuai dengan kebutuhan target pasar Anda.

5. Channels (Saluran Distribusi)

Pada elemen ini, Anda harus mempertimbangkan saluran distribusi yang dapat Anda gunakan untuk mengirimkan produk atau layanan Anda kepada target pasar. Dengan memahami saluran distribusi yang dapat Anda gunakan, Anda dapat memberikan pelayanan dan merancang sistem distribusi yang lebih efektif dan efisien.

6. Revenue Streams (Sumber Pendapatan)

Untuk menerapkan elemen ini, Anda harus mempertimbangkan sumber pendapatan utama yang akan Anda gunakan untuk menghasilkan pendapatan yang lebih banyak lagi dari bisnis Anda. Revenue stream dapat mencakup penjualan produk atau layanan, biaya langganan, iklan, atau strategi monetisasi lainnya.

7. Cost Structure (Struktur Biaya)

Berbeda dengan revenue stream, dalam elemen ini Anda harus mempertimbangkan biaya-biaya yang harus dikeluarkan untuk menjalankan bisnis Anda. Dengan memahami dan mempertimbangkan biaya tetap dan variabel, seperti manufaktur, pemasaran, personel, dan infrastruktur, Anda dapat mengembangkan strategi penghematan biaya yang lebih efektif dan efisien.

8. Key Metrics (Metrik Utama)

Dalam elemen ini, Anda harus mempertimbangkan indikator kinerja utama yang harus dipantau untuk mengukur kesuksesan bisnis Anda. Indikator kinerja utama dapat mencakup biaya perolehan pelanggan, tingkat konversi, atau pendapatan per pengguna.

9. Unfair Advantage (Keunggulan Tidak Adil)

Dalam elemen ini, Anda harus mempertimbangkan keunggulan yang dimiliki oleh bisnis Anda dibandingkan dengan pesaing. Dengan memahami keunggulan Anda, Anda dapat mengembangkan strategi pemasaran yang lebih efektif dan efisien.

Keuntungan Menggunakan Lean Canvas

Keuntungan Menggunakan Lean Canvas

Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dengan menggunakan lean canvas adalah:

1. Lebih Sederhana dan Praktis

Lean canvas lebih sederhana dan praktis dibandingkan dengan business model canvas, sehingga lebih mudah dipahami dan digunakan oleh pengguna.

2. Fokus pada Pelanggan

Dengan mempertimbangkan segmen pelanggan dan permasalahan yang dihadapi, lean canvas membantu pengguna untuk fokus pada kebutuhan pelanggan. Dengan fokus pada kebutuhan pelanggan, pengguna dapat mengembangkan produk atau layanan yang lebih sesuai dengan kebutuhan mereka.

3. Membantu Mengidentifikasi Keunggulan

Dengan mempertimbangkan proposisi nilai unik dan keunggulan tidak adil, lean canvas membantu pengguna untuk mengidentifikasi apa yang membuat bisnis mereka berbeda dan menonjol dibandingkan dengan pesaing. Dengan mengidentifikasi keunggulan Anda, Anda dapat mengembangkan strategi pemasaran yang lebih efektif dan efisien.

4. Mempercepat Proses Pengembangan Bisnis

Dengan mempertimbangkan semua elemen kunci dalam lean canvas, pengguna dapat mengembangkan bisnis mereka dengan lebih efektif dan efisien. Dalam beberapa kasus, pengguna dapat mempercepat proses pengembangan bisnis mereka hingga dua kali lipat.

5. Mudah Dikembangkan dan Diubah

Lean canvas mudah dikembangkan dan diubah sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda. Anda dapat mengubah elemen-elemen dalam lean canvas dengan mudah jika ada perubahan dalam bisnis Anda.

Langkah-Langkah Menggunakan Lean Canvas:

Berikut adalah langkah-langkah praktis untuk menggunakan lean canvas dalam merancang model bisnis Anda:

  1. Mulailah dengan judul proyek atau gagasan bisnis Anda di bagian tengah lean canvas.
  2. Isi setiap komponen dengan informasi yang relevan dengan menjawab pertanyaan mendasar yang diajukan dalam setiap komponen.
  3. Gunakan bahasa yang jelas dan efektif. Hindari penggunaan jargon atau frasa yang ambigu.
  4. Perbarui dan kembangkan lean canvas Anda seiring dengan berkembangnya pemahaman Anda tentang bisnis Anda.
  5. Gunakan lean canvas sebagai alat untuk mendiskusikan ide bisnis Anda dengan rekan bisnis, mentor, atau investor potensial.
  6. Lakukan pengujian dan iterasi berulang berdasarkan masukan dan pelajaran yang Anda peroleh.

Manfaat Lean Canvas:

Lean canvas menawarkan sejumlah manfaat yang signifikan dalam merancang model bisnis yang efektif:

  1. Fokus: Lean canvas membantu Anda memusatkan perhatian pada elemen penting dan menghilangkan kebingungan.
  2. Pengujian Cepat: Dengan merancang model bisnis secara terperinci di lean canvas, Anda dapat dengan cepat menguji asumsi dan hipotesis Anda.
  3. Pembelajaran Berkelanjutan: Anda dapat terus mengembangkan dan memperbaiki model bisnis Anda seiring dengan bertambahnya wawasan dan pelajaran yang Anda peroleh.
  4. Komunikasi dan Kolaborasi: Lean canvas adalah alat yang bagus untuk berkomunikasi dan berkolaborasi dengan anggota tim, rekan bisnis, dan pemangku kepentingan lainnya.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Action Plan, Contoh, dan Cara Membuatnya

Persiapkan Lean Canvas Anda Bersama Appsensi

Seperti yang anda ketahui, salah satu unsur terpenting dalam sebuah bisnis adalah tenaga kerja. Maka dari itu, tenaga kerja juga merupakan salah satu hal yang menjadi output dari lean canvas

Dengan menggunakan fitur-fitur software yang disediakan oleh Appsensi, Anda dapat lebih mudah dalam mengelola tenaga kerja. Appsensi memiliki fitur utama berupa sistem absensi online, yang membantu perusahaan dalam memonitor data kehadiran, kinerja karyawan, serta perhitungan biaya pengeluaran secara real-time

Tidak hanya itu, Appsensi juga hadir sebagai aplikasi yang akan membantu HR dengan menyediakan fitur-fitur, antara lain fitur pengajuan klaim, pengajuan cuti, pengajuan lembur, grafik informasi progress dan monthly report, fitur payroll, fitur memberikan tugas dan penilaian kepada karyawan, performance management, dan masih banyak lagi. Dengan platform ini, staf HR dapat memantau performa karyawan atau SDM melalui data kehadiran yang bersifat real-time.

Kami telah berpengalaman dalam bekerja sama dengan beberapa klien besar, seperti BNPB, Bank Indonesia, Terralogiq, Bhinneka Life, dan masih banyak lagi. Appsensi juga memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk melakukan integrasi data dengan software HR yang telah digunakan perusahaan sebelumnya.

Ingin merasakan kemudahan dan fitur yang diberikan Appsensi bagi perusahaan Anda? Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut mengenai Appsensi.

Ricky Caesar Sam

Head of Sales and Marketing Appsensi

Artikel Terkait

Top Artikel

TOC Icon