Kompetensi adalah kemampuan yang dihasilkan dari pengalaman, pelatihan, dan pendidikan yang membuatnya berbeda dengan orang lain. Pelajari tentang bagaimana meningkatkan kompetensi karyawan dapat meningkatkan kualitas dan produktivitas pekerjaan, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan meningkatkan keuntungan perusahaan.
Key Takeaway
- Kompetensi adalah kemampuan atau kualitas yang dimiliki seseorang untuk mencapai tujuan dan melakukan pekerjaan dengan baik dalam suatu bidang atau konteks tertentu.
- Kompetensi meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan untuk berhasil dalam pekerjaan atau situasi tertentu.
Kompetensi adalah kumpulan keterampilan, pengetahuan, dan sikap yang diperlukan untuk mencapai tujuan tertentu.
Dalam dunia kerja, karyawan yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap yang baik akan membantu meningkatkan efektivitas dan efisiensi perusahaan dalam mencapai tujuan bisnisnya.
Oleh karena itu, peningkatan kompetensi karyawan menjadi penting bagi perusahaan untuk meningkatkan kinerja dan mencapai keberhasilan jangka panjang.
Peningkatan kompetensi karyawan dapat dilakukan secara individu maupun secara tim.
Secara individu, karyawan dapat mengembangkan keterampilan, pengetahuan, dan sikap mereka melalui pelatihan, pengalaman, dan pendidikan.
Sementara secara tim, karyawan dapat bekerja sama untuk mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan bersama.
Dalam artikel ini, kita akan membahas pengertian kompetensi dan bagaimana meningkatkan kompetensi kerja karyawan dapat membantu perusahaan Anda dalam mencapai tujuan bisnis Anda.
Kita akan membahas beberapa cara untuk meningkatkan kompetensi karyawan, manfaat kompetensi bagi karyawan dan perusahaan, pengaruh kompetensi, serta bagaimana mengembangkan keterampilan secara individu dan tim.
Dengan membaca artikel ini, Anda akan memahami pentingnya kompetensi dalam pengembangan perusahaan dan bagaimana meningkatkannya dapat membantu perusahaan mencapai kesuksesan yang berkelanjutan.
Pengertian Kompetensi
Sebagai seorang pemilik perusahaan tentu Anda menginginkan karyawan yang memiliki kompetensi yang mumpuni. Namun, sudahkah Anda dapat mendefinisikan apa itu sebenarnya kompetensi?
Kompetensi sendiri berasal dari bahasa Inggris, yaitu competence atau competency yang berarti kecakapan, kemampuan, dan wewenang.
Agar Anda tidak keliru dalam mengartikan tentang pengertian kompetensi, berikut ini adalah beberapa pengertian kompetensi menurut para ahli:
Anwar Prabu Mangkunegara
Menurut Anwar Prabu Mangkunegara, kompetensi adalah kumpulan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan oleh seseorang untuk melaksanakan pekerjaannya dengan efektif dan efisien.
Van Looy, Van Dierdonck, dan Gemmell
Van Looy, Van Dierdonck, dan Gemmell adalah para peneliti dan akademisi yang juga menyumbangkan pandangan mereka mengenai pengertian kompetensi.
Menurut mereka, kompetensi adalah kumpulan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dibutuhkan untuk berhasil melakukan pekerjaan tertentu dengan efektif dan efisien.
Selain itu, mereka juga menekankan pentingnya memahami konteks pekerjaan dalam pengembangan kompetensi karyawan.
Dalam konteks ini, kompetensi tidak hanya meliputi aspek teknis, tetapi juga melibatkan pemahaman yang luas tentang perusahaan, pasar, dan lingkungan kerja yang lebih luas.
Van Looy, Van Dierdonck, dan Gemmell juga mengemukakan bahwa kompetensi harus dilihat sebagai kombinasi dari kemampuan, pengetahuan, dan sikap yang saling terkait, serta dapat dikembangkan dan dipelajari melalui berbagai cara seperti pelatihan, pengalaman kerja, dan pembelajaran melalui interaksi dengan orang lain.
Stephen Robbin
Menurut Stephen Robbin, kompetensi adalah kemampuan untuk melakukan tugas atau pekerjaan tertentu dengan tingkat kinerja yang diinginkan.
Robbins mengemukakan bahwa kompetensi melibatkan tiga faktor utama, yaitu aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan standar kerja dan harapan yang ingin dicapai.
Pengetahuan meliputi pemahaman tentang konsep dan prinsip yang terkait dengan pekerjaan, sedangkan keterampilan melibatkan kemampuan untuk mengaplikasikan pengetahuan dalam situasi kerja yang berbeda-beda.
Sikap, di sisi lain, mencakup disposisi atau sikap mental yang diperlukan untuk melakukan tugas dengan baik, seperti semangat kerja, keterampilan interpersonal, dan inisiatif.
Menurut Robbins, kompetensi adalah aspek yang penting dalam pengelolaan sumber daya manusia karena kompetensi yang tepat dapat memungkinkan karyawan untuk mencapai kinerja yang optimal dan memberikan kontribusi yang besar pada perusahaan.
Oleh karena itu, perusahaan perlu mengidentifikasi kompetensi yang diperlukan untuk setiap pekerjaan dan memastikan bahwa karyawan memiliki keterampilan, pengetahuan, dan sikap yang tepat untuk melaksanakan tugas mereka dengan efektif.
Hal ini dapat dicapai melalui perekrutan yang selektif, pelatihan dan pengembangan karyawan, serta pengukuran dan evaluasi kinerja yang teratur.
Baca juga: Penilaian Kompetensi untuk Meningkatkan Kinerja Pegawai
Jenis Kompetensi
Setelah memahami tentang pengertian kompetensi, ketika ingin meningkatkan kompetensi kerja karyawan maka Anda perlu mengerti bahwa kompetensi sendiri terdiri dari beberapa jenis kompetensi.
Kami telah mengumpulkan beberapa jenis kompetensi menurut para ahli dalam sub bab berikut ini.
Silahkan lanjutkan membaca agar pengertian kompetensi Anda tidak berhenti pada definisinya saja.
1. Menurut Dean Lyle Spencer dan Matthew Lyle Spencer
Dalam buku Competence at Work: Models for Superior Performance karya Dean Lyle Spencer dan Matthew Lyle Spencer disebutkan bahwa jenis kompetensi dapat dibedakan menjadi tiga yaitu core competencies, threshold competencies, dan differentiating competencies.
a. Core competencies
Kompetensi dasar atau inti yang diperlukan untuk sukses dalam suatu pekerjaan atau profesi tertentu.
Core competencies meliputi pengetahuan teknis, keterampilan interpersonal, serta sikap kerja yang sesuai dan nilai-nilai yang diperlukan untuk bekerja dengan efektif dalam lingkungan kerja yang kompleks dan berubah-ubah.
b. Threshold Competencies
Kompetensi dasar yang diperlukan untuk memenuhi standar kinerja minimal dalam suatu pekerjaan atau profesi.
Threshold competencies mencakup pengetahuan dan keterampilan dasar yang harus dimiliki oleh karyawan untuk melaksanakan tugas mereka dengan efektif.
c. Differentiating Competencies
Kompetensi yang membedakan antara karyawan yang memiliki kinerja yang baik dan kinerja yang luar biasa dalam dunia kerja atau sebuah profesi.
Differentiating competencies (kompetensi pembeda) mencakup pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang memberikan keunggulan kompetitif bagi karyawan dalam melaksanakan tugas mereka dan memberikan nilai tambah pada organisasi.
2. Menurut David McClelland
David McClelland, seorang psikolog sosial terkenal yang dikenal karena karyanya di bidang psikologi motivasi dan pengembangan kompetensi.
Mengembangkan sebuah pengelompokan kompetensi menjadi tiga yaitu personal competency, professional competency, dan social competency.
a. Personal competency
Kompetensi pribadi meliputi kemampuan seseorang dalam mengelola emosi dan perilaku diri sendiri, seperti self-awareness, self-regulation, dan motivasi.
Self-awareness mencakup kemampuan untuk memahami diri sendiri, mengenali kekuatan dan kelemahan diri, serta memahami dampak perilaku dan tindakan pada orang lain.
Self-regulation mencakup kemampuan untuk mengontrol dan mengelola emosi, mengevaluasi diri sendiri, dan membuat keputusan yang tepat.
Motivasi mencakup kemampuan untuk memotivasi diri sendiri dan mencapai tujuan dengan tekun dan konsisten.
b. Professional competency
Kompetensi profesional meliputi kemampuan seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas pekerjaan secara efektif dan efisien, seperti pengetahuan teknis, keterampilan, dan kemampuan berpikir kritis.
Pengetahuan teknis mencakup pengetahuan tentang spesialisasi dan keahlian di bidang pekerjaan tertentu.
Keterampilan mencakup kemampuan untuk melakukan tugas-tugas secara efektif, seperti kemampuan berkomunikasi dengan baik, mengelola waktu, dan mengambil keputusan yang tepat.
Kemampuan berpikir kritis mencakup kemampuan untuk menganalisis situasi dan memecahkan masalah.
c. Social competency
Kompetensi sosial meliputi kemampuan seseorang dalam berinteraksi dengan orang lain dan membangun hubungan interpersonal yang positif, seperti kemampuan berkomunikasi, berkolaborasi, dan memimpin.
Kemampuan berkomunikasi mencakup kemampuan untuk mendengarkan dengan baik, mengungkapkan ide-ide dengan jelas, dan mempertahankan hubungan yang baik dengan orang lain.
Kemampuan berkolaborasi mencakup kemampuan untuk bekerja sama dengan orang lain, membagi tanggung jawab, dan mencapai tujuan bersama-sama.
Kemampuan memimpin mencakup kemampuan untuk memotivasi dan memimpin orang lain, mengambil keputusan yang tepat, dan menciptakan lingkungan kerja yang menyenangkan.
3. Menurut Kunandar
Dalam buku Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi, Kunandar menggolongkan jenis kompetensi menjadi 5 yaitu:
a. Kompetensi intelektual
Kompetensi intelektual adalah kemampuan seseorang untuk memproses, mengolah, dan menggunakan informasi secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan atau menyelesaikan tugas dengan baik.
b. Kompetensi spiritual
Kompetensi spiritual adalah kemampuan seseorang untuk memahami dan mengembangkan nilai-nilai, keyakinan, dan makna hidup yang bersifat spiritual atau keagamaan, serta menerapkan nilai-nilai tersebut dalam tindakan dan keputusan sehari-hari.
c. Kompetensi sosial
Kompetensi sosial adalah kemampuan seseorang untuk berinteraksi, berkomunikasi, dan bekerja sama dengan orang lain secara efektif dan efisien, serta memahami dan mengelola emosi sendiri dan orang lain dalam situasi sosial yang berbeda-beda.
d. Kompetensi fisik
Kompetensi fisik adalah kemampuan seseorang dalam menjalankan tugas atau aktivitas yang memerlukan kekuatan, ketahanan, keseimbangan, kelentukan, atau kemampuan fisik lainnya. Hal ini sering diasosiasikan dengan kemampuan atletik atau kebugaran jasmani.
e. Kompetensi pribadi
Kompetensi pribadi adalah kemampuan seseorang untuk mengenali dan mengembangkan karakteristik diri, termasuk sikap, nilai, tujuan, motivasi, dan keterampilan yang berhubungan dengan pengembangan diri dan pemenuhan kebutuhan pribadi.
Baca juga: Mengenal Knowledge Skill Attitude dalam Dunia Kerja
Manfaat Kompetensi
Guna merangkum segala informasi sebelumnya, manfaat kompetensi bagi perusahaan Anda adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan Produktivitas dan Kinerja Karyawan
Dengan meningkatkan kompetensi karyawan, mereka dapat bekerja lebih efektif dan efisien, sehingga dapat meningkatkan produktivitas perusahaan.
2. Meningkatkan Kualitas Produk atau Layanan yang Dihasilkan
Karyawan yang memiliki kompetensi yang baik dapat meningkatkan kualitas produk atau layanan yang dihasilkan, karena mereka mampu menguasai dan menerapkan teknik-teknik atau prosedur-prosedur yang tepat dan efektif.
3. Meminimalkan Kesalahan atau Kegagalan dalam Proses Produksi atau Layanan
Karyawan yang memiliki kompetensi yang baik dapat mengikuti standar kerja sehingga dapat meminimalkan kesalahan atau kegagalan dalam proses produksi atau layanan.
Mereka juga mampu mengenali dan menyelesaikan masalah yang muncul dengan cepat dan tepat sesuai dengan standar kerja yang telah ditetapkan.
4. Meningkatkan Kepuasan Pelanggan
Karyawan yang memiliki kompetensi yang baik dapat memberikan pelayanan yang lebih baik dan memuaskan bagi pelanggan, sehingga meningkatkan kepuasan pelanggan terhadap produk atau layanan yang dihasilkan oleh perusahaan.
5. Meningkatkan Daya Saing Perusahaan
Perusahaan yang memiliki karyawan yang kompeten cenderung lebih unggul dan berkualitas dibandingkan dengan perusahaan lainnya yang karyawan-karyawannya kurang memiliki kompetensi.
Hal ini akan meningkatkan daya saing perusahaan di pasar.
6. Meningkatkan Reputasi Perusahaan di Mata Pelanggan dan Masyarakat Luas
Karyawan yang memiliki kompetensi yang baik dapat memberikan pelayanan yang lebih baik dan memuaskan bagi pelanggan, sehingga akan meningkatkan citra dan reputasi perusahaan di mata pelanggan dan masyarakat luas.
Hal ini dapat membantu perusahaan untuk memenangkan kepercayaan dan loyalitas pelanggan.
Baca juga: Kreatif dan Inovatif adalah Sebuah Cara Berpikir, Ini Cara Melatihnya
Cara Meningkatkan Kompetensi Kerja
Dengan mengetahui berbagai informasi di atas, Anda mungkin mulai bertanya-tanya bagaimana cara yang tepat untuk meningkatkan kompetensi kerja karyawan pada perusahaan Anda.
Berikut telah kami kumpulkan berbagai cara untuk meningkatkan kompetensi kerja karyawan Anda.
1. Mengatur Rotasi Kerja
Dengan mengatur rotasi kerja, karyawan memiliki kesempatan untuk belajar dan menguasai berbagai tugas dan keterampilan yang berbeda.
Ini juga membantu meningkatkan pemahaman karyawan tentang bagaimana berbagai fungsi dan departemen dalam perusahaan bekerja, sehingga mereka dapat bekerja secara lebih efektif dan efisien.
Rotasi kerja juga dapat membantu meningkatkan motivasi karyawan dan mengurangi kebosanan dalam pekerjaan.
2. Menciptakan Lingkungan Kerja yang Menyenangkan
Lingkungan kerja yang menyenangkan dapat membantu meningkatkan kompetensi karyawan dengan memberikan dukungan dan sumber daya yang mereka butuhkan untuk belajar dan berkembang.
Lingkungan kerja yang kondusif juga membantu mendorong karyawan untuk mencoba hal-hal baru dan mengambil risiko, yang dapat membantu mereka belajar lebih cepat dan mengembangkan keterampilan baru.
3. Pelatihan dan Pengembangan
Pelatihan dan pengembangan karyawan adalah proses yang sangat penting bagi kemajuan perusahaan.
Pelatihan merupakan kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan, pengetahuan, dan sikap kerja karyawan agar sesuai dengan tuntutan pekerjaan.
Sementara itu, pengembangan merupakan upaya untuk mengembangkan karyawan secara keseluruhan agar memiliki potensi yang lebih besar untuk mencapai tujuan perusahaan.
4. Mentorship
Memberikan mentor atau pembimbing kepada karyawan untuk membantu mereka dalam mengembangkan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk tugas mereka.
5. Evaluasi Kinerja
Melakukan evaluasi kinerja secara berkala untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan karyawan, serta memberikan umpan balik yang berguna untuk memperbaiki kinerja mereka.
6. Peningkatan Motivasi
Meningkatkan motivasi karyawan dengan memberikan pengakuan dan apresiasi atas prestasi kerja yang baik.
7. Penggunaan Teknologi
Memanfaatkan teknologi untuk membantu karyawan dalam menyelesaikan tugas mereka dengan lebih efisien dan efektif.
8. Kebijakan Fleksibilitas
Menerapkan kebijakan fleksibilitas yang dapat membantu karyawan dalam menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi mereka, sehingga mereka dapat fokus dan produktif saat bekerja.
Berbicara tentang fleksibilitas, tahukah Anda bahwa saat ini Anda bisa memberikan kebebasan karyawan untuk pengelolaan gaji mereka sendiri melalui fitur Earned Wage Access dari Appsensi.
Dengan memanfaatkan fitur ini, Anda dapat memberikan izin kepada karyawan Anda agar mereka dapat mengatur gaji mereka guna mencapai kemerdekaan finansial masing-masing. Dengan begini, Anda akan dipandang sebagai pemilik perusahaan yang peduli terhadap karyawan Anda.
Tertarik untuk mencobanya? Jadwalkan demo aplikasinya sekarang.
Kunjungi website kami untuk informasi solusi HR lainnya.