Salah satu kunci keberhasilan suatu bisnis adalah kontribusi positif dari para karyawan. Keberhasilan ini menuntut perusahaan untuk memperhatikan retensi guna menjaga stabilitas kinerja perusahaan.
Key Takeaways
- Retensi karyawan dapat diartikan sebagai upaya perusahaan untuk mempertahankan sumber daya manusia yang memiliki kualitas dan nilai jaminan hasil yang terbaik.
- Retensi karyawan dapat mengurangi biaya yang harus dikeluarkan perusahaan, menjaga efisiensi dan produktivitas bisnis, dan membantu meningkatkan tingkat keterlibatan dan keterikatan karyawan terhadap tim dan perusahaan Anda.
Pertanyaan yang perlu diajukan adalah bagaimana Anda bisa membuat orang-orang kembali setelah berinteraksi pertama. Jawabannya terletak pada penerapan strategi yang difokuskan pada retensi yang sesuai dan efektif.
Artikel ini akan membahas tentang retensi, mulai dari definisi, jenis-jenis, hingga manfaat dan contohnya. Jadi, pastikan untuk membaca artikel ini sampai selesai.
Pengertian Retensi
Kata “retensi” memiliki makna yang beragam menurut beberapa ahli, dan istilah ini tidak terbatas hanya pada lingkup dunia kerja. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), retensi merujuk pada penyimpanan atau penahanan.
Dalam konteks Pengembangan dan Pembelajaran Motorik pada Usia Dini, retensi dijelaskan sebagai salah satu tahap dalam proses belajar yang menitikberatkan pada penyimpanan informasi baru dan pemindahan informasi dari memori jangka pendek ke memori jangka panjang.
Ketika berbicara tentang dunia kerja, retensi karyawan menjadi suatu keharusan bagi perusahaan guna menjaga para profesional terbaik yang dimilikinya. Dengan demikian, retensi karyawan dapat diartikan sebagai upaya perusahaan untuk mempertahankan sumber daya manusia yang memiliki kualitas terbaik.
Di sisi lain, retensi pelanggan dapat dijelaskan dengan cara yang lebih sederhana, yaitu dengan membuat pelanggan merasa cukup puas sehingga mereka memilih untuk tetap setia bersama perusahaan.
Tingkat retensi dapat bervariasi antara satu perusahaan dan perusahaan lainnya, dan hal ini juga dapat menjadi indikator seberapa baik kinerja suatu perusahaan.
Jenis-Jenis Retensi
Pada dasarnya, ada dua jenis retensi, yaitu retensi karyawan dan retensi pelanggan. Berikut adalah penjelasannya.
1. Retensi Karyawan
Retensi karyawan mencakup kemampuan atau usaha perusahaan dalam menjaga karyawan agar tetap bekerja di sana. Tujuan utama retensi adalah mempertahankan karyawan berbakat dan loyal di tempat kerja untuk jangka waktu yang lama.
Sebaliknya, perputaran atau turnover karyawan adalah keadaan di mana karyawan sering meninggalkan perusahaan, biasanya karena berbagai alasan yang membuat mereka tidak betah untuk waktu yang lama.
Dengan menerapkan strategi retensi yang sesuai, perusahaan dapat menjaga karyawan berkualitas agar tetap berkontribusi pada perkembangan bisnis. Strategi retensi bertujuan untuk mengurangi turnover karyawan, yang bisa berdampak negatif bagi perusahaan.
2. Retensi Pelanggan
Retensi pelanggan merujuk pada kemampuan suatu bisnis untuk membuat pelanggan menjadi pembeli yang kembali, dan ini merupakan faktor penting yang perlu diperhatikan. Hanya memiliki produk dan harga yang baik saja tidak cukup untuk membuat pelanggan Anda merasa puas.
Memiliki pelanggan setia melibatkan lebih dari sekadar menyediakan pengalaman pembelian yang lancar dan menawarkan produk atau layanan berkualitas. Anda perlu membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan, yang melibatkan pembangunan kepercayaan, mendengarkan dengan aktif, dan menjaga komunikasi yang konsisten.
Tujuan utama dari retensi pelanggan adalah untuk membentuk hubungan yang baik dan langgeng dalam jangka waktu yang panjang.
Manfaat Retensi
Berikut adalah beberapa manfaat dari berjalannya retensi dalam perusahaan:
1. Menghemat Biaya
Retensi karyawan dapat mengurangi biaya yang harus dikeluarkan perusahaan dalam proses rekrutmen. Menjaga karyawan yang memiliki keterampilan dapat memberikan manfaat finansial yang signifikan. Mencari dan merekrut karyawan baru tidak hanya memakan waktu, tetapi juga memerlukan anggaran yang cukup besar.
Biaya yang dimaksud di sini tidak hanya mencakup gaji, melainkan juga berbagai dampak seperti penurunan produktivitas tim dan biaya pelatihan. Dengan mengurangi biaya perputaran karyawan, keuangan perusahaan dapat diinvestasikan dengan lebih efisien.
2. Efisiensi Bisnis
Karyawan yang telah bekerja di perusahaan selama beberapa tahun memiliki pemahaman yang baik tentang visi dan budaya perusahaan, serta keterampilan yang diperlukan untuk melaksanakan tugas dengan baik. Melatih karyawan baru memerlukan waktu dalam periode dan jasa untuk melatihnya dan mereka perlu beradaptasi dengan lingkungan perusahaan. Oleh karena itu, mempertahankan karyawan yang sudah berpengalaman dalam pekerjaan dan menjalankannya dengan standar tinggi dapat membantu menjaga efisiensi dan produktivitas bisnis Anda.
3. Meningkatkan Loyalitas
Loyalitas ini dapat diperkuat melalui penerapan strategi retensi, seperti memberikan berbagai keuntungan dan kompensasi kepada karyawan. Jika karyawan memutuskan untuk meninggalkan perusahaan, hal ini dapat berdampak pada semangat dan kesetiaan mereka. Dengan menciptakan lingkungan kerja yang mendukung agar karyawan tetap tinggal, Anda dapat membantu mereka merasa nyaman dengan perusahaan dan lebih termotivasi untuk terus bekerja di sana.
4. Meningkatkan Kultur Perusahaan
Strategi retensi juga memiliki manfaat sebagai cara untuk memperkenalkan budaya perusahaan kepada karyawan. Melalui strategi retensi, visi, misi, dan rencana perusahaan dapat disampaikan kepada karyawan. Hal ini juga dapat membantu meningkatkan tingkat keterlibatan dan keterikatan karyawan terhadap tim dan perusahaan Anda.
Baca juga: Redudansi adalah: Pengertian, Tahapan, hingga Tips Menanganinya
Contoh-Contoh Retensi
Ada beberapa contoh strategi retensi yang sering digunakan. Berikut adalah pemaparannya:
1. Onboarding
Onboarding adalah proses untuk memperkenalkan perusahaan kepada karyawan, mencakup budaya, produk, dan pelatihan. Tujuannya adalah membentuk hubungan yang positif antara perusahaan dan karyawan, sehingga karyawan merasa nyaman dan senang bekerja di perusahaan tersebut.
2. Pengembangan
Membantu karyawan mengembangkan keterampilan baru menunjukkan komitmen serius terhadap pertumbuhan karir karyawan, baik saat ini maupun di masa depan. Kesempatan untuk meningkatkan keterampilan bisa mencakup berbagai kegiatan seperti workshop dan konferensi yang dibiayai oleh perusahaan.
Perusahaan juga dapat memberikan dukungan keuangan, seperti penggantian biaya atau beasiswa, kepada karyawan yang memutuskan untuk mengambil cuti studi atau mengikuti kelas paruh waktu. Ini dapat membantu mencegah karyawan mencari peluang baru di tempat lain, karena mereka dapat mengeksplorasi dan mengembangkan diri mereka di lingkungan kerja saat ini.
Baca juga: Definisi dan Manfaat Pelatihan dan Pengembangan Karyawan
3. Sistem Organisasi yang Terbuka
Ketika perusahaan terbuka dan aktif berkomunikasi dengan karyawan, hal itu menciptakan pemahaman bersama tentang visi dan tujuan perusahaan. Komunikasi yang jelas ini membantu membangun hubungan yang kuat antara perusahaan dan karyawan.
Lebih lanjut, jika perusahaan mendengarkan dengan baik terhadap kebutuhan karyawan, maka karyawan akan merasa lebih nyaman bekerja di perusahaan tersebut. Kenyamanan ini memiliki dampak positif terhadap efektivitas kerja dan dapat meningkatkan tingkat loyalitas karyawan terhadap perusahaan.
4. Kompensasi dan Tunjangan yang Baik
Salah satu strategi untuk menjaga karyawan agar tetap bertahan di perusahaan adalah dengan memberikan kompensasi dan tunjangan. Ini bisa termasuk bonus, manfaat kesehatan, atau tunjangan gaya hidup. Semakin banyak manfaat yang diberikan oleh perusahaan, semakin besar kepuasan yang dirasakan karyawan terhadap perusahaan tersebut.
Kelola Benefit Karyawan Lebih Mudah dengan Appsensi
Appsensi memiliki beragam fitur untuk membantu perusahaan mengelola benefit karyawan dengan lebih mudah. Appsensi merupakan aplikasi modern yang fleksibel tanpa sistem manual, sehingga semua pencatatan data sudah terintegrasi dengan sistem HRIS yang telah didukung cloud storage based.
Untuk menghitung tunjangan, benefit, dan cara menghitung gaji bersih karyawan agar lebih praktis dan akurat, Anda bisa memanfaatkan fitur payroll sebagai solusi. Kelola payroll karyawan menjadi lebih efisien dan akurat karena telah otomatis disesuaikan dengan perhitungan absensi, gaji pokok, tunjangan, serta potongan pajak yang sesuai hanya dengan satu aplikasi saja.
Kelola payroll kapan saja dan di mana saja dengan lebih mudah dan aman, mengikuti aturan yang berlaku. Tunggu apalagi, cari tahu selengkapnya mengenai fitur payroll di website Appsensi sekarang juga!
Tulis Komentar