Pada era yang serba digital ini, teknologi berkembang dengan sangat cepat. Perkembangan teknologi tentu membawa banyak manfaat bagi manusia. Salah satu hasil dari perkembangan teknologi adalah face recognition yang dimanfaatkan untuk absensi wajah di banyak perusahaan. Absensi wajah ini dibuat dengan bantuan teknologi artificial intelligence (AI) atau disebut kecerdasan buatan. AI ini berfungsi untuk mengenali wajah-wajah yang sudah didaftarkan pada database sehingga para karyawan dapat menggunakan fitur absensi wajah di kantor mereka. Selain berisikan daftar wajah, database juga berisikan identitas seluruh pekerja di perusahaan. Hingga kini, face recognition masih dalam tahap pengembangan agar dapat berfungsi dengan lebih baik.
Sejarah face recognition
Face recognition sebagai teknologi dari absensi wajah telah dikembangkan sejak lama. Pada tahun 1960, seorang matematikawan dan ilmuwan komputer, Woodrow Wilson Bledsoe mengembangkan sistem pengukuran yang dapat digunakan untuk menempatkan foto wajah pada klasifikasi yang berbeda untuk pertama kalinya. Bledsoe kemudian dikenal sebagai bapak teknologi face recognition.
Penemuan Bledsoe kemudian menarik lembaga penegak hukum. Pada tahun 1970 hingga 1990 an, banyak agensi yang mengembangkan sistem face recognition buatan mereka sendiri. Pengembangan teknologi pengenalan wajah ini terus dilakukan hingga dapat bekerja sehalus teknologi yang sama yang bekerja pada masa sekarang.
Pada tahun 2001, petugas penegak hukum mulai menggunakan teknologi face recognition untuk membantu mengidentifikasi orang-orang di kerumunan Super Bowl XXXV. Pada tahun 2011, teknologi ini berhasil mengkonfirmasi identitas teroris Osama bin Laden.
Sekarang ini, masyarakat secara luas dapat merasakan manfaat dari face recognition dalam kehidupan sehari-hari. Contoh pemanfaatannya adalah fitur face recognition yang ada pada smartphone untuk membuka kunci tanpa kata sandi dan absensi wajah yang digunakan perusahaan-perusahaan saat ini.
Cara kerja absensi wajah
Absensi wajah bekerja atas bantuan dari face recognition software. Face recognition software ini terdapat dalam aplikasi yang mampu mengenal dan menganalisis data wajah-wajah yang sudah tersimpan di database untuk keperluan absensi wajah. Salah satu aplikasi yang memiliki fitur absensi wajah adalah Appsensi.Teknologi ini juga menggunakan artificial intelligence seperti yang sudah disebutkan di atas. Berikut ini cara absensi wajah bekerja,
- Aplikasi absensi wajah akan mendeteksi wajah karyawan dengan bantuan kamera.
- Software membaca wajah secara geometri seperti jarak antara dahi ke dagu, jarak antara mata kanan dan mata kiri, kedalaman mata, bentuk rahang, kontur bibir, telinga, dan dagu.
- Software mengidentifikasi landmark pada wajah untuk membedakannya.
- Landmark wajah yang sudah dikenali dan disebut sebagai facial signature kemudian dibandingkan dengan data yang tersimpan di database.
- Hasil akan keluar setelah kecocokan faceprint dan database ditemukan.
Terdengar simpel bukan? Namun, sebenarnya teknologi ini bekerja dengan lebih kompleks dari apa yang dibayangkan. Sistem face recognition perlu membandingkan satu wajah dengan banyak wajah pada database pada prosesnya, terlebih lagi jika absensi wajah digunakan oleh perusahaan besar.
Apakah absensi wajah cukup akurat?
Algoritma face recognition terbaik memiliki tingkat kesalahan sebesar 0.08%. Menurut Center for Strategic and International Studies (CSI) pada tahun 2020, algoritma pengenalan wajah dapat mencapai skor akurasi tertinggi hingga 99.97% pada teknologi yang digunakan saat ini. Umumnya, kesalahan terjadi ketika subjek tidak melihat langsung ke kamera, terdapat bayangan, maupun objek yang menghalangi kamera mengidentifikasi wajah dengan sempurna.
Algoritma face recognition yang digunakan oleh sistem absensi wajah biasanya mulai mencari mata sebagai bagian yang paling mudah ditemukan, kemudian dilanjutkan dengan mulut, hidung, alis, dan iris mata. Setelah mengidentifikasi fitur wajah, algoritma akan menyimpulkan bahwa ia telah melakukan ekstraksi wajah, lalu dilanjutkan dengan konfirmasi wajah.
Untuk membuat algoritma seakurat mungkin, algoritma harus dilatih dengan kumpulan data besar yang berisikan ratusan ribu gambar. Pelatihan ini dilakukan agar algoritma mampu mengidentifikasi wajah. Berikut jenis-jenis algoritma yang biasanya digunakan dalam absensi wajah,
1. Machine learning (ML)
Algoritma machine learning menggunakan statistic untuk menemukan pola dalam data yang berjumlah besar. Data ini mencakup kata, angka, gambar, dan lain sebagainya. Machine learning kerap digunakan oleh beberapa layanan modern.
2. Artificial intelligence (AI)
Jika algoritma machine learning di program untuk menjalankan tugas, artificial intelligence digunakan untuk pekerjaan yang lebih rumit. Sistem yang menggunakan artificial intelligence dapat melakukan pemecahan masalah, perencanaan, pembelajaran, persepsi, manipulasi, dan penalaran.
3. Deep learning
Algoritma ini merupakan bagian dari machine learning. Deep learning memiliki komputasi yang berkolaborasi untuk menyaring data dan memberikan prediksi.
Baca juga: Ketahui, Ini Dia 9 Kelebihan Absen Selfie
Manfaat menggunakan absensi wajah
1. Menghindari titip absen
Absensi harus dilakukan melalui alat atau aplikasi yang digunakan oleh perusahaan sehingga teknologi ini dapat meminimalisir adanya karyawan-karyawan yang kurang bertanggungjawab. Fitur GPS tracking dari Appsensi juga bisa menemukan dimana karyawan berada. Dengan begitu, Appsensi dapat dimanfaatkan untuk perusahaan yang memberlakukan kebijakan work from home (WFH).
2. Contactless
Dengan menggunakan absensi wajah, tidak akan ada kontak yang terjadi antar karyawan maupun dengan mesin seperti alat fingerprint maupun alat tap ID Card. Hal ini tentu sangat bermanfaat di masa pandemi seperti sekarang ini. Teknologi ini tentu meminimalkan potensi penyebaran virus.
3. Menghindari gagal absen
ID card yang tertinggal atau hilang, lupa password, sidik jari yang sulit terbaca, dapat menjadi penyebab gagalnya absensi dilakukan. Absensi wajah dapat meminimalisir terjadinya hal tersebut karena adanya database yang menyimpan data-data seluruh pekerja di suatu perusahaan.
4. Efisien waktu
Absensi wajah hanya memerlukan waktu beberapa detik untuk membuktikan kehadiran pekerja setiap harinya. Hal ini tentu sangat mempersingkat waktu jika dibandingkan dengan absensi manual yang dilakukan secara tertulis.
5. Mengurangi potensi kriminalitas
Data wajah yang tersimpan di database dapat menjadi alat bantu penyidikan polisi jika dibutuhkan. Bantuan dari database perusahaan akan membantu menemukan pelaku. Dengan begitu, diharapkan para pekerja akan menghindari tindak kriminal.
6. Smart integrated
Appsensi dapat disesuaikan dengan sistem perusahaan sebelumnya. Dengan begitu pengaturan data menjadi lebih mudah dan tanpa menggunakan peralatan tambahan. Fitur berbasis GPS yang disediakan Appsensi dapat membantu perusahaan yang tersebar secara geografis maupun karyawan yang sedang melakukan WFH.
7. Mudah dikelola
Sistem absensi wajah berbasis AI sangat mudah digunakan jika dibandingkan dengan sistem absensi manual. Sistem dengan teknologi ini mampu menyimpan dan memperbarui catatan harian secara real-time.
8. Bisa menggunakan kamera smartphone
Aplikasi Appsensi dapat digunakan melalui smartphone, tablet, maupun laptop. Dengan kemudahan yang diberikan, tidak diperlukan perangkat khusus seperti absensi sidik jari untuk dapat menggunakan sistem absensi wajah. Dengan begitu, perusahaan dapat menghemat biaya pengeluaran. Pelatihan penggunaan aplikasi juga tidak dibutuhkan karyawan. Appsensi memiliki user interface yang mudah digunakan oleh siapapun.
9. Hemat biaya
Dengan sistem yang serba otomatis, absensi wajah dapat menghemat sumber daya perusahaan seperti waktu supervisi, membantu supervisor mengontrol kehadiran, dan memotong biaya administrasi. Data yang terekam dapat dipastikan valid dan real time.
10. Automatic time tracking
Waktu masuk dan pulang kerja akan tercatat secara otomatis dan real time melalui sistem absensi wajah sehingga tidak diperlukan adanya validasi fisik maupun campur tangan dari pihak perusahaan. Algoritma yang canggih mampu menemukan dan mengidentifikasi wajah, waktu, maupun lokasi absensi karyawan.
Absensi wajah di mana saja dengan Appsensi
Berdasarkan penjelasan di atas, kita bisa memahami secara singkat mengenai face recognition yang dimanfaatkan pada sistem absensi wajah. Hingga saat ini, absensi wajah menjadi salah satu teknologi biometrik yang terkenal dan dapat diandalkan. Sistem face recognition juga dapat dikatakan lebih aman jika dibandingkan dengan sistem sidik jari maupun iris mata yang seringkali menemukan kegagalan absen karena satu dan lain hal.
Semakin hari, semakin banyak perusahaan yang memanfaatkan teknologi absensi wajah ini. Berbagai bidang usaha juga menggunakan fitur ini untuk menunjang keamanannya seperti lembaga penegakan hukum, bandara, hingga perbankan.
Appsensi merupakan aplikasi absensi online yang dapat diakses secara mobile. Appsensi dapat digunakan di berbagai usaha, mulai dari usaha kecil hingga perusahaan. Cukup gunakan smartphone, Appsensi bisa diakses seluruh karyawan.
Baca juga: 9 Rekomendasi Aplikasi Absensi Online Karyawan Berbasis Web
Aplikasi ini memberikan berbagai kemudahan seperti fitur absensi wajah yang dilengkapi dengan GPS dan real time record, mengatur jadwal kerja karyawan, koreksi kehadiran, pengajuan cuti, memantau kinerja karyawan, dan masih banyak lagi fitur di Appsensi. User interface Appsensi mudah digunakan oleh siapapun.
Kerjasama Appsensi dengan banyak perusahaan besar membuat kinerja Appsensi tidak diragukan lagi, bahkan beberapa lembaga pemerintah juga sudah menggunakan Appsensi sebagai sahabat absensinya. Appsensi mampu meminimalisir kecurangan yang dilakukan karyawan.
Anda sedang mencari aplikasi absensi yang dapat diandalkan? Appsensi solusinya! Kunjungi website kami untuk informasi lebih lanjut, klik appsensi.com atau isi form di sini untuk mendapatkan “TRIAL 30 HARI” bersama Appsensi:
Tulis Komentar