Hero Blog HR Tips

Cara Perhitungan Gaji Prorata atau Prorate Untuk Karyawan

Juni 10, 2022

Article by Marketing Appsensi

Ketika Anda dipekerjakan untuk pekerjaan baru, umumnya Anda menerima gaji dan bonus yang berbeda dari yang diperkirakan atau dijanjikan sebelumnya. 

Hal ini berarti Anda memperoleh gaji prorata, dimana jumlah gaji yang Anda terima akan bergantung pada kapan Anda dipekerjakan selama periode pembayaran atau tahun tersebut. 

Lalu apa sebenarnya gaji prorata itu? Kapan atau dalam situasi seperti apakah Anda dapat memperoleh gaji prorata? 

Simak artikel ini untuk memahami lebih lanjut mengenai gaji prorata. 

Komponen gaji karyawan dengan Appsensi

Apa itu Gaji Prorata?

Distribusi pembayaran tergantung pada proporsi yang benar adalah arti dari istilah ‘pro rata’. Bila diterapkan pada gaji, istilah ‘prorata’ berarti jumlah yang harus dibayarkan sehubungan dengan jumlah persisnya Anda telah bekerja. 

Gaji prorata adalah gaji yang diberikan kepada seorang karyawan ketika mereka berhutang jumlah gaji mereka sebanding dengan jumlah hari mereka bekerja. 

Gaji prorata biasanya dipertimbangkan untuk pekerja paruh waktu. Misalnya, jika Anda hanya bekerja dua hari seminggu dari lima hari, maka gaji Anda akan menjadi dua per lima dari gaji penuh waktu. 

Gaji prorata hanya berlaku bagi pekerja yang digaji. Pekerja per jam hanya menerima upah untuk jam mereka bekerja selama periode pembayaran, yang dapat berfluktuasi. 

Mengapa Anda Perlu Mengetahui Cara Menghitung Gaji Prorata?

Sebagai pebisnis, Anda wajib membayar karyawan yang digaji dengan upah yang telah ditentukan.

Ketika salah seorang dari karyawan Anda tidak bekerja berjam-jam, mereka memperoleh upah yang lebih rendah dari upah yang telah ditentukan sebelumnya. Hal ini mengharuskan Anda untuk mengurangi apa yang Anda bayarkan kepada mereka. 

Anda harus paham bahwa penting bagi Anda untuk menghitung gaji prorata karyawan, agar Anda tidak membayar mereka selama hari-hari mereka tidak bekerja. 

Bagi karyawan, mengetahui cara menghitung gaji prorata sangat penting dalam membantu mereka memaksimalkan manfaat yang dapat diperoleh. 

Dengan mengetahui hal ini, mereka mungkin dapat menemukan kesalahan yang dibuat oleh departemen keuangan atau tim sumber daya manusia (HR) dalam mem prorata gaji dan mengklaim kembali kekurangannya. 

Selain itu, dengan mengetahui bagaimana cara menghitung gaji prorata Anda dapat membantu Anda membuat keputusan yang lebih bijaksana tentang pekerjaan Anda sebagai karyawan. 

Misalnya, ketika Anda mungkin ingin menerima posisi pekerjaan dengan gaji yang lebih tinggi, tetapi tanggal mulai kerja yang diusulkan mungkin sebelum akhir periode pemberitahuan Anda. 

Dalam skenario seperti ini, Anda mungkin ingin menghitung apakah lebih bermanfaat untuk membayar perusahaan Anda sejumlah uang daripada melayani periode pemberitahuan Anda untuk memulai posisi pekerjaan baru Anda atau untuk terus melayani periode pemberitahuan dan menunggu tawaran pekerjaan lain. 

Baca juga: Beda dari Gaji Pokok, Ini Definisi Take Home Pay dan Cara Menghitungnya!

Kapan Gaji Prorata dapat Diberikan?

Ada beberapa situasi di mana karyawan tertentu akan menerima gaji prorata, diantaranya:

  • Ketika seorang karyawan bergaji dipekerjakan di tengah periode pembayaran
  • Ketika seorang karyawan diberhentikan atau berhenti bekerja di tengah periode pembayaran
  • Ketika seorang karyawan menerima promosi dan kenaikan gaji di tengah periode pembayaran
  • Ketika seorang karyawan mengambil cuti untuk cuti militer di tengah periode pembayaran
  • Ketika seorang karyawan berpartisipasi dalam tugas juri di tengah periode pembayaran
  • Ketika seorang karyawan mengambil cuti sebelum menyelesaikan masa percobaan untuk karyawan baru
  • Ketika seorang karyawan menerima tindakan disipliner yang tidak dibayar atau cuti yang tidak dibayar

Cara Menghitung Gaji Prorata

Ada beberapa cara untuk menghitung gaji prorata, diantaranya adalah gaji prorata per jam, gaji prorata per jumlah hari kerja, gaji prorata karyawan baru dan resign. 

1. Perhitungan Gaji Prorata Per Jam

Gaji per jam adalah gaji satuan waktu terkecil. Upah per jam juga umum dijadikan dasar perhitungan lembur. 

Cara menghitung gaji per jam menurut Kepmentrans No. KEP. 102/MEN/VI/2004 adalah dengan memberikan upah dalam sebulan yang terdiri dari gaji pokok dan tunjangan pokok dengan 173.

Upah per jam = Upah sebulan/173

Angka 173 merupakan rata-rata jam kerja karyawan yang dihitung setiap bulannya. 

2. Perhitungan Gaji Prorata Per Jumlah Hari Kerja

Untuk menghitung upah berdasarkan jumlah hari kerja, Anda perlu menghitung jumlah hari kerja dari karyawan Anda. Upah per jumlah hari kerja dapat Anda hitung menggunakan rumus ini.

Upah per jumlah hari kerja = (Jumlah hari kerja/Jumlah hari kerja dalam sebulan) x Gaji dalam sebulan.

3. Perhitungan Gaji Prorata Karyawan Baru dan Resign

Metode perhitungan gaji prorata yang terakhir ini merupakan perhitungan yang digunakan untuk karyawan yang tidak bekerja penuh dalam satu bulan. 

Umumnya, perhitungan ini digunakan pada karyawan yang baru masuk (onboarding) atau karyawan yang resign pada pertengahan bulan. 

Rumus yang dapat digunakan untuk jenis gaji prorata ini adalah:

Gaji Prorata = Upah per jam x Jumlah jam kerja per hari x Jumlah hari

Baca Juga: Bagaimana Perhitungan Jam Kerja Karyawan Menurut Depnaker

Contoh Perhitungan Gaji Prorata

Contoh Perhitungan Gaji Prorata

Untuk mempermudah pemahaman terkait perhitungan gaji prorata, simaklah contoh di bawah ini.

Contoh 1

Hana mulai bekerja di perusahaannya pada tanggal 13 Agustus. Jumlah hari kerja di perusahaan Hana setiap minggu adalah 5 hari dalam seminggu dengan durasi 8 jam per hari.

Hitunglah gaji prorata yang ia terima di bulan Agustus jika gaji bulanan yang seharusnya ia terima adalah Rp 12.000.000?

Cara menghitung:

  1. Pertama-tama, kita harus menghitung waktu kerja Hana dari tanggal 13 Agustus hingga akhir bulan = 13 hari
  2. Kemudian, kita hitung upah per jam di kantor Hana dengan membagikan gaji yang seharusnya ia terima dengan jam kerja.

Upah per jam = Rp 12 juta / 173 jam kerja = Rp 69.364

  1. Terakhir, hitung gaji prorata yang Hana terima dengan rumus:

Gaji prorata = jumlah hari kerja x jumlah upah per jam x jumlah jam kerja per hari

Gaji prorata Hana = 13 x Rp 69.364 x 8 = Rp 7.213.856

Contoh 2

Dani baru mulai bekerja pada tanggal 12 Januari 2022. Sebelumnya, Dani dan perusahaan telah menyepakati gaji karyawan sebesar Rp 5.000.000. 

Hitunglah gaji yang diterima Dani berdasarkan jumlah hari ia dipekerjakan.

  1. Pertama, hitung jumlah hari kerja Dani, yaitu dari 12 sampai 31 Januari, sehingga diperoleh jumlah hari kerja Dani adalah sebanyak 18 hari. 
  2. Hitung gaji prorata yang diterima Dani dengan rumus berikut. 

(18/26 x Rp 5.000.000 = Rp 3.461.538

Contoh 3

Kevin sudah cukup lama bekerja di perusahaannya yang sekarang. Pada pertengahan bulan April, tepatnya 18 April 2022, Kevin berencana untuk resign. Gaji Kevin sebelumnya adalah Rp 6.000.000. 

Hitunglah gaji Kevin jika perusahaannya menerapkan sistem 5 hari kerja dan jam kerja selama 8 jam per hari!

  1. Pertama, hitung jumlah hari kerja Kevin dari 1 sampai 18 April 2022 dengan sistem 5 hari kerja, yaitu sebanyak 12 hari. 
  2. Hitung upah per jam di kantor Kevin.

Upah per jam = Rp 6 juta / 173 jam kerja = Rp 34.682

  1. Kemudian, kita hitung gaji prorata Kevin pada bulan April 2022.

Gaji prorata Kevin = Rp 34.682 x 8 jam x 12 hari = Rp 3.329.472

Baca juga: Panduan Lengkap Perhitungan PPh 21 yang Harus Anda Ketahui

Hitung Penggajian Karyawan dengan Akurat dengan Appsensi

Kesalahan yang terjadi dalam perhitungan gaji sangatlah umum terjadi. Oleh karena itu, Anda perlu menggunakan tools untuk menghitung penggajian dengan akurat. Aplikasi Appsensi dapat menjadi andalan Anda dalam menghitung penggajian dengan mudah dan cepat. 

Appsensi adalah aplikasi yang berfokus pada penyelesaian masalah HR, dengan fitur utamanya yaitu absensi online. Salah satu fungsi lain dari Appsensi adalah sebagai Aplikasi Payroll

Fitur Payroll yang disediakan Appsensi memungkinkan Anda untuk melakukan pengaturan penggajian dengan mudah, diantaranya:

  • Tax Calculation – perhitungan PPh 21 untuk karyawan tetap dan tidak tetap, baik secara bulanan dan tahunan
  • BPJS Calculation – perhitungan premi BPJS dan PPh 21-nya
  • Mobile Payslip – kemudahan mengakses slip gaji karyawan dan riwayat penggajian lainnya melalui aplikasi mobile
  • Flexible Payroll Component – pengaturan komponen payroll yang dinamis sesuai kebutuhan perusahaan seperti tunjangan, bonus dan THR
  • Flexible Payroll Period – pengaturan periode payroll yang fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan baik secara mingguan maupun bulanan
  • Payroll Report – laporan payroll yang komprehensif dan akurat serta bisa diakses kapan saja

Selain itu, Appsensi juga menyediakan fitur Earned Wage Access (Tarik Gaji Fleksibel) yang yang memungkinkan karyawan untuk mengakses gaji prorata mereka secara lebih awal. 

Anda juga tidak perlu takut karena fitur ini hanya akan aktif apabila perusahaan menghendaki, sehingga karyawan tidak dapat mengaktifkan secara sepihak. 

Tertarik untuk bekerjasama dengan Appsensi? Klik link ini untuk mengetahui lebih lanjut tentang Appsensi

Marketing Appsensi

HR Software Solutions

Artikel Terkait

Top Artikel

TOC Icon